Alergi

Alergi Cat Rambut, Kepala Wanita Ini Dipenuhi Bengkak

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Mewarnai rambut agar meningkatkan penampilan itu sudah biasa bukan? Para wanita dan pria suka melakukannya supaya terlihat makin trendi, namun nyatanya tak semua orang bisa aman mengecat rambutnya. Hal ini terbukti dari kasus seorang anita di Australia yang justru mengalami gangguan kesehatan kulit kepala gara-gara mewarnai rambut.

Dalam 15 tahun, ini pertama kalinya bagi Julie Yacoub mewarnai rambutnya, namun sayang hasilnya tak sesuai harapan dan ia justru harus bayar harga mahal untuk kondisi kesehatannya. Siapa sangka, rupanya ia punya alergi sehingga pembengkakan malah memenuhi seluruh kepalanya disertai dengan rasa sakit dan gatal-gatal kurang lebih 3 minggu lamanya.

Mengutip dari Fox News, Julie mengatakan bahwa tepat seusai proses pewarnaan rambut ia tak merasakan apapun. Kesemutan maupun gatal-gatal pun tak dialaminya, hanya saja keesokan harinya saat ia pergi kerja barulah terasa tak nyaman di bagian lehernya, yakni muncul rasa gatal. Rekan kerja Julie yang dimintai tolong memeriksanya rupanya melihat adanya luka bakar di sana.

Bukannya membaik seiring waktu berlalu, reaksi alergi tersebut malah makin parah ditambah dengan pada kedua sisi wajahnya timbul benjolan. Bengkak tersebut tak hanya terjadi pada leher dan sisi wajah saja, namun usai ia meminum antihistamin sekalipun benjolan muncul pula di area mata sampai menajdi parah.

Suatu pagi, karena bengkak di area matanya, Julie sampai tak dapat membuka salah satu sisi matanya sehingga ia memutuskan langsung ke rumah sakit. Namun karena sebelumnya ia sudah mengonsumsi obat steroid dan antihistamin, pihak rumah sakit enggan menangani kondisi Julie ini. Tak lama, sensasi terbakar sekaligus gatal yang makin hebat ia rasakan pada bagian kulit kepala.

Rupanya, kondisi reaksi alergi Julie ini disebabkan oleh alergi terhadap salah satu bahan kimia keras yang ada pada produk pewarna rambut bernama PPD atau Paraphenylenediamine. Bahan satu ini tak hanya ada pada produk cat rambut, namun juga ada di produk pewarna kuku dan tato makeup. Dampak komplikasinya pun bisa begitu hebat dan serius menurut Journal of Research in Medical Sciences, seperti:

  • Jaringan otot rusak
  • Gagal ginjal
  • Gangguan pernapasan

Untuk mengatasi kondisi reaksi alergi satu ini, apalagi jika sudah pada tahap kasus akut dan serius, perawatan harus dilakukan dengan benar  menurut dermnetnz.org yakni dengan beberapa langkah ini:

  • Mencuci rambut sekaligus kulit kepala menggunakan sabun yang ringan dan lembut (jika bisa, gunakan sampo tanpa sabun untuk menghilangkan pewarna yang berlebih pada rambut dan kulit kepala). Pastikan proses mencuci rambut dilakukan secara menyeluruh.
  • Memakai minyak zaitun dingin yang sudah dicampur jeruk nipis, oles pada kulit kepala yang serasa terbakar dan gatal supaya reaksi tersebut jadi tenang. Hal ini juga bisa dilakukan supaya kerak pada kulit kepala bisa jadi lebih lembut.
  • Menerapkan larutan hidrogen peroksida 2% yang bertujuan supaya bahan PPD tadi bisa dioksidasi sepenuhnya.
  • Mengaplikasikan krim kortikosteroid yang larut air secara topikal atau dari luar; hal ini bisa dilakukan sebagai langkah perawatan lebih lanjut.

Karena sudah terlampau buruk, Julie mengaku kapok dan tak mau mewarnai rambutnya lagi. Bila ia melakukannya lagi, maka ada kemungkinan besar reaksi berikutnya adalah jauh lebih buruk dan serius. Untuk itu, penting untuk sebelum mewarnai rambut lakukan uji tempel apapun merk pewarna rambut yang digunakan menurut National Health Security.