Anemia adalah suatu penyakit dimana kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal. Hemoglobin adalah molekul eritrosit ( sel darah merah ) yang bertugas mengangkut oksigen. Kualitas darah dan warna merah pada darah ditentukan pada kadar hemoglobin.
Nilai Normal Hemoglobin :
Pria | 12 – 16 gr/DL |
Wanita | 14 – 18 gr/DL |
Anak – anak | 10 – 14 gr/ DL |
Bayi Baru Lahir | 12 – 24 gr/DL |
Pada dasarnya gejala anemia timbul karena, dua hal sebagai berikut :
Selain dua hal tersebut ada beberapa hal yang menyebabkan gejala anemia yaitu :
1. Kandungan zat besi dari makanan yang dikonsumsi tidak memenuhi kebutuhan – Kondisi ini karena kekurangan :
2. Meningkatnya pengeluaran zat besi pada tubuh – Pendarahan atau kehilangan dapat menyebabkan anemia, Hal ini terjadi pada penderita :
Bahaya anemia dapat memberikan dampak negatif pada tubuh, terutama bagi remaja, diantaranya :
Penyakit anemia juga dapat mengakibatkan komplikasi seperti :
Anemia dalam masa kehamilan memberikan pengaruh kurang baik bagi ibu hamil, baik dalam masa kehamilan, saat persalinan, nifas dan proses selanjutnya. Dampak berbahaya akibat anemia, adalah sebagai berikut :
Faktor yang menyebabkan anemia pada ibu hamil, adalah sebagai berikut :
1. Umur Ibu
Ibu hamil yang umurnya kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun, sekitar 74,1 % mengalami anemia. Bahaya anemia ini dapat mengancam keselamatan ibu serta janinnya, karena sangat beresiko mengalami pendarahan dan menyebabkan ibu menderita anemia.
2. Paritas tinggi
Seorang wanita yang mengalami paritas (kelahiran) tinggi, mempunyai resiko 1.454 kali lebih besar mengalami anemia, dibanding dengan paritas rendah.
3. Kurang Energi Kronis ( KEK )
Ibu hamil KEK adalah ibu hamil yang mempunyai LILA ( Lingkar lengan atas ) <23,5 cm. Deteksi dengan ukuran LILA yang rendah mencerminkan kekurangan energi dan protein dalam asupan makanan sehari-hari. Hal ini biasanya diiringi juga dengan kurangnya zat gizi lain termasuk, kekurangan makanan yang mengandung zat besi pembentuk darah.
Dapat diasumsikan bahwa ibu hamil yang menderita KEK berpeluang untuk menderita anemia.
4. Infeksi dan Penyakit
Ibu yang sedang hamil sangat rentan terhadap virus dan penyakit menular. Beberapa infeksi virus penyakit paling mematikan walau tidak hanya mengancam nyawa ibu tetapi juga dapat memberikan dampak berbahaya bagi janin. Misalnya, pertumbuhan janin terhambat, bayi mati dalam kandungan serta cacat bawaan.
Pada saat terinfeksi penyakit, ibu hamil akan kekurangan banyak cairan dan zat besi. Penyakit ibu yang berupa penyakit menular dapat mempengaruhi kesehatan janin apabila plasenta rusak akibat bakteri atau virus yang terdapat pada penyakit.
5. Jarak Kehamilan Terlalu Dekat
Jarak kehamilan yang terlalu dekat menyebabkan ibu mempunyai waktu yang sangat singkat untuk memulihkan kondisi ke sebelumnya. Pada ibu hamil dengan jarak dekat beresiko terjadi anemia dalam kehamilan, karena cadangan zat besi ibu hamil pulih akhirnya berkurang untuk keperluan janin yang dikandungnya.
Untuk menghindari anemi yang terjadi pada ibu hamil, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Tentunya tindakan pencegahan, menjadi lebih baik dari mengobati bukan??