Sempat dikabarkan mengidap penyakit autoimun yang diagnosanya sudah sejak tahun 2013, rupanya seorang Ashanty bahkan sempat menderita penyakit meningitis. Istri Anang Hermansyah ini bahkan setelah tahu hasil pemeriksaan dokter pasrah dan menerima dengan lapang dada menurut cerita dari Aurel Hermansyah, anak tirinya.
Dilansir dari detikcom, Aurel-lah yang menjelaskan bahwa bundanya mengalami sakit kepala hebat yang rupanya disebabkan oleh radang selaput otak alias meningitis. Ashanty bahkan sempat mengalami badan menggigil atau meriang padahal sedang berada di ruangan yang panas. Kondisi ini terus berlanjut walau dirinya sudah minum lima obat.
Penyakit radang di selaput penutup atau pelapis otak serta sumsum tulang belakang ini dapat terjadi ketika infeksi menyerang selaput di daerah tersebut, entah itu oleh bakteri atau virus. Infeksi bakteri atau virus ini biasanya menyerang bagian sinus, telinga atau bisa juga tenggorokan lalu kemudian menjalar hingga bagian otak.
Walau meningitis adalah jenis penyakit yang bisa sembuh jika diobati dengan tepat dan cepat, tetap ada beberapa kondisi tertentu di mana penderitanya bisa sampai mengalami komplikasi. Waspadai beberapa bahaya meningitis ini yang kalau terlambat diobati bisa saja terjadi.
Meningitis yang terlambat ditangani atau sudah ditangani tapi secara kurang tepat mampu menyebabkan derajat ringan hingga sedang akan pembesaran ventrikel otak yang kemudian menjadi hidrosefalus. Cairan serebrospinal dapat menumpuk ketika sekitar lapisan pelindung sistem saraf pusat terkena radang di mana inilah awal pembentukan hidrosefalus.
Meningitis yang pengobatannya tak dilakukan secara tuntas mampu menimbulkan komplikasi pada fungsi pendengaran. Gangguan pendengaran adalah risikonya di mana sistem saraf pusat telah rusak yang biasanya diakibatkan oleh Streptococcus pneumonia. Bahkan gara-gara ini, kemampuan mendengar penderitanya bisa berkurang sekitar 25-30 persen.
Bahaya lainnya dari meningitis adalah abses otak walaupun kondisi ini masih termasuk jarang. Biasanya, abses otak justru merupakan komplikasi yang dialami oleh bayi baru lahir yang kena infeksi Citrobacter koseri. Ketika penderita meningitis mengalami penurunan kesadaran, kejang, demam, hingga salah satu sisi tubuh yang lemah, ada kemungkinan abses otak telah terjadi sehingga perlu segera dipastikan dengan memeriksakan diri ke dokter dan menempuh tes radiologi.
Komplikasi satu ini justru yang paling sering dijumpai pada kasus penderita meningitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini merupakan suatu disfungsi organ akibat metabolik dan sirkulasi tubuh mengalami abnormalitas. Karena umumnya anak-anaklah yang mengalami meningitis, maka kondisi syok septik lebih rentan menjangkiti anak-anak dan berakibat pada kematian.
Pada dasarnya kejang pada penderita meningitis biasanya akan berhenti ketika meningitis sudah diatasi, namun selalu ada risiko kejang berkelanjutan entah itu terjadi pada bagian tubuh tertentu atau bahkan bisa menyeluruh. Kejang lebih berisiko terjadi pada penderita meningitis yang terlambat ditangani atau yang sudah ditangani namun tak mematuhi aturan pengobatan.
Komplikasi atau bahaya lain dari meningitis yang begitu berbahaya adalah gagal ginjal. Meski begitu, tak semua penderita meningitis akan mengalami komplikasi yang sama, seperti misalnya akibat meningitis satu ini. Ketika ginjal sudah gagal fungsi, maka hal ini dapat memperburuk kondisi kesehatan lebih lagi.
Bahaya meningitis dapat menjadikan kualitas hidup penderitanya mengalami perubahan dan cenderung penurunan. Maka saat positif terdiagnosa meningitis, tempuh pengobatan sampai akhir tanpa bolong agar infeksinya bisa diatasi tuntas dan komplikasinya pun bisa dicegah.