Jatuh cinta itu normalnya tentu kepada orang lain, hanya saja berbeda dengan seorang wanita asal Inggris bernama Amanda Liberty yang dikabarkan bukan jatuh cinta pada seorang pria. Dirinya jatuh hati kepada sebuah lampu gantung atau chandelier berusia 91 tahun. Bahkan Amanda pun menamainya Lumiere dan memutuskan untuk menikahinya.
Wanita usia 35 tahun ini pun mengatakan kalau ia tertarik secara seksual terhadap Lumiere dan memutuskan untuk dirinya melabuhkan cinta pada lampu gantung ini. Beberapa kali Amanda sebelumnya sudah pernah menjalin hubungan dengan beberapa perlengkapan lampu dari berbagai jenis dan pada akhirnya menemukan ‘tambatan hati’-nya saat ini.
Pertama kali melihat Lumiere adalah ketika ia browsing toko online di mana kemudian hatinya jatuh pada sebuah lampu gantung. Menurutnya, lampu-lampu yang ia lihat begitu indah dan mampu membuatnya merasakan energi cukup besar. Dirinya mengaku tidak gila walau ia tahu kalau ada banyak orang menganggapnya aneh karena rasa tertariknya terhadap lampu gantung.
Objectophilia adalah sebutan dalam ilmu psikologi mengenai kondisi seperti yang dialami Amanda ini, yakni ketertarikan pada benda mati dan cenderung secara seksual. Istilah lain yang digunakan adalah objectum-sexual di mana menurut Jerry Brooker seorang psikoterapis dari New York, orang yang mencintai dan terobsesi dengan benda mati termotivasi dalam mengendalikan sebuah hubungan.
Menurut psikoterapis tersebut jugalah orang-orang yang hidupnya kesepian punya risiko lebih tinggi memiliki ketertarikan seksual pada benda mati. Karena bendanya benda mati, maka seseorang yang jatuh hati pada benda tersebut otomatis mampu mengendalikan hubungan sesuai apa yang mereka harap dan inginkan. Dengan mencintai benda mati, mereka tak dapat membiarkan benda tersebut membuat mereka kecewa dengan mudah.
Kira-kira, apa sih yang mendasari seseorang bisa begitu tertarik, mencintai, dan bahkan ingin berkomitmen terhadap benda mati?
Dilansir dari Mirror, Amanda punya tekad untuk mengadakan sebuah upacara mengumumkan komitmennya kepada Lumiere. Dirinya ingin mengadakan upacara ini sebagai pembuktian bahwa dirinya ada untuk Lumiere dan cintanya tak akan mudah luntur. Ia dengan percaya diri ingin membuktikan kalau cintanya dapat bertahan lama untuk lampu tersebut.