Penyakit dan Kelainan

Apakah Kopi Mengandung Kolesterol? Ini jawabannya!

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Selain air putih dan teh, kopi merupakan salah satu jenis minuman yang paling banyak dikonsumsi tidak hanya di Indonesia, namun oleh masyarakat di seluruh dunia. Fakta menunjukkan bahwa hampir lebih dari 1,4 milyar gelas kopi dapat dikonsumsi setiap harinya dan waktu paling banyak ditemukan ketika sarapan. Kopi seolah menjadi budaya tersendiri dan melekat pada kehidupan sehari-hari masyarakat. Minuman yang konon berasal dari Etiopia ini menjadi populer karena dapat membantu menghilangkan rasa kantuk serta meredakan stress pada saat kerja. Apakah Anda merupakan salah satu penggemar kopi? Bisa jadi Anda merupakan salah satunya! Namun bicara tentang kopi terkadang sering kali dikaitkan dengan masalah kolesterol. Apakah kopi mengandung kolesterol di dalamnya? Lantas baikah penderita kolesterol mengonsumsi kopi? Penasaran? Berikut ini adalah penjelasannya, simak!

Meskipun kopi merupakan salah satu minuman yang populer, namun ternyata tidak begitu banyak orang yang mengetahui bahwa faktor yang memicu penyakit kardiovaskular pada pecandu kopi bukan terletak pada kandungan kafein yang ada di dalamnya. Pernyataan ini juga berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh US National Institute of Health tahun 2005, dimana hasilnya menjelaskan bahwa pengonsumsi 6 cangkir kopi tanpa kafein sehari selama 3 bulan lamanya, memiliki kadar kolesterol LDL yang tidak jauh berbeda dengan seseorang yang jarang maupun tidak meminum kopi sama sekali.

Maka dari itu, penelitan tersebut menegaskan bahwa kafein yang terdapat di dalam kopi tidak memiliki pengaruh terhadap kadar kolesterol di dalam tubuh. Lantas faktor apa yang menyebabkan kadar kolesterol LDL normal meningkat dan kadar kolesterol HDL normal menurun pada para pecandu kopi? Para peneliti dari Universitas Pertanian Wageningen di Belanda memaparkan bahwa yang menjadi penyebabnya adalah dengan mengonsumsi kopi tubruk. Yakni kopi yang tidak disaring sebelum hendak dikonsumsi, ternyata dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL secara drastis. Mengapa demikian?

Sebuah lembaga riset ternama di Belanda melakukan sebuah penelitian yang menghasilkan fakta bahwa di dalam biji kopi terdapat kandungan senyawa peningkat kolesterol yang dikenal dengan nama kafestol. Senyawa ini dapat keluar apabila biji kopi terkena dengan air panas, dimana kejadian ini sering terhadi pada kopi tubruk maupun ketika kopi bubuk yang direbus dalam air mendidih. Dalam satu cangkir kopi tubruk diduga mengandung sekitar lebih dari empat milligram kafestol. Kandungan ini mampu meningkatkan kadar kolesterol LDL sebanyak satu persen.

Bayangkan apabila satu persen ini digandakan menjadi tiga cangkir sehari dan dikonsumsi secara rutin setiap bulannya. Maka tidak heran pecandu kopi tubruk akan mengalami gejala hiperkolesterolemia atau ciri kolesterol tinggi. Untuk menyiasati hal tersebut, Anda dapat menggunakan paper filter atau penyaring kertas ketika hendak menyeduh kopi tubruk. Kertas ini akan menyaring kandungan kafestol yang tercampur pada kopi. Anda juga perlu waspada terhadap penambahan bahan-bahan yang terdapat pada kopi seperti krim dan sebagainya. Karena hal tersebut justru dapat menyebabkan kolesterol tinggi dan memicu timbulnya penyakit yang disebabkan oleh kolesterol tinggi.

Selain cara-cara tersebut, hal lain yang dapat Anda lakukan adalah dengan mengonsumsi menu non kolesterol serta melakukan olahraga untuk penderita kolesterol secara rutin. Beberapa contoh yang dapat Anda lakukan diantaranya adalah melakukan gerakan yoga untuk menurunkan kolesterol, senam untuk menurunkan kolesterol serta berenang untuk menurunkan kolesterol. Apakah kopi mengandung kolesterol? Terjawab sudah pertanyaan tersebut melalui artikel ini. Semoga bermanfaat!