Gegar otak merupakan salah satu bentuk cedera otak yang tergolong paling ringan dibandingkan dengan tipe cedera otak lainnya. Meskipun tergolong ringan, gejala gegar otak tidak boleh Anda abaikan, terutama jika gejala tersebut muncul pada anak-anak sebab anak-anak belum mampu mengkomunikasikan apa yang mereka rasakan dengan baik. Gegar otak bisa terjadi akibat adanya benturan keras di kepala yang terjadi misalnya karena terjatuh, kecelakaan lalu lintas, atau karena olah raga.
Posisi otak kita mengambang di dalam cairan yang ada di tengkorak otak. Saat mengalami hantaman benda keras, otak bisa saja bergeser dan membentur tulang tengkorak kepala. Kondisi tersebut bisa menyebabkan kerja otak berubah untuk beberapa saat. Hal itulah yang disebut dengan gegar otak. Jika geseran otak cukup signifikan, bisa jadi seseorang akan kehilngan kesadaran dalam kurun waktu sesaat. Dengan kata lain, tidak semua gegar otak akan menyebabkan hilang kesadaran.
Gejala
Sebelumnya telah disinggung mengenai gejala gegar otak, salah satunya adalah hilangnya kesadaran pasien. Namun tidak semua penderita gegar otak akan mengalami hilangnya kesadaran. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini beberapa gejala gegar otak yang biasa dijumpai pada pasien.
1. Sakit Kepala
Gejala paling ringan gegar otak adalah sakit kepala. Sakit kepala merupakan reaksi langsung yang disebabkan adanya gangguan pada otak. Orang dewasa mungkin akan menyadari kondisi ini sebagai hal yang tidak wajar. Namun, anak-anak biasanya tidak akan menyadari kondisi ini sebagai sesuatu yang serius. Karena itu, orang tua harus memperhatikan gejala-gejala yang ditunjukkan oleh anak jika baru saja mengalami cedera.
(Baca juga: obat sakit kepala)
2. Hilang Kesadaran
Salah satu gejala paling umum (meskipun tidak semua penderita mengalami) dari gegar otak adalah hilangnya kesadaran. Untuk mengetahui kondisi penderita, Anda bisa melakukan pemeriksaan dengan membangunkan atau memberikan respon melalui percakapan. Hilangnya kesadaran tersebut bisa jadi mengindikasikan gegar otak dalam kondisi yang cukup serius.
(Baca juga: penyebab pingsan)
3. Mual dan Muntah
Selain kedua gejala di atas, gejala gegar otak yang hampir dialami oleh semua penderita gegar otak adalah mual dan muntah. Mual dan muntah tersebut adalah dampak dari sakit kepala dan juga gangguan saraf pencernaan yang ada di otak hingga menyebabkan rangsangan mual dan ingin muntah.
(Baca juga: sering mual setelah makan)
4. Penglihatan Menjadi Kabur
Sebelum hilang kesadaran, penderita gegar otak biasanya akan mengalami gejala pandangan menjadi kabur terlebih dahulu. Gangguan atau benturan yang menyebabkan geseran sementara pada otak bisa jadi akan mempengaruhi kinerja seluruh sistem saraf, termasuk saraf optik. Saat saraf optik ikut bergeser maka penglihatan akan mengalami gangguan sementara.
(Baca juga: penyebab mata berkunang-kunang)
5. Gangguan pada Mental
Gangguan mental yang dimaksud bukanlah gangguan mental pada umumnya (depresi berat atau stres), melainkan gangguan mental yang meliputi:
Kondisi mental penderita gegar otak biasanya dapat diketahui setelah penderita sadar dari pingsan. Dokter biasanya akan melakukan beberapa tes untuk mengetahui seberapa parah gangguan kondisi mental yang dialami pasien. Gangguan kondisi mental tersebut biasanya akan ditunjukkan dengan sikap aneh oleh pasien. Untuk mengetahui kondisi mental pasien, dokter mungkin akan menanyakan pertanyaan sederhana seperti “siapa namamu”, atau “hari apa sekarang?”. Apabila pasien mampu merespon dengan cepat dan benar maka dokter mungkin akan mengajukan pertanyaan yang lebih kompleks.
(Baca juga: jenis gangguan mental pada anak – cara menjaga kesehatan mental)
6. Sensitif Terhadap Cahaya atau Suara
Gangguan pada otak sekaligus juga akan mempengaruhi saraf optik dan pendengaran. Gangguan pada saraf optik tidak hanya menyebabkan pandangan menjadi kabur, tetapi juga menyebabkan penderita sensitif terhadap cahaya. Selain itu, gangguan juga mungkin akan dialami oleh saraf pendengaran sehingga penderita gegar otak akan mengalami gangguan pendengaran dalam waktu singkat. Seperti yang kita tahu, indera pendengaran merupakan bagian penting dalam sistem keseimbangan. Ketika pendengaran terganggu secara otomatis sistem keseimbangan tubuh juga akan terganggu. Karena itulah penderita gegar otak biasanya juga akan mengalami gangguan keseimbangan.
7. Perubahan Kondisi Emosional
Penderita gegar otak biasanya juga akan mengalami perubahan emosional, seperti:
Perubahan tersebut akan mempengaruhi perubahan perilaku penderita gegar otak. Biasanya hal tersebut akan berlangsung sementara dan tidak berbahaya.Gegar otak pada anak biasanya juga akan menunjukkan gejala sama seperti pada orang dewasa. Hanya saja, anak-anak biasanya belum bisa mendefinisikan atau mengkomunikasikan gejala yang mereka rasakan. Karena itu, anak yang baru saja mengalami cedera berupa benturan di kepala perlu mendapatkan perhatian dari orang tua. Jika anak lebih rewel dari biasanya, kehilangan minat terhadap hal-hal yang sebelumnya sangat diminati anak, memiliki kebiasaan makan dan menyusui yang berbeda dari biasanya, serta kondisi pupil yang tidak membesar maka kemungkinan anak Anda mengalami gegar otak. Segera konsultasikan hal tersebut dengan dokter.
Untuk mencegah kondisi memburuknya penderita gegar otak, anda bisa melakukan beberapa tindakan pertolongan pertama berikut ini pada penderita gegar otak:
Beberapa gejala gegar otak seperti sakit kepala atau pusing mungkin akan dirasakan oleh penderita gegar otak dalam kurun waktu yang cuku lama, bisa berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, terutama gegar otak yang disebabkan oleh benturan hebat seperti karena kecelakaan lalu lintas. Untuk mempercepat proses penyembuhan patuhilah petunjuk dari dokter. Jangan mengkonsumsi obat atau melakukan aktivitas yang bisa membahayakan kondisi kepala Anda.