Gejala Penyakit

Bengkak di Leher – Penyebab dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pembengkakan di bagian leher dapat disebabkan oleh banyak kemungkinan kondisi kesehatan. Umumnya, kondisi bengkak yang ada di leher tidaklah dianggap berbahaya, hanya saja pada beberapa kasus bengkak tersebut dapat menjadi tanda adanya penyakit serius di dalam tubuh. Pembesaran di bagian leher akan menjadikan bagian tersebut terasa lebih berat.

Apabila kondisi pembesaran dan rasa berat pada leher terus dialami selama beberapa hari tanpa adanya tanda-tanda mereda, maka sebaiknya memeriksakan dirilah ke dokter supaya segala kemungkinan penyakit dapat terdiagnosa di awal. Lalu, sebenarnya apa saja kemungkinan faktor penyebab bengkak di leher dan apakah ada cara untuk mengatasi kondisi seperti ini?

Baca juga:

  1. Gondongan

Gondongan adalah salah satu kondisi kesehatan yang mampu menyebabkan leher membengkak. Penyakit ini pada dasarnya adalah infeksi menular yang cukup bisa dikatakan berbahaya di mana paramyxoviruslah yang menjadi menyebarkannya. Gejala utama dari kondisi ini adalah bengkak pada bagian leher sebagai efek atau pengaruh dari kelenjar ludah yang membengkak.

Penularan bisa terjadi pada kasus gondongan dan hal ini terjadi melalui batuk dan bersin. Karena mudahnya penularan terjadi, maka infeksi pun mudah menyerang seseorang, terutama ketika memegang pegangan kendaran umum atau gagang pintu yang sebelumnya sudah terkontaminasi atau terkena efek bersin dan batuk dari penderita gondongan.

Selain pembengkakan, terjadi pula rasa nyeri pada sendi yang kerap juga disertai dengan kondisi demam tinggi. Bahkan bila Anda mengalami yang namanya mulut kering, tubuh lelah, kehilangan selera makan, sakit kepala, hingga nyeri pada perut, maka kemungkinan besar gondongan merupakan faktor penyebab dari bengkak yang dialami di bagian leher.

Cara Mengatasi: Bila memang benar leher bengkak disebabkan oleh penyakit gondongan, maka untuk pencegahan, sebaiknya seseorang sudah memperoleh vaksin MMR. Vaksin inilah yang memiliki peran besar dalam mencegah gondongan. Sementara untuk perawatan di rumah, penderita dianjurkan untuk mengompres bagian yang bengkak menggunakan air hangat dan banyak-banyak istirahat. Pantangan untuk penderita gondongan antara lain adalah mengonsumsi minuman seperti jus buah yang mampu menyebabkan iritasi di kelenjar parotid.

  1. Abses Mulut

Kasus bengkak yang terjadi di leher dapat juga disebabkan oleh adanya kondisi abses pada mulut. Ada beberapa kasus di mana komplikasi terjadi sebagai akibat infeksi bakteri di bagian gigi yang kita sebut dengan abses gigi. Karena hal ini, penderita akan mengalami bengkak bernanah pada gusi atau bawah gigi. Ketika penyebaran infeksi terjadi ke bagian jaringan bawah mulut, sebagai efeknya bawah mulut dan leher bakal memerah dan bengkak dan kondisi ini diistilahkan dengan nama angina Ludwig.

Gejala lain selain adanya bengkak pada bagian leher adalah peradangan, penumpukan darah, demam atau suhu tubuh meningkat yang menandakan adanya perlawanan dari sel darah putih terhadap infeksi. Bahkan penderita juga menjadi kesulitan dalam menelan dan terjadi peningkatan jumlah sel darah putih. Gangguan pada saraf dan gangguan pencernaan adalah gejala lain yang juga wajib diwaspadai.

Cara Mengatasi: Sebagai penanganan leher yang bengkak karena masalah abses pada mulut, penanganan umum yang bisa ditempuh oleh penderita adalah pencabutan gigi bila perlu karena sudah terinfeksi yang sebelumnya nanah harus dikeringkan lebih dulu. Namun, obat pereda nyeri juga berpotensi diberikan oleh dokter jika rasa sakitnya sangat luar biasa sekaligus jenis antibiotik tertentu sebagai solusi infeksi secara menyeluruh.

  1. Kista

Kemungkinan penyebab lain dari munculnya bengkak pada leher adalah kista di mana kista ini sendiri adalah benjolan yang di dalamnya terdapat cairan yang sebetulnya tak berbahaya. Bahkan benjolan ini pada banyak kasus mampu mereda sendiri. Namun walau dianggap tak bahaya, kondisi ini bisa cukup mengancam bila ukurannya makin besar dan tak kempis juga setelah berminggu-minggu.

Cara Mengatasi: Segera ke dokter untuk memeriksakan apakah benar bengkak tersebut adalah sebuah kondisi kista. Untuk diagnosa dan penanganan yang tepat, pergilah ke dokter dan semoga dengan memeriksakannya Anda bisa mencegah penyebab menjadi lebih serius di kemudian hari.

Baca juga:

  1. Difteri

Penyakit difteri pun dapat menjadi hal yang menyebabkan pembengkakan muncul pada leher. Penyakit ini adalah sejenis penyakit infeksi yang dipicu oleh bakteri di mana selaput lendir pada tenggorokan dan hidunglah yang terserang. Gejala seperti ini umumnya hanya dialami 2-5 hari dari hari sejak terinfeksi, namun bila tak kunjung sembuh lebih dari 5 hari, segeralah periksakan diri.

Bahkan bukan hanya itu, penderita bisa saja merasakan kesulitan bernapas dan perubahan suara yang menjadi lebih serak dari biasanya. Pada beberapa kasus, difteri juga menyebabkan napas cepat, tubuh cepat lelah dan lemas, hidung terus berair, serta terjadi pembentukan lapisan tipis yang menutupi amandel dan tenggorokan di mana warnanya adalah abu-abu.

Pada sejumlah kasus difteri, kulit penderita pun terserang dan muncul bisul dan bisul-bisul tersebut biasanya dalam beberapa bulan akan sembuh. Hanya saja ketika sudah sembuh, ada bekas pada kulit yang tertinggal. Jika memang Anda khawatir, segera obati dengan memeriksakan diri ke dokter agar komplikasi juga dapat dicegah dengan baik.

Cara Mengatasi: Biasanya, dokter akan menyarankan pasien difteri untuk menempuh perawatan di rumah sakit, tepatnya di ruang isolasi. Pengobatan yang diberikan pun ada 2 jenis, yakni antitoksin dan antibiotik. Proses pengangkatan membran kemungkinan akan disarankan oleh dokter, khususnya bila pasien mengalami sulit bernapas dikarenakan membran abu-abu dalam tenggorokan mengalami hambatan.

  1. Gondok

Kelenjar tiroid adalah bagian yang mengalami pembengkakan sehingga leher pun turut terkena dampaknya, yaitu kelihatan membesar. Kelenjar ini sendiri bentuknya mirip kupu-kupu yang letaknya ada di leher depan atau depan trakea. Penyakit gondok lebih umum terjadi pada wanita yang usianya sudah di atas 40 tahun.

Tak seluruh penderita penyakit gondok akan mengalami keluhan tertentu, namun bila terjadi adanya gejala, maka leher yang membengkak adalah tanda yang paling utama dan umum. Ukuran benjolan akibat gondok pun akan berbeda-beda dan tak akan sama antara satu penderita dengan yang lainnya.

Gejala lain yang berkemungkinan terjadi adalah tenggorokan yang serasa membengkak, batuk-batuk, perubahan suara yang menjadi serak, sulit menelan, dan sulit bernapas. Ketika bengkak tak kunjung kempis dan malah makin membesar, maka pasti ada yang salah, apalagi kalau ditambah dengan sulit bernapas maupun menelan.

Cara Mengatasi: Dokter dalam menangani masalah gondok harus mengecek lebih dulu ukuran bengkak atau benjolan yang ada, berikut juga mengetahui gejala yang dikeluhkan berikut juga apa yang mendasari munculnya gondok. Pada umumnya dokter akan memberikan obat khusus penurun hormon tiroid atau menyarankan terapi penggantian hormon maupun terapi yodium radioaktif. Namun operasi pun dapat menjadi pilihan, terutama bila bengkak yang terjadi alias benjolan tambah bertambah besar dan pernapasan sampai terganggu. Operasi akan membantu terutama ketika penderita sudah sampai pada tahap gejala disfagia atau sulit menelan dikarenakan pembesaran benjolan terjadi terus-menerus.

  1. Infeksi Parasit

Bengkak pada bagian leher bisa juga terjadi karena adanya infeksi parasit. Jangan pernah anggap enteng infeksi jenis ini karena tingkat keparahannya bisa mulai dari yang ringan hingga parah. Infeksi parasit perlu untuk diobati sesegera setelah dipastikan bahwa penderita leher bengkak disebabkan oleh infeksi yang meliputi parasit sistiserkosis dan toksoplasmosis.

Cara Mengatasi: Umumnya, para penderita infeksi parasit akan menurunkan atau membatasi asupan karbohidrat sederhana dalam diet hariannya, seperti menghindari gula kecuali madu. Kemudian, menyantap kacang-kacangan dan biji-bijian seperti almond, biji pepaya dan biji labu sangatlah disarankan. Karena penyakit ini ada kaitannya dengan sistem imun yang melemah, maka perlu untuk penderita meningkatkan asupan vitamin C dan beristirahat dengan cukup.

Baca juga:

  1. Infeksi TB

Infeksi TB paru juga mampu menjadi faktor yang menyebabkan leher membengkak. TB atau tuberkulosis mampu terjadi karena Mycobacterium tuberculosis di mana penyebaran basil ini ada di udara yang berasal dari pengidap TB aktif ketika batuk.

Cara Mengatasi: Penyakit TBC atau tuberkulosis sangatlah berbahaya dan penyakit serius ini pada dasarnya dapat diobati dengan pemberian antibiotik yang perlu dikonsumsi penderitanya dalam jangka waktu tertentu. Vaksin BCG adalah cara untuk mencegah supaya penyakit TB tidak terjadi dan imunisasi semacam ini termasuk wajib di Indonesia dan bayi sebelum usia masuk 2 bulan sudah harus mendapatkannya.

  1. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Kelenjar getah bening dapat mengalami pembengkakan ketika merespon infeksi atau penyakit dan tak hanya bisa terjadi di bagian leher. Kelenjar yang mengandung sel darah putih yang masih menjadi bagian sistem daya tahan tubuh manusia. Fungsi utama kelenjar ini adalah sebagai pelawan infeksi.

Ketika tidak secara langsung ditangani, pembengkakan di leher yang dikarenakan kelenjar getah bening membesar, maka ada beberapa komplikasi yang mampu terjadi dan dialami penderita. Contoh kondisi berbahaya yang memungkinkan terjadi adalah pembentukan abses atau kumpulan nanah dari infeksi serta bakteremia atau infeksi yang ada pada aliran darah.

Cobalah untuk mengetahui apakah bengkak tersebut adalah dikarenakan kelenjar getah bening yang membesar dan terkena peradangan. Tekanlah dan rasakan apakah kelenjar terasa keras dan bila hal ini disertai tubuh yang melemah, maka sudah pasti hal ini karena kelenjar getah bening yang bermasalah. Tak hanya itu, gejala seperti sakit tenggorokan, demam, penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas, keringat berlebih dan ukuran bengkak yang membesar juga akan muncul.

Cara Mengatasi: Bila kasus kelenjar getah bening yang bengkak tak berbahaya seperti misalnya radang tenggorokan dan flu, cukup dengan memberikan tubuh banyak asupan cairan mampu membuat gejala bengkak dan nyeri di kelenjar getah bening mereda secara alami. Namun beberapa metode diagnosa seperti biopsi, CT scan, dan tes darah kemungkinan diperlukan supaya dokter mampu melakukan deteksi lanjutan.

  1. Pneumonia

Masalah atau gangguan pada pernapasan dapat juga menimbulkan pembengkakan pada bagian leher. Infeksilah yang memicu kondisi pneumonia ini di bagian kantong-kantong udara dan karena itulah pembengkakan terjadi karena berisi cairan yang menumpuk.

Pembengkakan leher bukan satu-satunya, melainkan gejala lain juga turut menyertai apabila benar pneumonialah yang menjadi penyebab utama. Gejala seperti demam, tubuh menggigil, tubuh berkeringat berlebih, diare, mual dan muntah, rasa sakit di bagian dada, kelelahan, napas pendek, serta batuk kering pun bakal turut dialami oleh penderita.

Cara Mengatasi: Mengonsumsi obat analgesik atau pereda sakit adalah salah satu cara untuk meredakan bengkak dan sakitnya. Namun jangan konsumsi ibuprofen apabila mempunyai alergi aspirin. Selain itu, untuk mengatasi pneumonia yang menjadi alasan bengkak pada leher, hentikan kebiasaan merokok bila Anda memilikinya. Konsumsi obat batuk perlu dihindari karena justru dengan batuk akan membantu Anda untuk mampu mengeluarkan dahak. Ada kalanya, pneumonia diatasi dengan pemberian antibiotik maupun cairan tubuh melalui infus.

Baca juga:

Demikianlah informasi tentang segala kemungkinan penyebab bengkak di leher berikut cara mengatasi menurut faktor penyebabnya. Temui dokter segera bila dalam beberapa waktu bengkak tak juga mengempis bahkan ditambah juga rasa sakit yang muncul karena selalu ada potensi bengkak tersebut adalah tanda penyakit serius.