Bipolar

Medina Zein Mengaku Derita Bipolar, Penyakit Apa Ini?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah kasus ditangkapnya Medina Zein karena penggunaan narkoba jenis amfetamin beberapa waktu lalu, kini diketahui pula bahwa dirinya sempat mengaku menderita bipolar. Bipolar atau gangguan mood bipolar tipe 2 pernah santer terdengar ketika Marshanda dikabarkan mengidapnya. Dan rupanya, Medina mengaku mengidap bipolar justru sejak tahun 2016 yang juga adalah faktor genetik.

Menurut pengakuannya di Polda Metro Jaya pada Jumat lalu (3/01), ibunya pun pernah menderita bipolar. Tak hanya itu, penggunaan amfetamin yang membuatnya saat ini harus menjalani rehabilitas ternyata adalah pengobatan bipolar yang diresepkan oleh sang dokter yang menangani dirinya. Kenali dulu, apa itu gangguan mood bipolar, penyebab pastinya, hingga gejala-gejala yang bisa diwaspadai.

Penyebab dan Gejala

Bipolar merupakan salah satu gangguan kesehatan mental di mana tanda utamanya yang paling nampak adalah perubahan suasana hati ekstrem, yaitu misalnya perubahan dari perasaan gembira ke stres dan sedih dalam waktu yang cukup cepat. Atau, bahkan perasaan gembira dapat di saat yang sama dirasakan bersama dengan rasa stres.

Tidaklah diketahui secara jelas apa yang menyebabkan bipolar, namun sejumlah faktor seperti perubahan fisik pada otak ataupun genetik. Hanya saja selain itu, penyalahgunaan narkoba dan juga alkohol, berikut juga stres berlebih dan berkepanjangan dapat pula menjadi pemicu gangguan mood bipolar.

Sementara itu, gejala umum yang bisa terjadi pada penderita bipolar apalagi gejala mania antara lain adalah:

  • Nafsu makan menurun
  • Sering tidak ingin tidur
  • Rasa percaya diri terlalu berlebihan
  • Rasa semangat yang berlebihan
  • Berbicara terlalu cepat
  • Gampang tersinggung dan merasa terganggu
  • Rasa gembira berlebihan

Hanya saja, ketika sudah pada tahap depresi, penderita bipolar akan mengalami beberapa hal atau kondisi sebagai berikut:

  • Rasa bersalah
  • Rasa pesimis berlebihan
  • Rasa kesepian
  • Rasa tak berguna
  • Tubuh serasa tak ada tenaga dan selalu lemas
  • Rasa sedih dan putus asa berlebihan
  • Sulit tidur tapi juga sulit bangun
  • Delusi
  • Rasa ingin bunuh diri

Diagnosa dan Pengobatan

Pemeriksaan fisik selalu menjadi yang pertama dilakukan dokter ketika penderita dugaan bipolar memeriksakan diri. Pertanyaan pun diajukan oleh dokter kepada kerabat pasien mengenai gejala yang timbul, sedari kapan gejala muncul, seberapa sering gejala dialami, dan sebagainya. Pemeriksaan laboratorium pun perlu ditempuh pasien bila dokter memintanya supaya penyebab gejala bisa dipastikan.

Jika memang dokter menyatakan bahwa pasien dengan gejala-gejala tersebut benar-benar positif bipolar, beberapa bentuk perawatan atau pengobatan inilah yang biasanya dokter berikan.

  • Antipsikotik
  • Obat anti kecemasan
  • Antidepresan
  • Antidepresan-antipsikotik (kombinasi)
  • Stabilisator suasana hati

Jika bipolar tidak ditangani dengan baik, benar dan juga cepat, gangguan mental ini pun bisa memicu masalah serius dalam hidup pasien. Performa aktivitas, masalah terkait penggunaan alkohol serta obat terlarang, hingga bunuh diri dapat terjadi kapan pun.