Celiprolol, yang juga sering menggunakan nama merek Cardem, Selectol, Celipres, Celipro, Celol, Cordiax dan Dilanorm, adalah obat yang termasuk dalam jenis beta-blocker, yaitu obat yang digunakan untuk mengatur ritme detak jantung yang tidak normal sehingga bisa mencegah terjadinya serangan jantung berulang setelah terjadi serangan jantung pertama. Beta-blocker ini juga digunakan untuk mengobati penyakit darah tinggi, dimana hal inilah yang merupakan fungsi dari celiprolol yaitu sebagai obat hipertensi. Celiprolol memiliki farmakodinamik yang unik, dimana obat ini temasuk beta 1-antagonis selektif namun juga merupakan beta 2-antagonis sebagian. Tidak hanya itu, celiprolol juga merupakan reseptor alfa 2-antagonis yang lemah.
Pada tahun 2010 dilakukan sebuah uji klinis yang ingin meneliti jika celiprolol bisa menjadi pengobatan untuk mencegah komplikasi vascular dari sebuah penyakit bawaan yang bernama sindrom Ehlers-Danlos. Dalam penelitian ini terjadi pengurangan kejadian pecahnya arteri atau diseksi (tipe spesifik dari pecahnya arteri dimana lapisan pembuluh darah terpisah akibat kerusakan dinding arteri). FDA tidak memberi persetujuan untuk penggunaan celiprolol sebagai pengobatan sindrom Ehlers-Danlos vascular.
Kegunaan Celiprolol
Indikasi penggunaan celiprolol adalah untuk manajemen penyakit hipertensi ringan hingga sedang dan effort-induced angina pectoris. Dengan mengkonsumsi obat ini, pasien telah melakukan cara menurunkan darah tinggi, meski ada cara alami lain untuk mengobati darah tinggi, misalnya dengan mengkonsumsi buah yang menurunkan darah tinggi. Obat ini memiliki efek atau dampak untuk detak jantung dan output jantung yang tergantung pada tingkatan pre-existing dari sympathetic tone. Ketika seorang pasien sedang dalam keadaan stres yang menyebabkan hipertensi atau tertekan, misalnya berolahraga, celiprolol melemahkan respon chronotropic dan inotropic pada stimulasi sympathetic.
Ketersediaan hayati (bioavailability) pada celiprolol ditemukan mendapatkan pengaruh dari makanan. Oleh karena itu, untuk mengkonsumsi celiprolol ini sebaiknya tidak bersama makanan dan pasien disarankan mengkonsumsinya saat perut masih kosong, setidaknya 1 hingga 2 jam sebelum makan. Penggunaan bersama chlorthalidone, hydrochlorothiazide dan theophylline juga bisa menurunkan ketersediaan hayati dari celiprolol.
Untuk mengkonsumsi celiprolol ini sendiri pasien harus mengikuti petunjuk medis. Tenaga medis akan memberi dosis penggunaan sesuai kebutuhan dan keadaan pasien. Namun, berikut ini adalah gambaran umum untuk dosis penggunaan celiprolol:
Penggunaan celiprolol untuk mengobati hipertensi dan angina, disarankan pasien mengkonsumsi 200 sampai 400 mg sediaan obat yang diminum satu kali dalam sehari. Celiprolol ini biasa tersedia dalam bentuk tablet yang bisa diminum sebelum makan.
Jika telah ada dosis yang umum digunakan oleh orang dewasa, penggunaan celiprolol untuk anak-anak atau usia muda di bawah 18 tahun masih belum memiliki panduan tertentu. Berkonsultasilah pada dokter untuk mendapatkan dosis yang tepat pada pengobatan hipertensi untuk anak-anak.
Belum ada penelitian yang memadai untuk menunjukkan adanya resiko penggunaan celiprolol pada ibu hamil dan menyusui. Demikian halnya dengan dosis penggunaan celiprolol untuk ibu hamil dan menyusui yang mengalami hipertensi. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai boleh atau tidaknya penggunaan celiprolol serta dosis penggunaannya jika Anda termasuk dalam kategori ibu hamil dan menyusui ini.
Perlu diingat bahwa dosis di atas bukan menggantikan resep atau rekomendasi penggunaan yang diberikan oleh dokter. Selalu konsultasikan penggunaan celiprolol dengan dokter atau apoteker sebelum mengkonsumsinya.
Sama seperti obat-obatan kimiawi lainnya, celiprolol pun tidak lepas dari adanya efek samping yang mungkin timbul dari penggunaannya. Berikut ini adalah efek samping yang paling sering muncul dan dirasakan oleh pasien yang mengkonsumsi celiprolol:
Efek samping di atas mungkin tidak dirasakan oleh semua pasien yang mengkonsumsi celiprolol. Bahkan, tidak menutup kemungkinan jika pasien juga mengalami efek samping lain yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda merasakan gejala tertentu yang membuat Anda khawatir, jangan ragu untuk segera berkonsultasi pada dokter atau tenaga medis lainnya.
Selain Anda perlu mengetahui efek samping yang mungkin muncul dari penggunaan obat celiprolol ini, Anda pun perlu mengetahui jika ada obat-obatan lain, makanan, atau kondisi kesehatan tertentu yang perlu mewaspadai obat ini. Dalam hal obat-obatan yang mungkin berinteraksi dengan celiprolol, ada obat yang sama sekali tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan celiprolol dan ada obat lain yang boleh dikonsumsi namun di waktu yang berbeda. Untuk mengetahui hal ini, sebaiknya Anda meminta petunjuk dokter, terutama jika Anda sedang menjalani pengobatan yang lainnya.
Sementara itu, untuk makanan seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa obat ini lebih baik dikonsumsi dalam keadaan perut kosong. Jika Anda adalah perokok atau memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol, penggunaan celiprolol sangat mungkin menimbulkan efek samping atau reaksi tertentu. Sebaiknya Anda menghentikan rokok dan konsumsi minuman beralkohol ketika sedang melakukan pengobatan apapun.
Pada ibu hamil dan menyusui pun penggunaan celiprolol ini perlu diwaspadai, meski belum ada penelitian yang memadai untuk membuktikan adanya resiko celiprolol terhadap ibu hamil dan menyusui, menurut FDA (Food and Drugs Administration) obat ini termasuk dalam resiko kehamilan kategori C, yang berarti celiprolol mungkin beresiko untuk ibu hamil dan menyusui.
Apabila Anda mengkhawatirkan akan efek samping di atas, terutama jika Anda wanita hamil dan menyusui, ada baiknya Anda mencoba pengobatan alami untuk hipertensi atau darah tinggi. Anda bisa mencoba mengkonsumsi secara rutin ikan yang baik untuk penderita darah tinggi atau obat-obatan herbal dengan cara mengolah bawang putih untuk darah tinggi.
Hal yang Perlu Diperhatikan
Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa celiprolol memiliki efek samping dan interaksi obat yang perlu diwaspadai, maka penggunaan obat ini harus dalam pengawasan dan petunjuk dokter. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang harus Anda sampaikan pada dokter Anda sebelum memulai pengobatan dengan celiprolol:
Pastikan Anda menyampaikan semua kondisi kesehatan Anda serta pengobatan yang sedang berjalan pada dokter sebelum mengkonsumsi celiprolol. Peringatan ini terutama berlaku pada pasien bronchopasma, asma atau penyakit pernapasan. Hal ini akan sangat membantu melancarkan pengobatan untuk tekanan darah tinggi yang sedang Anda jalani. Pengobatan jangka panjang menggunakan obat ini perlu rekomendasi khusus ketika akan menghentikan obat. Sebaiknya, pasien jangka panjang tidak berhenti secara tiba-tiba, melainkan harus menghentikan konsumsi obat secara bertahap, dengan mengurangi dosis selama 1 hingga 2 minggu. Mintalah petunjuk dokter jika Anda berniat mengakhiri pengobatan menggunakan celiprolol ini.
Demikian pembahasan mengenai celiprolol, baik mulai dari kegunaan, cara penggunaan, dosis hingga efek samping penggunaannya. Semoga artikel ini bermanfaat dan perlu diingat bahwa artikel ini tidak menggantikan resep ataupun rekomendasi dokter maupun tenaga medis lainnya. Bagaimanapun keamanan saat menggunakan obat merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan pengobatan berjalan sesuai harapan. Selamat mencoba dan jika sakit masih terus berlanjut, segera hubungi dokter, ya!