Categories: Penyakit Ginjal

Neoplasma Ginjal : Gejala, Pengobatan dan Pencegahan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Secara harafiah neoplasma ginjal diartikan sebagai pertumbuhan baru. Sel – sel neoplasma berasal dari sel yang pada awalnya adalah sel normal namun ketika mengalami perubahan neoplastik, sel ini mendapat derajat otonom tertentu. Neoplasma dapat dibedakan berdasarkan sifatnya yaitu benigna atau jinak dan yang ganas atau maligma.

Neoplasma dapat terbentuk pada saluran kemih dan yang paling sering adalah terjadi pada ginjal dan vesika urinaria. Tumbuhnya tumor jinak yang baik tidak menyebabkan adanya gejala klinis sehingga biasa ditemukan secara tidak sengaja saat seseorang melakukan pemeriksaan layaknya general check up.  Selain tumor jinak, ada pula tumor ginjal ganas yang bisa menyerang siapa saja mulai dari anak- anak ataupun orang dewasa. (baca juga: penyebab neuroblastoma pada anak)

Tumor Jinak Pada Ginjal

  1. Oncocytoma Renal

Tumor jinak satu ini biasa menjangkiti para pria. Oncocytoma merupakan sel yang terdapat pada tubulus koligentes. Adapun gejala dari oncocytoma renal adalah:

Pemeriksaan oncocutoma bisa dilakukan melalui pemeriksaan biopsi serta aspirasi jarum halus. Selain itu bisa juga melalui pemeriksaan radiolog.

Pemeriksaan yang dilakukan melalui pemeriksaan biopsi pada gambaran histologik dari neoplasma ginjal akan menunjukkan adanya onkosit. Onkosit adalah sebuah sel dengan ukuran besar yang didalamnya terdapat sitoplasma eosnofilik. Sel ini biasanya tersusun dalam bentuk lembaran – lembaran. Gambaran histologiknya mirip dengan gambaran karsinoma yang terdapat pada sel ginjal. Hal yang membedakannya adalah kekeruhan yang terdapat pada selotar perinuclear oncocytoma. Pada karsinoma yang terdapat pada sel ginjal, daerah perinuklearnya akan lebih jernih. Ketika dilakukan tes lanjutan, biasanya akan ditemukan adanya vimenthin pada oncocytoma dan pada karsinoma sel ginjal akan ditemukan danya cathepsin. (baca juga: penyebab nefritis)

Tatalaksana pada oncocytoma dapat berupa nefrectomy dimana  penderita hingga 95% akan kembali normal dan tidak terjadi rekurens.

2. Adenoma metanefrik

Gejala yang umum terjadi dari penderita adenoma metanefrik adalah berupa rasa nyeri yang biasa menyerang bagian perut. Gambaran histologik dari adenoma metanefrik adalah adanya tubul- tubul kecil dan papilla yang memiliki ukuran lebih besar jika dibandingkan dengan papilla adenoma pailer. Bukan hanya itu, namun pada penderita akan ditemukan stroma serta kista yang berada disekitar neoplasma. Dalam hal ini, bisa dilakukan pemeriksaan imunohistokimia menggunakan masker tumor trsendiri. Pada adenoma metanefrik, penderita bisa mengalami kesembuhan dan tidak sampai terjadi rekurrens. (baca juga: penyebab nephrotic syndrome)

3. Papilary atau tubulopapilary adenoma

Tumor jinak dengan ukuran yang kecil ini berasal dari epitel tubulus renal. Gambaran histologik dari papillary tumor adalah sitoplasma dengan ukuran besar yang terdiri dari sel eosinofilik dengan bentuk susunan serupa dengan tubular papillary. Gambaran makroskopik biasanya memiliki bentuk bercabang serta struktur papiloma dengan kompleks yang banyak. (baca juga: cara mengobati gagal ginjal)

Tumor Ganas Atau Maligma

Neoplasma maligna disebut dengan tumor ganas atau yang lebih dikenal dengan sebutan kanker. Jenis dari kanker ini adalah pertumbuhannya yang begitu cepat sehingga sulit untuk dikendalikan, hal ini dikarenakan sel jaringan bisa berubah menjadi sel kanker dalam waktu yang dekat. Kanker merupakan jenis penyakit yang bisa berkembang pada daerah yang terjangkit dan menyebar ke seluruh tubuh.

Kanker merupakan jenis penyakit yang sulit diobati. Untuk menghindari gangguan yang parah, kanker bisa diangkat melalui jalan operasi.  Pada jaringan yang telah terserang sel kanker akan dilakukan penyinaran. Bukan untuk menyembuhkan, melainkan untuk menghambat kinerja sel kanker. Jika sudah demikian, ada baiknya jika anda menghindari pola makan buruk serta kebiasaan buruk yang dapat meningkatkan resiko kanker kembali tumbuh dengan cepat. Selain menggunakan sinar ada pula obat suntik hormon yang bisa menghambat pertumbuhan sel kanker. Kanker merupakan jenis penyakit yang mematikan sehingga perlu diwaspadai. (baca juga: madu untuk penderita batu ginjal)

Pencegahan

Untuk mengurangi resiko terkena penyakit kanker ada beberapa hal yang bisa dilakukan dengan cara:

  • Hindari merokok

Orang yang gemar merokok terutama bagi mereka yang berusia 30 tahun memiliki resiko mengidap kanker ginjal yang cukup tinggi. Hindari mengonsumsi obat dan produk makanan tertentu. Pada beberapa survei yang telah dilakukan mengonsumsi produk makanan protein hewani, lemak, dan susu yang tidak diimbangi dengan konsumsi buah dan sayur dapat menyebabkan terjadinya kanker ginjal. Di dalam rokok terdapat banyak kandungan buruk bagi kesehatan, sehingga tidak hanya kanker melainkan beragam jenis penyakit yang lain bisa menjangkit anda. (baca juga: bahaya rokok terhadap otak)

  • Menghindari paparan radiasi

Orang yang dalam jangka waktu lama terpapar sumber radioaktif lemah dapat meningkatkan resiko terkena kanker ginjal. (baca juga: efek akibat terkena radiasi nuklir)

  • Hindari pekerjaan tertentu

Ada beberapa jenis pekerjaan yang perlu dihindari untuk menghindari untuk meningkatkan resiko terjadinya kanker ginjal seperti pekerja bidang logam, pekerja arang batubara, industri dry cleaning, percetakan pada surat kabar serta pekera pada produk petrokimia. Semua jenis pekerjaan ini dapat meningkatkan terjadinya kanker ginjal yang memicu kematian.

Gejala

Adapun gejala lokal khas dari penderita kanker ginjal antara lain adalah :

  • Kencing darah

Kencing darah yang biasanya terjadi pada sekitar 40% dari pasien pengidap kanker ginjal. Kencing darah yang terjadi bisa dilihat dengan mata telanjang atay bisa juga muncul saat dilihat melalui mikroskop. Pada gejala kencing darah yang banyak, penderita akan merasakan gejala nyeri saat buang air kecil, disuria, retensi urin dan lain- lain. (baca juga: cara mencegah gula darah naik)

  • Benjolan

Ginjal terletak di retroperitoneal yang berada di dalam dan ketika perut diraba, benjolan tersebit tidak akan terasa dan hanya pada saat ukuran tumor yang ada smeakin besar, maka ketika diraba akan terasa adanya benjolan di bagian bawah ginjal. (baca juga: penyakit akibat benjolan di leher)

  • Rasa sakit

Ketika tumor yang berada di ginjal telah tumbuh besar maka rasa sakit pada bagian pinggang cukup umum terjadi. rasa sakit yang dirasakan oleh pasien adalah rasa sakit tumpul monoton atau terus menerus. (baca juga: ciri-ciri sakit pinggang karena ginjal)

Selain terjadinya gejala lokal, ada pula gejala yang bisa dirasakan oleh seluruh anggota tubuh dimana pasien dapat mengalami paraneoplastik syndrome dengan gejala seperti berat badan turun, meradang, disfungsi liver, tekanan darah tinggi, ciri-ciri anemia, cachexia dan lain – lain.

Gejala lainnya adalah terjadinya metastase yang bisa menyebabkan pasien batuk darah, sakit tulang, atau bahkan patah tulang. Perlu diketahui jika pasien dengan sakit ginjal bisa mengalami gejala yang cukup beragam sehingga baik bagi mereka yang menemukan gejeal- gejala tersebut di atas untuk segera menghubungi dokter. Dokter akan segera bertindak cepat dengan cara memilih jenis pengobatan yang tepat bagi pasiennya. Diagnpsis klinis utama yang biasanya dilakukan pada pasien kanker ginjal adalah dilakukannya imaging diagnosis yang berupa pemeriksaan X-RAY, USG dan CT scan. Selain itu bisa pula dilakukan pemeriksaan patologi.

Cara Pengobatan

Adapun cara mengobati kanker yang dianjurkan untuk para penderita kanker ginjal adalah operasi, radioterapi, imuterapi, terapi bertarget serta kemoterapi yang bisa pula dilakukan secara bersamaan.

  • Operasi

Operasi dapat dilakukan dengan cara mengangkat seluruh ginjal, reseksi jaringan adiposa yang berada di sekitar ginjal serta kelenjar adrenal. Selain itu pengangkatan juga dilakukan pada kelenjar betah bening yang berada dekat dengannya. Jika pengangkatan ginjal benar terjadi, maka pasien akan hidup dengan satu ginjal untuk melakukan penyaringan pada urin. (baca juga: 27 penyakit paling mematikan dunia)

  • Metode terapi

Metode ini dapat dilakuaknd melalui panduan USG atau CT lalu probe pembekuan akan ditusukkan pada tumor yang kemudian disalurkan gas argon secara cepat untuk menurunkan suhu tumor. Selanjutnya akan dilakuakn penyaluran berupa gas helium sehingga bola es menjadi kembali hangat. Dilakukan dalam 2 kali siklus sehingga mampu menghancurkan jaringan tumor. (baca juga: penyebab neuralgia trigeminal)

  • Metode radioterapi

Radioterapi merupakan penera[pan sinar berenergi tinggi yang mirip dengan sinar X yang dapat dilakukan untuk membunuh atau mengeciokan sel kanker. (baca juga: penyebab hipertiroid)

  • Radiofrekuensi ablasi

Teknologi ini merupakan penerapan energi tunggi gelombang tinggi yang berguna untuk memanaskan tumor. Melalui panduan peralatan pencitraan dan dengan perkutan yang ditusukkan pada tumor melalui kulit maka bsa digunakan untuk mengahncurkan sel tumor. (baca juga: penyebab hidung berdarah pada orang dewasa)

  • Metode bertarget

Terapi dilakukan untuk menghambar pertumbuhan pembuluh darah yang berguna dalam melakuka suplai berupa nutrisi vagi tumor serta untuk menghambat pertumbuhan sel kanker bisa saja tumbuh di bagian lain. (baca juga: penyebab hormon prolaktin tinggi)

  • Metode imunoterapi

Mtode pengobatan ini bisa digunakan untuk meningkatkan sistem kekebalan yang ada di dalam tubuh. sistem kekebalan dalam tubuh bisa digunakan untuk melawan sel kanker dan mencegahnya untyuk bertambah parah.

  • Metode kemoterapi

Metode ini bisa dilakukan dengan cara menginjeksikan obat anti kanker pada pembuluh darah atau bisa pula dengan cara pil oral. Obat ini akan mengalir melalui darah ke seluruh bagian tubuh.

setelah pasien didiagnosa terkena penyakit kanker, maka dokter akan segera bertindak dengan memilih jalur pengobatan yang tepat. pengobatan yang dilakukand engan cara mempertimbangkan efek yang akan terjadi pada pasien, mampukahpengobatan yang dilakukan memperpanjang hidup pasien, apakah pengobatan bisa meringankan gejala serta dengan mempertimbangkan bagaimana kesehatan pasien sendiri. kanker yang tidak segeran ditangani akan berdampak buruk bahkan bisa menyebabkan kematian.