Osteoarthritis

Osteofit – Penyebab, Gejala, Diagnosa dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Osteofit merupakan salah satu penyakit yang berhubungan dengan tulang dan sendi di mana juga diistilahkan sebagai bone spur. Pada umumnya, terbentuknya osteofit ini ada di sekitar sendi yang mengalami osteoarthritis yang akhirnya menjadi penyebab tulang sakit sekaligus kaku. Gejala tertentu biasanya justru tidaklah begitu nampak sehingga memang tak terdeteksi sampai bertahun-tahun oleh si penderita.

Osteofit juga dikenal sebagai sebuah taji kecil di mana sangat erat kaitannya dengan arthritis dan menjadi tanda masalah dasar. Ini bisa terjadi pada tulang belakang maupun lutut dan ketika osteofit tulang belakanglah yang muncul, biasanya pengobatan yang dijalani pasien pun tak bisa cepat. Itulah mengapa pencegahan sangat diperlukan dari awal.

Tulang osteofit ini diketahui dapat tumbuh paling sering dan banyak pada punggung bagian bawah, lutut, pundak, sekitar leher, ibu jari dan tumit. Tentunya untuk bisa mengetahui bagaimana cara mengobati secara tepat, Anda perlu mengenali lebih dulu penyebab dan gejalanya. Di bawah ini adalah sejumlah informasi yang bisa Anda coba lihat.

(Baca juga: cara mengatasi tulang belakang sakit – obat linu pada tulang kaki)

Penyebab Osteofit

Faktor yang menyebabkan osteofit terjadi pada tubuh seseorang bisa berbeda-beda antara satu penderita dengan penderita yang lain. Pada kebanyakan kasus osteofit, peradangan lokal adalah yang menjadi alasannya sehingga mengakibatkan sendi rusak. Ini biasanya berawal dari tendonitis maupun osteoarthritis yang sudah cukup umum terjadi pada masyarakat kita.

Kondisi tersebutlah yang kemudian menjadi stimulator atau perangsang bagi sel-sel tubuh untuk memroses pembentukan tulang di area tulang yang rusak tadi di bagian bantalan tulang rawannya. Pembentukan osteofit bisa saja terjadi karena adanya hasil klasifikasi dari ligamen, periosteum, maupun sejumlah jaringan lain yang dekat dengan tulang. Formasi tersebut bisa muncul karena sejumlah alasan dan kita akan mengenalinya satu per satu.

  • Faktor Usia

Ketika usia seseorang bertambah dan makin tua, peradangan sendi akan makin mudah berkembang, biasanya di bagian lutut. Hal ini akan lebih tinggi risikonya apabila mempunyai riwayat cedera lutut sebab lututlah yang bekerja keras. Pada proses penuaan, osteofit lutut mampu menjadi bagian paling umum ketika memang dulunya pernah mengalami cedera lutut.

  • Pasca Trauma

Setelah terjadi trauma, osteofit bisa saja terjadi pada penderita cedera ketika struktur tulang mengalami kerusakan serius. Pada kasus ini, bisa juga terjadi munculnya periosteum air mata pada tulang yang masih utuh. Terjadi pengerasan pada periosteum tersebut setelahnya dan akhirnya menjadi osteofit.

Pada kasus osteofit yang disebabkan oleh trauma biasanya lebih banyak terjadi di bagian sendi siku dan lutut. Sebaiknya kalau memang mengalami trauma atau cedera, penting untuk memeriksakan kondisi sendi dan tulang secara rutin supaya dapat terdeteksi bila ada pertumbuhan tulang atau osteofit yang terbentuk di dalam tubuh.

(Baca juga: terapi punggung bungkuk)

  • Peradangan

Peradangan bisa terjadi pada sendi dan hal ini rupanya juga berpengaruh dalam terjadinya osteofit. Adanya radang di tendon Achilles adalah suatu kondisi yang mampu menjadi penyebab osteofit tumbuh pada bagian belakang tulang, terutama tulang tumit di bagian kaki. Pada kasus ini, jelas saja penderita akan merasakan nyeri sehingga agak kesulitan dalam berjalan.

Arthritis tulang belakang pun turut menjadi alasan dibalik potensi terjadinya osteofit. Tak hanya bisa ada di pangkal ibu jari atau radang sendi jari tangan, kaki, pinggul, maupun lutut, tapi tulang belakang pun kerap menjadi targetnya. Ada banyak metode pengobatan untuk osteofit sehingga penderita pun tak perlu terlalu khawatir.

  • Kanker

Faktor penyakit kanker juga mampu menjadi penyebab timbulnya osteofit di mana dampaknya juga ternyata lumayan besar. Justru kanker bisa menjadi pemacu dalam pertumbuhan osteofit tersebut. Tumor yang masih jinak pun bisa menjadi hal yang cukup merugikan bagi kesehatan tulang dan sendi. Perkembangan osteofit pun terkadang ada yang didukung oleh metastasis sejumlah kanker.

  • Gangguan Endokrin

Endokrin merupakan sebuah sistem jaringan kelenjar yang bertugas sebagai penghasil sekaligus pelepas hormon-hormon yang mendukung kontrol fungsi tubuh manusia yang vital. Hal ini juga termasuk kemampuan tubuh dalam proses pengubahan kalori sehingga dapat menjadi tenaga organ dan sel. Jadi bisa dibayangkan apabila endokrin mengalami gangguan.

Gangguan pada sistem endokrin biasanya terjadi ketika sistem itu sendiri mengalami ketidakseimbangan. Beragam penyakit pun bisa disebabkan oleh gangguan endokrin ini, seperti tekanan darah tinggi, gondok, malnutrisi, gangguan jantung, dan juga diabetes. Rupanya, saat gangguan terjadi pun hal ini cukup memengaruhi kesehatan sendi dan tulang sehingga osteofit menjadi salah satu akibatnya juga.

(Baca juga: gejala tbc tulang)

Gejala Osteofit

Sayangnya, osteofit pada banyak kasus tidaklah menunjukkan gejala dan inilah yang menjadi alasan mengapa banyak orang kemudian terlambat dalam mengetahui adanya osteofit di dalam tubuhnya. Justru keadaan osteofit ini kerap kali terdeteksi ketika melakukan pemeriksaan rontgen yang sebenarnya bertujuan untuk mendeteksi penyakit lain. Lalu, apakah itu artinya kita tak bisa mencegah dari awal?

Meski tak bergejala pada sebagian besar kasus osteofit, ada beberapa penderita yang mampu mengalami rasa sakit sehingga sendinya tak bisa digerakkan. Dari hal tersebut saja sudah bisa diduga adanya osteofit walau memang lebih mengarah kepada peradangan sendi. Gejala lain pun sebenarnya ada walau jarang dan tentunya berbeda-beda tergantung lokasi tumbuhnya osteofit.

  • Osteofit pada Leher

Gejala yang biasanya bisa terjadi ketika tulang osteofit tumbuh di bagian leher adalah adanya rasa sakit atau nyeri di bagian tangan. Apabila rasa sakit dirasakan seperti tertusuk jarum dan di tangan terasa mati rasa akibat saraf terjepit, maka ada dugaan bahwa Anda mengalami osteofit.

  • Osteofit pada Jari

Perhatikan pada sendi jari Anda, baik itu jari tangan atau jari kaki. Pastikan apakah muncul adanya sendi yang terlihat menonjol di bagian tersebut di mana bentuknya mirip seperti benjolan. Bila memang ada, Anda bisa cek juga apakah terasa keras saat disentuh. Jika ya, inilah gejala osteofit di bagian jari yang patut diwaspadai.

  • Osteofit pada Lutut

Mungkin Anda pernah merasakan yang namanya sakit di bagian lutut tapi hanya menganggapnya hal biasa. Namun ketika sudah begitu sakit untuk ditekuk maupun diluruskan, Anda patut mencurigainya sebagai keluhan awal dari osteofit. Rasa sakit dan terbatasnya gerakan bisa jadi diakibatkan oleh pergerakan tendon dan tulang yang terhubung pada lutut terhalang.

(Baca juga: penyebab sakit punggung)

  • Osteofit pada Pinggang

Osteofit juga sangat bisa terjadi di bagian pinggang dan ciri-ciri utamanya adalah pergerakan bagian pinggang yang kemudian menjadi terbatas. Rasanya juga akan sakit ketika Anda mencoba untuk menggerakkannya. Mungkin perkiraan banyak orang dengan masalah ini adalah sakit pinggang biasa, tapi hati-hati akan osteofit.

  • Osteofit pada Tulang Belakang

Bagian tulang belakang pun paling sering menjadi tempat tumbuhnya tulang osteofit dan untuk itulah penting adanya mengenali adanya gejala yang mungkin muncul. Apabila rasanya mati rasa di bagian kaki atau lengan akibag tulang osteofit, maka otomatis tempat saraf tulang belakang juga menjadi lebih sempit ruangnya dan akhirnya saraf tulang belakang terjepit.

  • Osteofit pada Bahu

Pada sebagian kasus osteofit bisa terjadi di bagian bahu dan sebagai gejalanya, biasanya akan timbul pembengkakan atau tendinitis. Soket bahu pun akan mengalami robek atau terkikis di mana padahal soket bahu merupakan pelindung sendi bahu. Dengan demikian, keluhan yang mungkin dialami adalah terbatasnya gerakan di bagian bahu.

Intinya, di mana pun tulang osteofit tumbuh, ini otomatis menjadikan seseorang mengalami keterbatasan dalam setiap gerakan yang dilakukannya. Pada sejumlah kasus, mobilitas akan menjadi lebih sulit karena kekakuan dan rasa nyeri yang terjadi. Bila sudah begini, segera ke dokter untuk melakukan diagnosa.

(Baca juga: pencegahan flu tulang)

Metode Diagnosa Osteofit

Tentunya tidak sembarang dokter yang bisa membantu Anda dalam menangani kondisi osteofit. Ketika gejala mulai dirasakan, Anda perlu datang ke seorang rheumatologist atau dokter khusus atau spesialis gangguan sendi. Biasanya dokter umum akan menyarankan Anda ke sana sesudah teranalisa gejala yang terjadi dan sudah dipastikan bahwa itu gejala osteofit.

Seperti biasanya, pemeriksaan fisik selalu lebih dulu dilakukan di mana gejala osteofit harus dipastikan dan untuk mendeteksi di area manakah rasa sakit tersebut lebih sering terjadi. Pengecekan letak tonjolan tulang akan dilakukan juga pada sendi serta wilayah sekelilingnya supaya jelas bagian mana yang nanti bisa diobati.

Tak hanya tes fisik, tes gerakan juga diperlukan dalam hal ini di mana pergerakan sendi juga terlibat berikut juga kekuatan otot. Tujuan dari hal ini adalah supaya kekuatan otot serta sendi bisa diukur sehingga dokter bisa tahu seberapa serius osteofit telah menyerang bagian tubuh Anda.

Selain dari tes fisik dan gerakan, ada pula tes-tes lainnya yang kemungkinan juga turut diperlukan untuk ditempuh pasien, seperti halnya tes pencitraan. Tes pencitraan ini pada umumnya memanfaatkan myelograms, ultrasound, dan X-ray sehingga dapat diperoleh gambaran jelas akan sendi dan tulang yang diperkirakan terserang osteofit. MRI scan juga sekiranya dibutuhkan supaya detil tendon yang robek bisa dilihat.

(Baca juga: kelainan tulang belakang)

Cara Mengobati Osteofit

Osteofit sebetulnya bisa diatasi dengan obat-obatan atau jika memang sudah termasuk serius, maka pembedahanlah yang menjadi jalan keluar. Tujuan keduanya adalah untuk membuat peradangan berkurang serta membantu agar cedera tak lagi terulang. Berikut ini adalah langkah pengobatan osteofit paling umum:

  • Pemberian Obat Pereda Nyeri

Obat yang perlu diberikan kepada pasien osteofit adalah pereda nyeri, seperti natrium naproxen, acetaminophen, ibuprofen, dan paracetamol. Obat-obat ini akan sangat berguna dalam mengurangi rasa sakit yang timbul dan menyebabkan penderitanya merasa tidak nyaman. Memang hanya sementara, namun akan sangat membantu selama pemulihan kondisi osteofit Anda.

  • Pembedahan

Pembedahan adalah metode pengobatan yang diperlukan ketika memang pergerakan bagian tubuh tertentu sangat terbatas dan saraf tertentu mengalami tekanan hebat. Pembedahan adalah jalan keluar yang tepat untuk mengembalikan pergerakan tubuh pasien seperti dulu dengan menghilangkan tekanan yang terjadi.

Prosedur pembedahan pun sangat berguna dalam mengobati osteofit yang berpengaruh buruk terhadap sendi ibu jari bagian bawah, lutut, dan juga pinggang. Namun tentunya pembedahan pun tetap menawarkan berbagai risiko juga sehingga Anda perlu lebih dulu mendiskusikan segala hal dan kemungkinan bersama dokter. Ketahui apa saja keuntungan maupun risiko yang bisa terjadi dengan pengobatan melalui pembedahan ini sebelum akhirnya Anda membuat keputusan untuk menempuhnya.

  • Latihan Fisik

Fisioterapi adalah istilah medis dari latihan fisik ini di mana setiap penderitanya akan menjalani sejumlah latihan fisik. Tujuan dari latihan fisik tersebut adalah sebagai penguat otot serta peningkat gerakan area tubuh yang terkena kondisi ini. Bagi penderita osteofit yang punya masalah obesitas, maka latihan fisik sangat penting sebagai cara menurunkan berat badan juga.

Ketika berat badan sudah turun sampai pada angka idealnya, maka biasanya ketegangan pun akan ikut berkurang. Tekanan di bagian persendian pun otomatis menjadi hilang nantinya. Oleh karena itu, fisioterapi bisa menjadi metode yang baik dalam mengatasi osteofit pada penderitanya karena bersifat alami dan aman.

(Baca juga: obat patah tulang tangan – penyembuhan patah tulang)

Untuk menangani osteofit secara tepat, rundingkan dengan dokter Anda tentang berbagai pilihan metode pengobatan berikut juga dampak negatif serta positifnya. Setelah benar-benar mengenal setiap metodenya dengan baik, Anda bisa memutuskan mana yang terbaik untuk kondisi Anda. Kiranya informasi osteofit tentang segala penyebab, gejala dan pengobatannya bisa membantu dalam mencegah maupun mengatasi osteofit dan jangan lupa imbangi juga dengan cara menjaga kesehatan tulang.