Hiopar merupakan obat keras yang termasuk ke dalam DOWA (Daftar Obat Wajib Apotek), yaitu obat keras yang bisa didapatkan tanpa resep dokter, namun dengan jumlah maksimal pembelian tertentu. Jumlah maksimal pembelian Hiopar adalah 20 tablet.
Komposisi
Hiopar merupakan obat berbentuk tablet salut selaput yang mengandung 500 mg parasetamol dan 10 mg hyosin butilbromida sebagai senyawa aktifnya
Indikasi
Hiopar diindikasikan untuk mengatasi nyeri pada penyakit lambung dan usus halus, serta nyeri pada saluran kemih atau genitalia (misalnya dismenore/sakit pada perut bagian bawah saat menstruasi)
Mekanisme Kerja Obat
Parasetamol merupakan obat yang dapat berfungsi sebagai antipiretik dan analgetik. Parasetamol akan bekerja sebagai antipiretik dengan cara mempengaruhi salah satu bagian pada otak yang bertugas mengatur suhu tubuh, obat ini akan memberi sinyal pada bagian otak tersebut untuk menurunkan suhu tubuh.
Sedangkan sebagai analgetik, parasetamol bekerja dengan cara mneghambat kerja enzim siklooksigenase (COX), yaitu enzim yang bertugas membuat prostaglandin, yaitu suatu senyawa kimia yang berperan sebagai mediator nyeri. Dengan dihambatnya kerja enzim COX, maka produksi prostaglandin akan berkurang dan rasa sakit pun diharapkan akan mereda.
Hyosin butilbromida termasuk ke dalam golongan obat yang bersifat sebagai antikolinergik, yaitu obat yang mencegah senyawa asetilkolin berikatan dengan reseptornya. Asetilkolin merupakan suatu senyawa kimia yang digunakan di dalam sistem saraf untuk menyampaikan pesan dari otak ke organ tubuh tertentu. Salah satu efek yang akan terjadi jika asetilkolin berikatan dengan reseptornya adalah meningkatkan pergerakan (motilitas) saluran pencernaan. Dengan adanya hyosin butilbromida, maka akan terjadi penurunan motilitas saluran pencernaan sehingga diharapkan dapat membantu meringankan rasa nyeri.
Dosis dan Cara Penggunaan
- Dosis Hiopar yang dianjurkan untuk dewasa dan usia >12 tahun adalah 3 x 1-2 tablet dalam sehari (dalam sehari, konsumsi obat ini tidak boleh melebihi 6 tablet)
- Telanlah tablet Hiopar dengan bantuan sedikit air dalam keadaan utuh (jangan digerus atau dihancurkan)
- Hiopar tidak diperuntukkan bagi anak-anak di bawah usia 10 tahun
Kontraindikasi
Pasien dengan kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan untuk menggunakan Hiopar:
Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui
- Parasetamol yang terkandung di dalam Hiopar termasuk ke dalam kategori B, yaitu obat yang cukup aman digunakan oleh ibu hamil jika hanya digunakan dalam jangka waktu pendek
- Parasetamol yang terkandung di dalam Hiopar diekskresikan (dikeluarkan) oleh tubuh melalui ASI namun tidak menimbulkan efek negatif kepada bayi yang disusui
- Hyosin butilbromida termasuk ke dalam kategori C, yaitu obat yang hanya boleh digunakan oleh ibu hamil dalam kondisi dimana manfaat yang akan diperoleh dari pemberian obat melebihi risiko efek samping pada janin
- Hyosin butilbromida diekskresikan (dikeluarkan) oleh tubuh melalui ASI, konsultasikanlah dengan dokter jika Anda akan menggunakan Hiopar saat masih dalam masa menyusui
Dengan demikian, Hiopar sebaiknya tidak digunakan oleh ibu hamil atau ibu menyusui, kecuali dengan resep dokter.
Interaksi Obat
Berikut adalah obat-obat yang mungkin akan menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersamaan dengan Hiopar:
- Efek dari obat-obat berikut akan meningkat jika digunakan secara bersamaan dengan parasetamol: axitinib, busulfan, ivacaftor, tinidazole, warfarin
- Efek dari parasetamol dapat meningkat jika digunakan secara bersamaan dengan isoniazid
- Penggunaan parasetamol dan daclizumab secara bersamaan dapat meningkatkan risiko terjadinyya gangguan fungsi hati
- Hyosin butilbromida dan pramlintide dapat saling meningkatkan efek jika digunakan secara bersamaan
- Hyosin butilbromida dapat menurunkan efek sekretin jika digunakan secara bersamaan
Jika Anda sedang atau akan menggunakan obat lain bersamaan dengan Hiopar, sebaiknya Anda menanyakan terlebih dahulu kepada dokter atau apoteker untuk memastikan bahwa obat tersebut aman untuk digunakan secara bersamaan dengan Hiopar. Jika ternyata obat tersebut berpotensi menimbulkan interaksi obat yang merugikan, maka dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara konsumsi Hiopar dengan obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.
Perhatian
- Hiopar bisa dibeli di apotek tanpa menggunakan resep dokter, namun dengan jumlah maksimal pembeliannya adalah 20 tablet
- Jika gejala yang Anda rasakan tidak kunjung mengalami perbaikan setelah mengkonsumsi Hiopar, segeralah memeriksakan diri ke dokter
- Minumlah Hiopar pada waktu yang sama setiap harinya untuk memaksimalkan efek obat ini
- Sebelum mengkonsumsi Hiopar atau obat apapun, pastikan obat tersebut tidak mengalami perubahan warna atau bentuk, jika hal tersebut terjadi maka jangan gunakan obat tersebut dan tanyakanlah kepada apoteker mengenai apa yang harus dilakukan
- Pastikan Hiopar atau obat apapun yang akan Anda gunakan belum melewati tanggal kadaluwarsa yang tercantum pada kemasannya
- Simpanlah Hiopar pada tempat dengan suhu kamar di tempat yang kering, terlindung dari sinar matahari dan terhindar dari jangkauan anak-anak