Definisi hemofilia adalah penyakit yang bersifat genetik atau menurun. Penyebab utama penyakit hemofilia ini disebabkan karena adanya kelainan pada kromosom manusia, yang diwariskan melalui kromosom X. Jika pada kromosom yang normal perempuan adalah XX dan pada laki-laki adalah XY.
Pada penderita atau karier hemofilia kromosomnya akan berbentuk XhX dan XhY, dimana hemofilia sendiri hanya dapat diwariskan dari wanita dengan sel kromosom XhX ke anak laki-lakinya. Sebaliknya laki-laki tidak dapat mewariskan hemofilianya kepada anaknya namun mungkin dapat membuat anak perempuannya menjadi karier untuk kemudian diwariskan kepada anaknya.
Cara Menyembuhkan Hemofilia
Apakah hemofilia dapat disembuhkan? Mungkin pertanyaan tersebut banyak muncul dipikiran para pembaca. Memang hemofilia cukup menjadi momok karena kelainan darah ini menyebabkan pendarahan biasa menjadi tidak bisa bagi penderitanya. Penting diketahui tentang pencegahan hemofilia dan obat penyakit hemofilia bagi penderitanya.
Untuk sembuh total 100% sampai saat ini dalam dunia medis bagi penderita hemofilia masih belum ada obatnya. Namun bagi penderita untuk menikmati hidup layaknya orang normal sangat dimungkinkan. Pada kesempatan ini kita akan jelaskan tentang 7 cara menyembuhkan hemofilia atau lebih tepatnya menekan gejala hemofilia.
Lalu apa yang harus dilakukan oleh penderita hemofilia, agar dapat hidup dengan normal? Simak ulasan berikut ini:
1. Dengan memberikan suntikan octocog alfa
Pada penderita hemofilia tipe A dapat diberikan terapi dengan menyuntikan faktor pembekuan VIII atau disebut juga dengan octocog alfa. Suntikan ini biasanya diberikan setiap 12 jam sekali dan dosis yang diberikan harus sesuai dengan anjuran dari dokter.
2. Suntik Pembekuan Ix
Dengan memberikan suntikan faktor pembekuan IX setiap 24 jam sesuai dengan dosis dan anjuran dari dokter. Terapi ini ditujukan untuk penderita hemofilia tipe B.
3. Transfusi kriopresipitat
Apakah yang dimaksud dengan transfusi ini? Isi dari kriopresipitat sejatinya adalah faktor pembekuan VIII, XIII, faktor von willebrand, dan juga fibrinogen. Trasnfusi akan meningkatkan kadar faktor-faktor tersebut dalam darah, dan merupakan terapi yang umum untuk penderita hemofilia maupun von willebrand. Efek samping yang diterima tubuh setelah proses transfusi adalah reaksi alergi dan juga demam.
4. Istirahat yang cukup
Terdengar remeh dan sepele, namun istirahat yang cukup merupakan obat mujarab untuk semua penyakit. Tubuh yang lelah atau kurang istirahat tentunya tidak dapat berfungsi dengan optimal. Sebaliknya tubuh yang cukup istirahat maka akan memiliki sistem kekebalan tubuh yang maksimal dan dapat mempercepat penyembuhan.
5. Lakukan aktivitas yang wajar
Batasi aktivitas jika perlu agar pendarahan yang terjadi pada anda tidak semakin memburuk. Atau setidaknya dapat mengurangi risiko anda cedera dan luka. Jangan melakukan aktivitas fisik yang berisiko dan memakan energi besar karena hal tersebut akan sangat berbahaya bagi penderita hemofilia.
6. Jaga pola makan dan jauhi obat-obatan aspirin atau ibuprofen
Menjaga pola makan wajib dilakukan oleh penderita hemofilia karena nutrisi yang tepat dapat meningkatkan sistem imun. Selain itu dapat juga mengurangi risiko terkena penyakit baik yang sederhana maupun berbahaya.
Selain itu penderita wajib menjauhi aspirin dan ibuprofen karena dapat mengganggu fungsi trombosit.
7. Terapi gen
Terapi ini dikembangkan di Inggris dan juga Amerika. Dimana dalam studinya pasien akan disuntikan virus yang mengandung suatu materi gen yang dapat memicu pembentukan faktor IX pembekuan darah. Kemampuan membuat protein dalam darah tersebut yang dimanfaatkan untuk menyembuhkan pasien hemofilia.
8. Terapi desmopressin (DDAVP)
Pada terapi ini tubuh akan disuntukkan hormon yang dapat memicu tubuh untuk membentuk faktor VIII pembekuan darah yang cocok untuk penderita hemofilia A ringan.
Demikian cara mengobati hemofilia agar dapat ditekan dan penderitanya dapat hidup dengan normal.