Narkolepsi

12 Ciri-ciri Narkolepsi Wajib Diwaspadai

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Mungkin nama atau istilah narkolepsi begitu kurang familiar, namun sebenarnya narkolepsi sendiri merupakan suatu kondisi di mana seseorang mengalami gangguan tidur dan masih termasuk bentuk dari hipersomnia pusat. Gangguan tidur semacam narkolepsi juga diketahui berasal dari otak sehingga memang menyebabkan ketidaknormalan pada rasa kantuk yang justru berlebihan di waktu siang hari.

Kondisi di mana rasa kantuk tak bisa ditahan pada siang hari dan bahkan di tempat yang kurang tepat merupakan kondisi narkolepsi dan tentunya Anda pun menjadi penasaran seperti apa gejala atau ciri-ciri narkolepsi itu sendiri. Berikut di bawah ini dapat disimak beberapa ciri yang penting untuk kita ketahui bersama agar mampu mengatasi segera.

Baca juga:

  1. Mengantuk di Siang Hari

Ciri yang paling utama dari kondisi narkolepsi adalah rasa kantuk berlebih di siang hari. Kalau siang hari biasanya menjadi waktu aktivitas paling produktif, aktif dan padat, maka seseorang dengan narkolepsi atau terkena serangan tidur, otomatis dirinya akan kesulitan untuk tetap melek.

Gangguan seperti kantuk di siang hari secara berlebihan ini terjadi walau seseorang tersebut telah mempunyai waktu dan kualitas tidur yang baik dan cukup. Tentunya hal seperti ini terjadi berulang di mana rasanya tak tahan lagi untuk ditidurkan. Istilah hipersomnia juga dapat muncul di benak banyak orang ketika gejala atau keluhan ngantuk berlebih di siang hari terjadi.

  1. Mengantuk Sepanjang Hari

Rasa kantuk bukan hanya bisa terjadi berlebihan sewaktu di siang hari, melainkan juga dapat menyerang kapanpun. Walau siang misalpun sudah tidur siang, sore atau malamnya pun seseorang dengan kondisi narkolepsi bisa merasakan kantuk yang luar biasa. Rasanya seperti belum tidur padahal waktu tidur sudah terbilang lebih dari cukup.

Seseorang dengan masalah rasa kantuk berlebih dapat dikatakan mengalami hipersomnia di mana hipersomnia ini juga masih menjadi bagian atau salah satu gejala dari narkolepsi sendiri. Bila setiap waktu atau sepanjang hari kita merasakan kantuk yang tak ada habisnya dan berlanjut hingga cukup lama, ada baiknya langsung memeriksakan diri.

Baca juga:

  1. Katapleksi

Kebanyakan kasus narkolepsi juga ditandai dengan kondisi katapleksi, yakni otot yang melemah secara tiba-tiba dan biasanya keluhan meliputi kondisi ini antara lain adalah:

  • Rahang turun.
  • Kepala lunglai.
  • Kaki melemas.
  • Penglihatan menjadi kurang fokus.
  • Bicara menjadi cadel.

Kendali otot yang menurun atau hilang seperti ini pada dasarnya hanya bersifat sementara saja di mana biasanya dipicu oleh rasa terkejut, tertawa, rasa senang, atau perasaan marah. Emosi tertentu demikianlah yang menjadi faktor utama dan frekuensi waktu katapleksi yang dialami penderita satu dengan penderita lainnya tidaklah sama. Ada yang bisa sehari beberapa kali namun ada pula yang hanya 1-2 kali setahun dengan masing-masing kondisi durasinya beberapa detik hingga menit.

  1. Berhalusinasi

Narkolepsi juga mampu ditandai dengan halusinasi di mana halusinasi ini dapat muncul ketika gelombang otak mimpi berkombinasi dengan keadaan tubuh yang tengah setengah terjaga, sebelum atau sewaktu proses hendak tidur. Halusinasi sekitar bisa menjadi hal yang dialami oleh seseorang pada kondisi setengah sadar.

Ada kalanya halusinasi bisa terjadi berulang kali dan halusinasi yang paling sering terjadi sebagai ciri narkolepsi adalah halusinasi hypnagogic di mana kerap terjadi saat seseorang tertidur. Ketika halusinasi terjadi pada waktu hendak bangun tidur dan masih dalam kondisi setengah sadar, istilahnya adalah halusinasi hypnopompic. Keduanya menjadi ciri khas dari narkolepsi.

Baca juga:

  1. Kelumpuhan Tidur

Istilah lain untuk kondisi ini adalah sleep paralysis atau masyarakat kita juga mengenalnya dengan nama ketindihan. Inti dari kondisi ini adalah ketika tubuh tak bisa digerakkan dengan mudah seperti ada yang menindih dan tubuh juga kemudian seperti dalam keadaan lumpuh tanpa diketahui secara jelas penyebabnya.

Fenomena yang kita sebut sebagai ketindihan ini pada umumnya dialami saat kita hendak mulai tertidur atau biasanya bisa juga sesaat akan bangun dari tidur. Rupanya, kondisi semacam ini bisa menjadi ciri-ciri orang yang mengalami narkolepsi. Halusinasi pun terkadang bisa terjadi secara berbarengan dengan kelumpuhan tidur pada seseorang dengan narkolepsi.

  1. Sakit Kepala

Ciri lainnya yang juga termasuk umum pada penderita narkolepsi adalah rasa sakit kepala atau pusing. Rasa pusing yang terus-menerus dan berulang kali muncul disertai rasa kantuk berlebih sebaiknya perlu diwaspadai. Bila Anda curiga adanya kondisi hipersomnia atau narkolepsi, pastikan segera dengan memeriksakan diri ke dokter.

  1. Depresi

Tanda bahwa seseorang menderita narkolepsi juga dapat dilihat dari apakah ia mengalami depresi atau tidak. Dengan serangkaian tanda atau ciri yang sudah disebutkan sebelumnya, bila beberapa terjadi pada diri kita di mana juga disertai adanya rasa depresi, kemungkinan besar diri kita telah terserang narkolepsi.

  1. Gangguan Ingatan

Linglung atau mudah bingung merupakan contoh dari gangguan ingatan awal yang dapat menjadi salah satu ciri dari seseorang yang terserang gangguan tidur narkolepsi. Apabila terjadi berulang, maka potensi narkolepsi memang termasuk besar sehingga jangan tunggu lagi untuk ke dokter.

Baca juga:

Demikianlah ciri-ciri narkolepsi yang kiranya dapat Anda waspadai karena segala kondisi tersebut bakal muncul tanpa diduga-duga. Dengan mengenali cirinya, semoga tak terlambat dalam menangani masalah gangguan tidur satu ini.