Ketomed adalah obat yang termasuk ke dalam anti jamur yang berfungsi mengobati penyakit infeksi karena jamur yang biasanya menyerang kulit dan juga selaput mukosa. Di dalam Ketomed, terkandung ketoconazole yang masuk ke dalam kelompok imidazole sintetik. Bagi anda yang ingin menggunakan Ketomed, maka anda harus tahu bahwa obat ini termasuk ke dalam obat keras.
Jadi, untuk menggunakannya bukan hanya anda harus mendapatkan resep dokter, melainkan anda harus memperhatikan takaran dosis yang akan anda gunakan. Jika penggunaan Ketomed salah dosis, maka kemungkinan anda malah mengalami masalah yang tidak diinginkan.
Obat yang diproduksi oleh Surya Dermato ini dijual dalam 2 kemasan, yakni botol dan juga krim. Untuk kemasan botol mengandung ketoconazole sebanyak 20 mg/ml dan untuk yang kemasan krim mengandung ketoconazole sebanyak 20 mg/gram gel atau krim. Sekedar informasi bahwa ketoconazole biasanya digunakan untuk mengobati untuk terapi lokal kandidiasis pada vagina dan juga untuk infeksi dermatofit.
Ketoconazole juga termasuk ke dalam antagonis reseptor androgen dan juga masih bersaing dengan kelompok androgen yang lain seperti DHT dan testosteron yang berperan di dalam menginat reseptor. Akan tetapi, efek yang dimilikinya masih cukup lemah meskipun sudah diberikan dosis yang tinggi.
Fungsi Ketomed
Kontraindikasi Ketomed
Dosis Ketomed
Untuk dosis yang harus digunakan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan obat oles atau obat krim lainnya. Namun, karena Ketomed tergolong ke dalma obat keras sehingga penggunaannya tidak bisa secara sembarangan. Yang perlu anda lakukan adalah mengoleskannya sebanyak 1 kali dalam sehari.
Ingat, meskipun gejala yang anda alami sudah hilang, namun dianjurkan untuk tetap menggunakan Ketomed sampai beberapa hari. Biasanya tetap digunakan dalam 2 sampai dengan 4 hari. Tujuannya untuk mencegah jamur datang kembali.
Cara Penggunaan Ketomed
Di bawah ini akan kami berikan informasi seputar cara penggunaan Ketomed yang penting untuk diperhatikan selama penggunaan Ketomed.