Cara mencegah hepatitis B harus anda ketahui sejak dini untuk melindungi diri anda dan keluarga dari penyakit berbahaya satu ini. Virus hepatitis B sangat mudah menular dan memiliki masa inkubasi yang cukup lama. Sehingga jika tidak dideteksi sesegera mungkin akan dapat menumbulkan masalah besar, bisa jadi saat anda menyadarinya virus sudah berkembang dan berada pada tahap sulit diatasi. Gejala-gejala dari hepatitis B di awal infeksi sangat umum jadi sangat mungkin orang mengabaikan sakit ringan seperti pusing, mual, muntah, demam dan kehilangan nafsu makan. Padahal bisa jadi ini adalah awal mula dari penyakit yang akan merusak organ hati. Jika hati yang memiliki fungsi sangat penting dalam tubuh sebagai penawar dan penetralisir racun mengalami gangguan maka racun akan cepat menyebar di dalam tubuh. Bukan hanya hati yang sakit tapi seluruh bagian tubuh bisa ikut terkena dampak buruknya.
Baca Juga:
Meskipun tergolong penyakit berbahaya yang mudah menular, hepatitis B masih sangat mungkin untuk dicegah. Bahkan pemerintah juga sudah memasukkan program imunisasi terhadap virus hepatitis sebagai hal yang wajib diterima setiap bayi. Cara mencegah hepatitis B ini sebenarnya mudah jika anda benar-benar memperhatikan kesehatan dan kebersihan lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan, kehigienisan makanan hingga langkah medis bisa dijadikan solusi untuk mencegah hepatitis B menjangkit tubuh.
Pencegahan Hepatitis B
Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap penyakit hepatitis B:
1. Melakukan Vaksinasi
Vaksinasi merupakan cara yang paling mujarap dalam menekan angka terjadinya hepatitis B. Proses vaksinasi hepatitis B dapat dilakukan secara bertahap sebanyak 3 atau 4 kali dalam kurun waktu 6 bulan. Vaksin hepatitis B ada macam-macam, tiga diantaranya yang sering digunakan adalah recombivax HB, Engerix-B dan Comvax. Vaksin-vaksin ini terbuat dari virus hepatitis B yang tidak aktif. Ketika vaksin ini diinjeksikan kedalam tubuh atau orang yang berpotensi terkena hepatitis maka secara alami tubuh akan terangsang oleh vaksin untuk menghasilkan antibodi. Antibodi yang dihasilkan ini yang berperan melawan virus hepatitis B. Sistem kekebalan tubuh orang yang telah divksin ini bersifat seumur hidup. Jadi apabila sewaktu-waktu ada virus hepatitis B yang memasuki tubuh secara otomatis antibodi ini akan menyerang virus tersebut. Untuk anak-anak sebaiknya vaksin diberikan pada usia dini yaitu pada rentang usia 12-23 bulan. Untuk anak yang terlahir dari ibu yang mengidap hepatitis B maka vaksin harus di berikan pada 12 jam pertama dari kelahiran bayi. Orang dewasa juga bisa mendapatkan vaksin hepatitis B jika dirasa memiliki potensi besar untuk terserang atau tertular disebabkan kontak atau berada di lingkungan yang sama dengan penderita hepatitis B.
Baca Juga:
2. Imunisasi
Imunisasi untuk Hepatitis B dinamai Imunoprofilaksis pasif. Imunoprofilaksis pasif dilakukan bersamaan dengan Imunglobulin Hepatitis B (HBIG). HBIG adalah larutan steril yang di dalamnya mengandung antibodi untuk melawan virus Hepatitis B, HBIG diperoleh dari darah orang yang telah memiliki antibodi atau kebal terhadap virus hepatitis B. Imuisasi ini dapat dilakukan dalam empat (4) keadaan, pertaman pada bayi baru lahir dari ibu yang semasa kehamilannya mengidap hepatitis B, kedua setelah terpapar jarum suntik yang digunakan bergantian, ketiga setelah melakukan transplantasi hati dan yang terakhir diberikan pada orang yang telah berhubungan sex dengan penderita hepatitis B sehingga berpotensi tertular.
3. Tidak Melakukan Sex Bebas
Salah satu penularan hepatitis B adalah melalui hubungan sexual. Kemungkinan untuk terjangkit virus hepatitis B akan semakin besar peluangnya pada mereka yang sering melakukan sex bebas tanpa pelindung dan berganti-ganti pasangan. Dengan tidak melakukan sex bebas kita telah melakukan salah satu cara mencegah Hepatitis B menyerang tubuh. Sebaiknya hanya lakukan hubungan sex yang aman dengan pasangan resmi anda dan pastikan pasangan anda tidak mengidap penyakit yang satu ini.
Baca Juga:
4. Mengurangi Konsumsi Obat-Obatan
Obat-obatan mengandung berbagai zat kimia yang dapat membahayakan kesehatan. Meskipun itu vitamin atau suplemen harian, jika tidak benar-benar dalam kondisi yang mengharuskan untuk mengkonsumsi secara rutin sebaiknya dihindari. Karena lama-kelamaan hati akan rusak dan rentan terserang penyakit hepatitis B. Bahan kimia dalam obat-obatan tidak sepenuhnya diserap tubuh dan kelebihannya akan dinetralkan oleh hati agar bisa dikeluarkan melalui sistem ekskresi. Jika hal ini harus dilakukan oleh hati setiap hati maka hati akan mencapai masa tidak sanggup lagi melakukan netralisasi. Sebaiknya mulai sekarang kurangi konsumsi obat sebagai gantinya beralihlah ke gaya hidup sehat dengan mengatur pola makan dan perbanyak berolah raga.
5. Menjaga Kebersihan dan Perhatikan Apa Yang Anda Konsumsi
Virus hepatitis tidak bisa dilihat dengan mata dan penularannya sangat mudah. Makanan, minuman yang tidak higienis sangat mungkin membawa bibit-bibit penyakit hepatitis. Mencuci tangan setiap selesai beraktivitas terutama setelah dari toilet, mencuci bahan makanan dengan benar dan pengolahan yang tepat bisa jadi cara mencegah hepatitis yang paling dasar, mudah dan ampuh untuk melindungi anggota keluarga dari penyakit berbahaya ini.
Baca Juga:
6. Jangan Menkonsumsi Obat-Obatan Terlarang Dan Minuman Beralkohol
Penggunaan obat-obatan terlarang sangat berbahaya bagi kesehatan, tidak hanya untuk kesehatan hati tapi juga organ tubuh yang lain. Begitupun alkohol. Selain kandungannya zat kimia yang keras dan berpotensi merusak hati, efek pasca mengkonsumsi obat terlarang dan minuman keras membuat kita tidak berada dalam kesadaran yang penuh. Dalam keadaan ini segalah hal mungkin terjadi. Melakukan sex bebas, menggunakan jarum secara bergantian dan masih banyak lagi yang bisa jadi media bagi virus hepatitis B untuk mencapai tubuh.
7. Pastikan Peralatan Berjarum Steril
Bagi orang yang menyukai seni tato dan juga pasien suatu instansi kesehatan sangat dianjurkan untuk memilih tempat yang memiliki kredibilitas yang baik. Pastikan peralatan seperti jarum dalam keadaan steril dan baru.
8. Jangan Berbagi Peralatan Pribadi Dengan Orang Lain
Cairan tubuh seperti ludah, darah, sperma dan cairan vagina bisa menjadi media penularan hepatitis B. Sebaiknya jangan menggunakan pemotong kuku, pisau cukur, sendok, gelas, sikat gigi dan peralatan pribadi lainnya dengan orang lain terlebih bila anda tidak benar-benar mengenal orang itu. Karena bisa jadi kebaikan anda untuk berbagi malah membahayakan kesehatan. Mencegah hepatitis B ini harus benar-benar anda perhatikan, jangan mudah bermurah hati pada orang lain meski itu adalah teman.
Baca Juga:
9. Berhati-Hati Ketika Kontak Dengan Pengidap
Ada kalanya dalam keseharian kita tidak bisa menghindari pengidap hepatitis B. Entah karena dia adalah keluarga, sahabat, teman atau tangga anda. Atau anda adalah tenaga medis seperti perawat, dokter atau orang yang bekerja di rumah sakit sehingga setiap hari anda terpapar segala sumber penyakit, virus hepatitis salah satunya. Dalam kondisi ini berinteraksilah dengan penderita sewajarnya, jangan berlebihan. Pastikan selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dan melakukan imunisasi.
10. Rutin Melakukan Pemeriksaan
Cara mencegah hepatitis B salah satunya dapat dilakukan dengan melakukan check up rutin. Tidak hanya untuk mengidentifikasi virus hepatitis B tapi juga penyakit-penyakit lain. Jika anda rajin check up maka segala keganjalan dan penyakit bisa terdeteks lebih dini dan bisa mendapatkan penanganan segera sebelum parah.
Baca Juga:
Demikianlah artikel tentang bagaimana mencegah hepatitis B yang dapat anda lakukan. Sangat mudah karena ini menyangkut kebiasaan yang umum dalam keseharian. Mengamalkan cara pencegahan di atas tidak hanya menghindarkan dari hepatitis B tapi juga bisa mencegah penyakit laiinya.