Categories: Merk Obat F

Fusaltrax – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Fusaltrax kapsul, obat produksi Harsen, mengandung tiamfenikol 500 mg. Fusaltrax merupakan antibiotik yang bekerja dengan cara menghambat sintesis protein bakteri, sehingga menghambat pertumbuhan bakteri, baik bakteri gram positif ataupun bakteri gram negatif, yang khususnya efektif dalam mengatasi bakteri anaerob.

Mekanisme Kerja Fusaltrax

Tiamfenikol merupakan antibiotik yang bersifat menghambat pertumbuhan bakteri, atau dikenal sebagai bakteriostatik. Tiamfenikol merupakan antibiotik derivat kloramfenikol, namun memiliki potensi 3 kali lebih besar dibandingkan kloramfenikol. Setelah tiamfenikol memasuki sel bakteri, tiamfenikol akan memasuki subunit ribosom 50S dan mencegah pembentukan ikatan peptida di dalam sel. Resistensi terhadap tiamfenikol disebabkan berkurangnya permeabilitas sel atau mutase pada subunit ribosom 50S.

Indikasi Fusaltrax

Berikut ini adalah manfaat fusaltrax kapsul yaitu.

  1. Fusaltrax berguna untuk mengobati penyakit tifoid yang umumnya disebabkan oleh Salmonella sp, paratifoid, infeksi saluran kemih.
  2. Fusaltrax diindikasikan untuk mengobati infeksi saluran napas, saluran cerna, dan saluran kemih termasuk kencing nanah yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhea.

Dosis Fusaltrax

  • Dosis pada orang dewasa yaitu 50 mg/kgBB/hari dalam 3 – 4 dosis terbagi atau dosis umumnya adalah 1.5 g per hari yang dibagi dalam 3 dosis terbagi. Dosis maksimum adalah 3 g per hari apabila terjadi infeksi yang serius
  • Dosis pada bayi dengan usia < 2 minggu adalah 25 mg/kgBB/hari dan terbagi dalam 4 dosis terbagi

Obat sebaiknya dikonsumsi sebelum makan

Efek Samping

Efek samping yang umum terjadi adalah mengalami anemia aplastik (kurangnya produksi sel darah merah), diare, inflamasi pada usus halus dan kolon (enterocolitis), sakit kepala, badan lemas dan mual, inflamasi pada saraf penglihatan, kelemahan dan mati rasa pada tangan dan kaki, ruam kulit, inflamasi dan nyeri pada mulut, dan mual. Adapun efek samping yang parah adalah supresi sumsum tulang belakang dan kemungkinan timbulnya grey syndrome pada bayi yang baru lahir.

Kontraindikasi

  • Obat dikontraindikasikan pada pasien yang mengalami hipersensitivitas terhadap tiamfenikol ataupun turunan kloramfenikol lainnya
  • Obat ini sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang mengalami gangguan ginjal dan hepatik
  • Obat ini tidak ditujukan untuk mengobati flu, ataupun infeksi lain yang diakibatkan oleh virus

Interaksi Obat

  • Fusaltrax dapat meningkatkan konsentrasi obat warfarin, sulfonilurea, fenitoin di dalam plasma darah apabila dikonsumsi bersamaan dengan fusaltrax
  • Kandungan fusaltrax akan menurun apabila diberikan bersamaan dengan fenobarbital dan rifampisin karena kedua obat tersebut bekerja dengan menginduksi imetabolisme tiamfenikol

Perhatian

Berikut ini adalah perhatian khusus yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi tiamfenikol yaitu.

  1. Kemungkinan terjadinya kondisi yang fatal dan serius dari diskrasia, termasuk anemia aplastik, anemia hipoplastik, trombositopenia, dan granulositopenia.
  2. Monitoring jumlah sel darah
  3. Melakukan penyesuaian dosis fusaltrax pada pasien penderita gangguan fungsi ginjal. Hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya akumulasi obat di dalam ginjal.
  4. Pasien agar dianjurkan untuk minum air yang banyak, minimal 1.5 Liter per hari untuk mencegah terjadinya kristaluria
  5. Untuk pemakaian dalam jangka waktu panjang, maka pemeriksaan darah harus dilakukan secara berkala untuk mencegah terjadinya gangguan atau kelainan darah pada sel plasma, yang dikenal sebagai diskrasia darah
  6. Hindari penggunaan fusaltrax pada ibu menyusui karena tiamfenikol akan keluar bersamaan dengan ASI
  7. Hindari penggunaan fusaltrax pada ibu hamil karena dapat mengakibatkan efek yang kurang baik bagi janin. Meskipun hingga saat ini, tidak ada studi yang cukup yang menunjukkan efek terhadap manusia, namun apabila akan diberikan pada wanita hamil, maka perlu dipertimbangkan manfaat penggunaan lebih besar dibandingkan risiko penggunaan.