Fungsi empedu pada hati memiliki peranan penting menyimpan cairan empedu sebanyak 600 – 1200 ml setiap hari dari hasil produksi organ hati
Empedu merupakan cairan hijau kekuningan yang dibuat dan disekresikan oleh organ tubuh hati dengan menyalurkannya ke usus dua belas jari. Empedu ini memiliki banyak sekali fungsi batu empedu guna menunjang kerja seluruh organ tubuh.
Salah satu fungsi yang memiliki peranan penting dan harus dijaga kesehatannya supaya tidak ada gejala gangguan empedu adalah fungsi empedu pada hati, dimana kedua organ ini saling menunjang satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan.
Berikut fungsi empedu pada hati :
Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari 70% air guna membantu melarutkan segala zat makanan supaya lebih mudah diserap tubuh. Namun proses pelarutan ini terhalang oleh timbunan lemak yang tidak mudah larut dalam air.
Sebagian lemak yang berasal dari makanan ini, tidak sepenuhnya tercerna ketika sampai di usus halus. Oleh sebab itu dibutuhkan bantuan dari hati dalam memproduksi garam empedu yang disekresikan dalam lapisan duodenum yang selanjutnya melapisi droplet – droplet lemak yang sangat kecil supaya tidak menyatu ketika proses emulsifikasi terjadi. Proses emulsifikasi yaitu proses berubahnya molekul lemak yang besar menjadi kecil sehingga mudah larut dalam air tubuh dan dibawa ke seluruh tubuh.
Garam empedu yang dihasilkan oleh organ hati berfungsi mempermudah proses penyerapan lemak tubuh. Dan bila garam empedu ini bergabung dengan kolestrol, gliserida dan asam lemak, akan terbentuk micel yang dapat diserap oleh dinding halus.
Karena peranan hati dan empedu saling terkait, sangat penting menjaga kesehatan tubuh dengan pola makan sehat dan gaya hidup sehat. Tubuh yang tidak sehat dan kekurangan cairan empedu akan menurunkan pencernaan lemak serta kekurangan vitamin yang membantu melarutkan lemak tubuh seperti vitamin K, vitamin A, vitamin D dan vitamin E.
Fungsi empedu pada hati selanjutnya yakni membantu menyimpan cairan empedu yang terlah disekresi oleh hati sebanyak 600 – 1200 ml setiap harinya. Dan sekresi akan berjalan terus menerus dengan peningkatan jumlah produksi cairan empedu ketika proses pencernaan lemak berlangsung.
Pada manusia normal tanpa masalah kesehatan organ empedunya, cairan empedu akan mengalir menuju kandung empedu ketika katup oddi tertutup. Namun bagi yang memiliki masalah kesehatan, cairan empedu yang tidak dapat mengalir bebas ini akan menyebabkan komplikasi penyakit pada kandung empedu. [AdSense-B]
Kandung empedu menjadi tempat pemekatan cairan empedu dengan cara mengabsorpsi air dengan derajat pemekatan diperlihatkan pada peningkatan konsentrasi zat – zat padat. Cairan empedu yang dihasilkan oleh hati ini mengandung 90 % air dengan kadar rata – rata air yang terkandung dalam cairan empedu sebesar 80%.
Cairan empedu yang pekat ini berwarna hijau kekuningan dengan kandungan di dalamnya berupa pigmen bilirubin, biliverdin dan urobilin. Selanjutnya cairan pahit empedu ini akan keluar menuju usus duodenum melalui lubang yang disebut ampula vateri.
Proses pengeluaran cairan dan membuat pekat empedu ini terjadi ketika ada lemak yang masuk menuju saluran pencernaan dan diserap kembali ketika sudah mencapai usus halus bagian ileum yang selanjutnya akan masuk ke dalam siklus enterohepatik untuk didaur ulang.
Enzim lipase merupakan enzim yang akan mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak supaya mudah dibawa ke seluruh tubuh dan diserap oleh dinding halus.
Sifat empedu sebagai emulator lemak sehingga mudah diserap oleh vili – vili usus ini terkait dengan sisi dari empedu yang memiliki permukaan hidrofobik untuk mengikat lemak menjadi bentuk misel dan permukaan hidrofilik untuk mengikat peptida polar sehingga lemak mudah ditarik oleh air.
Kerja enzim lipase semakin sempurna ketika berhasil merubah molekul lemak besar menjadi misel – misel dan mencegah terjadinya presipitasi molekul lemak kecil berubah menjadi lemak tebal. [AdSense-A]
Ada sebabnya dokter melarang kita mengkonsumsi kolestrol secara berlebihan. Sebab empedu akan bekerja keras mengubah 500 mg kolestrol pada tubuh setiap harinya menjasi asam empedu.
Asam empedu hasil dari pemecahan kolestrol di hati ini akan membantu menyingkirkan lemak yang menjadi penghambat jalannya arteri sehingga dapat memperlambat proses sintetis alami kolestrol.
Empedu memiliki sifat anti oksidan alami guna membantu mengeluarkan dan menyaring racun di dalam organ hati yang berasal dari beberapa jenis bakteri atau virus juga dari konsumsi beberapa jenis obat sehingga penyakit batu empedu bisa dihindari dan penderita batu empedu bisa hamil
Sebagai anti oksidan alami guna menangkal radikal bebas yang bersumber dari berbagai asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Dimana beberapa makanan yang kita konsumsi menghasilkan reaksi oksidasi yang mengganggu fungsi kerja organ tubuh secara normal dan membutuhkan bantuan empedu untuk mengeluarkan racun pada darah yang bersarang di organ hati.
Empedu dalam hal ini membantu kerja organ hati secara maksimal sebagai bentuk proses akhir dari rantai hemoglobin. Dimana pada proses ini sel darah merah yang sudah tak lagi berfungsi dibawa oleh sel fagosit menuju organ hati untuk selanjutnya dirubah menjadi sel darah merah baru dengan masa hidup selama 120 hari.
Hemoglobin dalam proses ini akan dirubah menjadi heme dan rantai hemoglobin yang kemudian bertugas mengikat oksigen dengan membentuk oksihemoglobin. Lalu heme yang sudah tidak dibutuhkan lagi dalam rangkaian proses akhir ini akan dibuang melalui empedu dan dirubah menjadi pigmen bilirubin, biliverdin dan urobillin, melalui berbagai tahapan dalam bentuk urin dan feses.
Pigmen bilirubin dan biliverdin pada proses ini juga bertugas memberi warna pada feses sedang urobilin bertanggung jawab memberi warna kuning urin. Namun bila terjadi penyakit pada kandung empedu, semua proses panjang ini akan gagal dikeluarkan dalam bentuk feses dan urin dengan warna feses putih pucat dan urin merah gelap layaknya rebusan teh.
Kondisi empedu yang kurang sehat dapat menggangu kerja organ hati yang berperan dalam metabolisme berbagai senyawa di dalam tubuh. Dimana dalam hal ini empedu bertugas sebagai jalan keluar bagi racun dan beragam zat sisa metabolisme organ hati untuk keluar melalui usus bersama urin dan feses.
Zat sisa metabolisme yang dikeluarkan ini berupa molekul endogen yang terdiri dari hormon steroid, kalsium dan bilirubin juga molekul eksogen yang terdiri dari antibiotik dan obat – obatan.
Zat sisa metabolisme yang tidak dapat dikeluarkan oleh empedu karena adanya penyumbatan pada bilirubin dapat menimbulkan penyakit berbahaya seperti kerusakan otak, penyakit kuning dan penyakit pada sistem eskresi. Hal ini disebabkan lantaran zat sisa metabolisme bersifat toksik atau beracun.
Meski peran empedu merupakan organ tubuh yang relatif kecil, namun perannya bersama hati sangatlah besar dan membawa tugas penting guna keberlangsungan hidup. Fungsi empedu pada hati tidak akan tercapai dan bekerja dengan baik bila terjadi kandung empedu mengalami kerusakan.
Oleh sebab itu, dibutuhkan kerja sama oleh manusianya sendiri untuk menjaga kesehatan empedu, organ hati dan seluruh organ tubuh penunjang lainnya dengan menjaga asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Dimana dengan memperhatikan pola makan dan gaya hidup yang sehat guna mencegah penyakit batu empedu dan bahaya operasi batu empedu.