Anemia aplastik adalah merupakan suatu kondisi anemia yang sangat langka terjadi. Kondisi ini terjadi akibat sumsum tulang tidak menghasilkan cukup sel darah yang dibutuhkan pada tubuh manusia atau bahkan berhenti sama sekali memproduksi sel darah baru.
Sel darah dalam tubuh manusia terbagi menjadi tiga yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan trombosit atau platelet. Masing-masing sel darah ini memiliki fungsinya sendiri-sendiri.
Sel darah merah bertugas untuk membawa dan mengantarkan oksigen ke jantung untuk kemudian didistribusikan ke seluruh anggota tubuh, jaringan sel, dan organ pada tubuh manusia. Sel darah putih memiliki fungsi sebagai pertahanan tubuh dalam melawan bakteri dan infeksi yang masuk ke dalam tubuh manusia lewat saluran pembuluh darah. Sedangkan platelet berfungsi sebagai agen pembeku darah jika terdapat kerusakan pada jaringan darah, agar kerusakan tidak menyebar dan terjadi pendarahan lebih lanjut.
Di Indonesia sendiri penderita anemia aplastik masuk ke dalam kategori Very Rare atau sangat jarang sekali terjadi. Menurut data, terdapat kurang dari 15.000 kasus per tahunnya. Penyakit ini pun dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Namun kondisi ini paling sering diderita pada anak-anak, kelompok usia 20an tahun, dan para lansia.
Walaupun berbahaya, bukan berarti penyakit ini tidak dapat diobati. Anemia aplastik dapat muncul secara perlahan, atau juga secara tiba-tiba dan cepat. Dengan diagnosa dini yang tepat, anemia aplastik dapat disembuhkan. Namun, pada kondisi kronik maka dibutuhkan perawatan yang panjang atau bahkan seumur hidup.
Penyakit anemia aplastik sendiri muncul akibat kerusakan yang terjadi pada sumsum tulang belakang. Kerusakan dapat terjadi akibat faktor genetik dan terlihat pada saat lahir ataupun disebabkan oleh penyakit autoimun. Anemia aplastik juga dapat berasal dari paparan eksternal tubuh seperti radiasi, kemoterapi, infeksi, obat-obatan, dan racun berbahaya.
Gejala anemia aplastik memiliki karakteristik yang hampir sama dengan penyakit anemia pada umumnya. Namun ketika anemia biasa hanya berhubungan dengan berkurangnya sel darah merah dan hemoglobin dalam darah, pada anemia aplastik juga ditambah dengan berkurangnya sel darah putih dan platelet dalam darah.
Untuk itu pemeriksaan darah yang menyeluruh sangat diperlukan agar mengetahui hasil yang akurat, sehingga mendapat penangangan yang tepat.
Gejala fisik yang dialami penderita anemia aplastik bergantung pada defisiensi jenis darah dalam tubuh:
Jika anda mengalami gejala-gejala di atas, ada baiknya anda segera memeriksakan diri ke dokter terdekat untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat. Jika telah terdiagnosa positif jika anda terkena anemia aplastik, ada baiknya anda mengikuti terapi pengobatan guna mencegah bahaya anemia aplastik yang mungkin akan terjadi.
Tujuan dari terapi dan pengobatan anemia aplastik sendiri adalah untuk mengurangi gejala yang muncul dan mencegah komplikasi lebih jauh sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. [AdSense-B]
Berikut adalah beberapa bentuk pengobatan yang dapat dilakukan pada penderita anemia aplastik:
1. Transplantasi Sumsum Tulang atau Sel Induk
Terapi untuk hanya dapat dilakukan untuk anak-anak dan orang dewasa muda yang menderita anemia aplastik berat. Untuk melakukan transplantasi sumsum tulang belakang, biasanya dibutuhkan pendonor yang tepat secara genetik, yaitu dari saudara kandung sendiri.
Walaupun begitu, serangkaian tes tetap perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kecocokan antara pendonor dan resipien. Jika memaksakan prosedur ini tanpa hasil tes yang akurat, tentu saja akan berisiko lebih besar yaitu tubuh yang menolak transplantasi, sehingga mengakibatkan komplikasi yang lebih jauh lagi.
Transfusi sumsum tulang belakang ataus biasa disebut transplantasi stem cell adalah merupakan prosedur dengan cara menghancurkan sumsum tulang yang tidak bekerja dengan baik dan menyusun kembali sumsum tulang tersebut dengan memasukan sel induk dari donor.
2. Tranfusi Darah
Transfusi darah untuk anemia aplastik biasanya dilakukan secara intravena; yaitu melalui selang infus yang dimasukan langsung ke dalam pembuluh vena. Pengobatan dengan cara transfusi darah ini tidak dapat dilakukan secara sembarangan, sehingga memiliki seleksi yang ketat dan harus didapatkan dari pendonor yang memiliki karakteristik yang kompatibel dengan resipien.
Meskipun ada manfaat transfusi darah yang bisa dirasakan, walau tidak dapat menyembuhkan, namun cukup membantu untuk meringankan gejala-gejala anemia dan mencukupi kebutuhan sel darah yang tidak dapat diproduksi dalam tubuh. [AdSense-C]
Terapi atau pengobatan dengan jalan transfusi tidak dapat dilakukan secara terus menerus, karena terdapat kemungkinan terjadinya komplikasi dalam darah seperti meningkatnya kandungan zat besi dalam darah yang tidak bagus untuk organ lain, dan juga tubuh akan mengembangkan antibodi sendiri, sehingga pengobatan ini akan menjadi tidak efektif lagi.
Efek transfusi darah lainnya adalah apabila terjadi ketidakcocokan pada darah yang ditransfusi dengan penerima dimana efek transfusi darah yang tidak cocok ini bisa sangat mengancam keselamatan penderita.
3. Terapi dengan Konsumsi Obat-Obatan
Selain melalui transfusi, anemia aplastik pun juga bisa dilakukan dengan melakukan terapi obat-obatan seperti imunosupresan; yaitu merupakan obat untuk menekan fungsi sistem kekebalan tubuh yang merusak sumsum tulang belakang, sehingga sumsum tulang dapat pulih kembali dan dapat memproduksi sel-sel darah baru.
Dokter juga biasanya akan menyarankan untuk mengkonsumsi antibiotik dan antivirus untuk mencegah terjadinya infeksi.
4. Mengkonsumsi makanan penambah darah
Selain cara-cara di atas, Anda juga bisa mencoba makanan penambah darah yang sudah teruji dapat membantu memperbaiki kadar sel-sel darah di dalam tubuh seperti daging yang rendah lemak, sayur-sayuran seperti ubi, bayam, kacang-kacangan, brokolo, kentang, dan juga buah-buahan seperti jeruk, anggur, melon, dan lain sebagainya.
Demikianlah 4 obat anemia aplastik yang biasa digunakan untuk para penderita Anemia aplastik. Selalu lakukan konsulatasi dengan dokter untuk mendapatkan penanangan yang tepat.