Penyakit ginjal merupakan penyakit yang umum namun berisiko tinggi untuk membunuh penderitanya karena banyak penderita tak begitu menyadari atau bahkan telah menyadari tapi kurang tepat dalam memberikan penanganan. Penyakit ginjal sama sekali tak dapat diabaikan karena fungsi tubuh dapat dipengaruhi oleh gangguan pada ginjal sehingga proses pencucian darah alami dan penyaringan zat limbah dalam tubuh terhambat.
Jenis penyakit ginjal sendiri sangat beragam, berikut ini adalah beberapa jenisnya yang bisa Anda kenali:
Saat seseorang mengalami penyakit ginjal, maka beberapa keluhan dapat dialami, seperti hilangnya nafsu makan, mual, muntah, dan turunnya berat badan. Belum lagi urine yang berbusa, pembengkakan area mata dan pergelangan kaki, gangguan irama jantung, dehidrasi, turunnya kesadaran, darah tinggi, punggung bawah nyeri, demam dan menggigil, hingga rasa lelah dan susah tidur. Lalu, adakah cara mendeteksi penyakit ginjal yang bisa ditempuh oleh para penderita gejala supaya dapat dipastikan apakah kondisi benar-benar penyakit ginjal?
Untuk memastikan apakah segala keluhan yang Anda rasakan benar-benar merujuk pada kondisi penyakit ginjal, tes darah perlu dilakukan. Pemeriksaan darah pada umumnya diperlukan karena bertujuan untuk mengecek kadar kreatinin dalam tubuh. Biasanya kadar kreatinin akan tinggi pada penderita gangguan kesehatan ginjal karena tak kreatinin menumpuk dan tak bisa dibuang oleh ginjal.
Pemeriksaan darah bertujuan juga untuk melihat kadar Hb (hemoglobin) dalam tubuh pasien, apakah menurun atau tidak. Dokter juga akan menyarankan tes darah supaya pengecekan GFR atau laju filtrasi glomerulus penderita gejala penyakit ginjal bisa terdeteksi. Barulah dokter bisa tahu kondisi ginjal dan fungsinya dari hasil pemeriksaan tersebut.
Salah satu gejala dari adanya gangguan pada kesehatan fungsi ginjal adalah tekanan darah yang tinggi pada penderitanya. Bahkan hipertensi sendiri juga ditengarai sebagai penyebab umum gagal ginjal yang terjadi pada banyak kasus, apalagi jika angka telah mencapai 140/90 mmHg. Itulah kenapa, penderita perlu melalui tes tekanan darah.
Untuk mendeteksi penyakit ginjal, perlu untuk rutin mengecek tekanan darah. Bukan hanya dapat mendeteksi dan mencegah penyakit ginjal, melalui pemeriksaan tekanan darah, Anda juga bisa menurunkan risiko terkena jenis-jenis penyakit jantung apalagi penyakit stroke yang juga rata-rata dapat mengakibatkan kematian pada penderitanya.
Pasien dengan keluhan gejala penyakit ginjal perlu menempuh pemeriksaan atau tes urine supaya mampu mengecek kadar albumin pada urine. Saat fungsi ginjal menurun atau terganggu, ini menyebabkan albumin yang seharusnya ada dalam darah menjadi ada dalam urine. Itu juga mengartikan bahwa terjadi penurunan kadar albumin dalam darah karena albumin dijumpai di dalam urine.
Dokter kemungkinan juga menyarankan Anda untuk melakukan CT scan ginjal yang juga bisa memeriksa saluran kemih yang disebut juga dengan urografi. USG ginjal pun merupakan bagian dari tes pemindaian yang sangat bermanfaat dalam mendeteksi adanya risiko penyakit batu ginjal pada pasien. Pada umumnya, penyakit ginjal polikistik juga diketahui melalui tes pemindaian ini.
Setelah melalui berbagai metode diagnosa atau deteksi tersebut, barulah dokter baru bisa menentukan jenis obat apa yang paling tepat sesuai dengan kondisi jenis penyakit ginjal yang diderita pasien. Obat-obatan adalah metode perawatan yang pada umumnya diberikan kepada pasien dengan tujuan mengurangi albumin dalam urine dan menurunkan kadar tekanan darah.
Tips diet sehat menjadi salah satu cara perawatan terbaik yang kemungkinan dokter akan anjurkan supaya fungsi ginjal sebagai penyaring limbah dalam tubuh bisa kembali normal. Namun terapi pengganti ginjal seperti hemodialisis/cuci darah dan cangkok atau transplantasi ginjal kemungkinan dokter sarankan apabila memang fungsi ginjal sudah hilang atau benar-benar parah.