Peningkatan jumlah kasus Covid-19 terjadi selama beberapa minggu terakhir sehingga di beberapa negara, pengetatan protokol kesehatan digemborkan kembali, tak terkecuali di Indonesia.
Pemerintah semula telah memperbolehkan masyarakat melepas masker di luar ruangan, namun karena kasus Covid-19 terus bertambah, penggunaan masker kembali diimbau.
Dalam waktu seminggu terakhir saja, WHO (World Health Organization/Organisasi Kesehatan Dunia) melaporkan adanya lonjakan kasus Covid-19 sebanyak 18% yang terjadi di 110 negara.
Omicron BA.4 dan Omicron BA.5 adalah subvarian Omicron yang dikabarkan menjadi biang kerok kali ini.
Melansir dari laman Detik Health, dr. Erlina Burhan, SpP(K) selaku Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, gejala Omicron BA.4 dan BA.5 tidak jauh berbeda dari gejala BA.1.
Berikut ini adalah gejala yang umum terjadi pada penderita Omicron BA.4 dan BA.5 yang harus diwaspadai :
Walau sangat mirip dengan gejala flu biasa, rata-rata penderita Omicron BA.4 dan BA.5 mengalami gejala ringan.
Bahkan sebagian besar penderita lainnya tidak mengalami gejala, yang kemungkinan terjadi karena banyak orang telah divaksin.
Meski penggencaran program vaksinasi belum selesai dan masyarakat kebanyakan sudah sampai pada tahap vaksin ketiga, Omicron BA.4 dan BA.5 sebaiknya tidak disepelekan.
Menurut Dicky Budiman, seorang epidemiolog dari Universitas Griffith Australia dilansir dari CNBC Indonesia, kecepatan menginfeksi BA.4 dan BA.5 tergolong tinggi, baik pada orang yang sudah divaksin maupun belum divaksin.
Oleh karena itu, disebutkan pula oleh dr. Adria Rusli selaku dokter ahli penyakit dalam dari RSPI Sulianti Saroso bahwa Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki masa inkubasi yang lebih cepat dibandingkan subvarian-subvarian terdahulunya.
Menurut laporan dari TIME, data mengenai tingkat keparahan infeksi yang ditimbulkan oleh kedua subvarian Omicron masih terbatas.
Namun bila membandingkannya dengan varian BA.1 dan BA.2.12.1, BA.4 dan BA.5 lebih menular dengan penyebaran infeksi lebih cepat sekalipun jumlah pasien rawat inap sekaligus jumlah pasien meninggal karena infeksi kedua subvarian terbaru lebih sedikit daripada BA.1 dan BA.2.
Untuk meminimalisir risiko gejala infeksi berat dari subvarian terbaru Omicron, pastikan untuk tetap melindungi diri, baik dengan menempuh vaksin maupun mengikuti protokol kesehatan.
Selain menjaga diri sendiri, melakukan protokol kesehatan dengan benar juga melindungi orang lain dari penularan berbagai varian virus SARS-CoV-2.
1. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6158308/omicron-ba4-dan-ba5-jadi-subvarian-dominan-ini-gejala-yang-terbanyak
2. https://www.cnbcindonesia.com/news/20220629104425-4-351311/ini-tanda-omicron-ba4-ba5-sering-disangka-flu-ringan
3. https://time.com/6187762/ba-4-ba-5-omicron-subvariants-symptoms-risk/