Anak-anak umumnya rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan. Hal ini dikarenakan anak belum mampu menghasilkan sistem imun yang kuat bagi dirinya sendiri. Berbagai masalah kesehatan yang umumnya sering menyerang anak-anak dapat disebabkan oleh berbagai hal seperi cuaca, terganggunya sistem pencernaan, gizi dan lain-lain.
Masalah gizi adalah salah satu diantara beberapa penyebab gangguan kesehatan pada anak. Anak rentan terhadap masalah gizi karena tubuhnya secara sistematis akan mencerna apa saja yang masuk. Oleh karena itu, jika yang memberi asupan gizi tidak memahami hal tersebut dan cenderung hanya memberikan makanan dan minuman tanpa melihat kandungan gizinya bisa mengakibatkan anak kekurangan gizi dan mengalami gizi buruk atau Malnutris.
Gizi buruk atau malnutrisi adalah kondisi terburuk anak yang mengalami kekurangan gizi untuk kurun waktu yang lama bahkan menahun. Penyebab utama malnutrisi adalah kurangnya anak dalam mengkonsumsi makanan dengan kandungan gizi seimbang, akibat dari penyakit-penyakit tertentu atau terganggunya proses pencernaan yang berfungsi menyerap gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Penyebab Malnutris Pada Anak
Sebelumnya telah dikatakan bahwa anak yang mengalami kekurangan gizi diakibatkan gagalnya penyerapan gizi maupun kurangnya asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi. Selain hal itu, masih ada beberapa faktor eksternal lain yang juga menjadi penyebab malnutrisi pada anak.
Sanitasi adalah usaha yang dilakukan untuk membudayakan manusia agar tidak bersentuhan langsung dengan kotoran. Zat yang paling banyak masuk dalam tubuh adalah air. Jika proses sanitasi yang dikenai pada air salah, maka air tersebut bisa menjadi faktor penyebab malnutrisi. Pada tahun 2008 sebagian kasus malnutrisi disebabkan oleh air yang tidak sehat.
Kekurangan gizi juga bisa disebabkan oleh beberapa penyakit seperti diare dan infeksi. Ini merujuk pada terganggunya proses pencernaan pada anak yang tugasnya adalah menyerap nutrisi dari makanan. Belum lagi infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan cacing dalam tubuh juga bisa menyebabkan gizi dalam tubuh kurang terpenuhi.
Gizi anak di bawah usia 5 tahun sangat bergantung dengan gizi yang ia dapatkan ketika dalam kandungan dan menyusui. Tingkat gizi yang diterima bayi saat dalam kandungan dapat mempengaruhi ukuran tubuh bayi. Ibu hamil yang kekurangan makanan yang mengandung iodium juga dapat menyebabkan kerusakan otak, fisik dan mental pada anak yang dilahirkan.
Pada tahun 2009 sebuah studi di Bangladesh melaporkan bahwa tingkat kurang gizi pada anak perempuan lebih tinggi daripada anak laki-laki. Kasus ini banyak ditemukan di negara Asia Selatan dan Asia Tenggara. Sedangkan negara berkembang lainnya gizi anak perempuan sedikit lebih tinggi.
Akibat kurangnya ketersediaan makanan menyebabkan anak-anak dari keluarga yang kurang mampu juga menyebabkan kurang terpenuhinya gizi anak.
Jenis-jenis Malnutrisi
Seorang penderita malnutrisi tingkat ringan biasanya memiliki berat badan 10-25% dari berat badan anak normal. Sedangkan jika sudah menyentuh angka 25-40% maka sudah masuk dalam golongan malnutrisi sedang dan berat serta membutuhkan perawatan khusus. Jenis malnutrisi ini dibedakan menjadi 2 yaitu :
Marasmus adalah kemunduran progresif yang terjadi pada siswa usia 6 bulan sampai 1 ½ tahun. Marasmus terjadi secara bertahap disebabkan oleh kurangnya perawatan yang baik bagi anak dan pemberian susu encer sebagai pengganti ASI pada anak. Ciri-ciri bayi yang mengalami marasmus antara lain:
Kwashiorkor terjadi karena anak kekurangan asupan protein akut yang menyebabkan tubuhnya menyimpan cairan di setiap ujung bagian tubuhnya sehingga terlihat membengkak seperti pada kepala dan perutnya. Ciri-ciri kwashiorkor antara lain:
Ciri-ciri Anak Malnutrisi
Ciri ciri anak malnutrisi secara umum antara lain:
Kegagalan untuk mencapai batas normal yang sesuai dengan usianya seperti berat badan dan tinggi badan. Anak akan terlihat kurus dan lebih pendek. Ini merupakan tanda awal anak malnutrisi.
Anak akan mudah marah yang disertai dengan kelesuan dan menangis berlebihan, rewel yang disertai dengan kecemasan dan apatis.
Kulit akan terlihat bersisik dan kering. Rambut juga berubah kering, berwarna karat, kusam serta mudah rontok.
Otot anggota gerak (atrofi otot) akan mengecil dan mengurangi kekuatan geraknya.
Beberapa bagian tubuh akan terlihat membulat akibat pembengkakan seperti wajah, perut, telapak kai dan wajah. Hal ini karena kurangnya nutris penting yang dibutuhkan oleh tubuh.
Tubuh merasa kekurangan tenaga sehingga merasa lemas sepanjang hari. Ini biasanya disebabkan oleh anemia yang menyerang anak malnutrisi.
Anak malnutrisi tulangnya akan lebih ringkih dikarenakan kurangnya nutrisi untuk tulang yang didapatan dari makanan yang dikonsumsi.
Aktivitas yang dilakukan anak malnutrisi sangat kurang jika dibandingkan dengan anak-anak sehat lainnya. Ini dikarenakan ia merasakan lemas dan susah bahkan untuk menggerakkan tubuhnya sendiri.
Karena kurangnya nutrisi dan gizi menyebabkan anak-anak yang dasarnya memang sistem tubuhnya belum dapat menciptakan sistem imun yang kuat mudah terserang penyakit berbahaya jangka panjang yang berawal dari infeksi.
10. Perkembangan otak terganggu
Selain tubuh, perkembangan otak juga terganggu. Ini karena gizi yang dibutuhkan oleh otak kurang sehingga anak memiliki IQ rendah, tidak mampu belajar, susah mengingat dan susah fokus, sulit memecahkan masalah serta perkembangan bahasa yang buruk.
Cara Mencegah Malnutrisi Pada Anak
Cara terbaik mencegah malnutrisi pada anak adalah dengan memberikan asupan gizi yang seimbang dengan cara :
Anak yang asupan gizinya tidak terkontrol akan menyebabkan kurangnya gizi anak dikemudian hari. Asupan gizi ini perlu diperhatikan tidak hanya salama masa pertumbuhannya saja, melainkan sejak masih dalam kandungan.