Pada artikel sebelumnya kami telah mengulas dengan lengkap tentang definisi hemofilia, cara mengatasi hemofilia, serta perawatan hemofilia. Mari kita refresh ingatan tentang apa sebenarnya yang dimaksud dengan hemofilia? Pada dasarnya hemofilia adalah suatu kondisi gangguan pendarahan karena adanya defisit faktor pembekuan darah.
Hal tersebut menyebabkan darah sulit untuk membeku jika terjadi infeksi dan luka pada bagian tubuh. Pada seorang penderita hemofilia tubuh akan sukar untuk menghentikan pendarahan atau jika memang dapat terhenti proses akan berlangsung lebih lama dibandingkan orang normal.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas dengan lebih spesifik lagi tentang obat penyakit hemofilia. Pengobatan dan perawatan hemofilia memang membutuhkan kesabaran dan juga ketelatenan. Anda juga perlu sekali memperhatikan asupan makanan serta gizi yang seimbang jika saat ini anda terindikasi menderita penyakit hemofilia.
Nah mari kita mulai dengan mengenal, obat penyakit hemofilia untuk menambah pengetahuan kita agar dapat menanggulangi hal tersebut. Baik bagi anda yang saat ini mengidap penyakit hemofilia atau mungkin keluarga anda.
1. Faktor Pembeku VIII
Apakah sebenarnya yang disebut dengan faktor pembeku VIII? Dalam tubuh manusia terdapat faktor koagulasi yakni sejumlah protein penting yang memainkan peran ketika terjadi reaksi penggumpalan darah. Ada banyak macam faktor koagulasi, dimana salah satunya adalah faktor pembeku VIII yang digunakan sebagai salah cara mengobati hemofilia. Obat ini sendiri disebut juga dengan obat octogog alfa yang biasanya digunakan untuk penderita hemofilia jenis A dengan efek samping berupa gatal, rumah merah, dan terkadang terasa sakit.
Faktor ini juga dikenal untuk membekukan Plasmokinin yang merupakan prokofaktor glikoprotein, jenis ini sangat berperan penting bagi pembentukan tromboplastin. Glikoprotein ini memegang peranan penting pada proteksi imunologis, termasuk pembekuan darah dan pengenalan sel-sel maupun reaksi terhadap zat kimia lainnya.
Reaksi yang terjadi adalah ketika plasmokinin dilepaskan ke dalam sirkulasi darah manusia oleh sel endotelial, pada penderita hemofilia sel endotelial tidak mampun mensekresi senyawa tersebut sehingga jika terjadi pendarahan akan sulit berhenti. Baik itu terjadi karena luka kecil maupun luka berat.
2. Faktor Pembeku IX
Lain lagi dengan faktor pembeku IX yang merupakan faktor untuk membekukan protromboplastin beta yang merupakan jenis glikoprotein berupa serina protease. Faktor ini biasanya akan disuntikan kepada penderita hemofilia jenis B.
Jika tubuh mengalami kekurangan faktor IX maka akan terjadi pendarahan yang terjadi pada jaringan otot dan juga persendian. Injeksi faktor IX atau protromboplastin sendiri dipasarkan dengan nama seperti Bebulin VH, Benefix, Mononine, Proplex T, dan sebagainya. [AdSense-B]
3. Adynovate, Antihemophilic Factor (Recombinant)
Saat ini telah dikenalkan sebagai obat baru bagi penderita hemofilia jenis A. Berdasarkan penelitian obat ini dapat bertahan lebih lama pada aliran darah manusia. Namun seperti obat hemofilia lainnya terdapat efek samping yang mungkin terjadi pada penggunanya.
Beberapa hal yang mungkin timbul sebagai efek samping adalah sakit kepala, mual, dan juga diare. Fungsi dari obat ini adalah memperpendek jangka waktu infusi yang semula biasanya tiga kali dalam seminggu menjadi dua kali saja dalam seminggu.
4. Terapi Gen
Seperti kita pahami bahwa hemofilia juga terjadi karena genetik, atau bisa diwariskan dan diturunkan. Jika pengobatan yang lain fokus pada infus protein yang dibutuhkan oleh tubuh (darah). Maka pengobatan ini lebih memperbaiki cacat gen bawaan dalam organ hati. Saat ini terapi gen masih dalam tahap pengembangan dan membutuhkan banyak waktu untuk dapat digunakan secara maksimal.
Demikian informasi yang dapat disajikan dokterdarah terkait obat penyakit hemofilia. Jangan lupa juga untuk mempelajari tentang perawatan hemofilia yang sangat bermanfaat bagi kita. Semoga bermanfaat ya readers!