Givincef merupakan serbuk steril produksi Darya Varia Laboratoria untuk Pyridam Farma dan mengandung Cefpirome.
Komposisi Givincef
Indikasi Givincef
Cefpirome merupakan antibiotik golongan sefalosporin yang memiliki spectrum luas untuk digunakan secara intravena. Cefpirome memiliki aktivitas antimikroba yang serupa dengan obat cefotaxime, baik terhadap bakteri gram negatif ataupun bakteri gram positif. Cefpirome bersifat stabil terhadap enzim beta lactamase yang berfungsi dalam sintesis dinding sel sehingga terjadi kebocoran dan bakteri lisis.
Cefppirome juga memiliki aktivitas terhadap staphylococcus, streptococcus, dan bakteri gram Negatif mencakup Escherichia coli, Haemophilus influenza, dan Moraxella catarrhalis. Obat ini juga aktif dalam melawan Pseudomonas aeruginosa, namun kurang aktif dibandingkan dengan Ceftazidim.
Uji klinis lain menunjukkan bahwa Cefpirome dapat digunakan untuk mengobati infeksi serius yang mengancam kehidupan, termasuk septicemia, infeksi pada saluran pernapasan bawah, jaringan lunak dan kulit, serta infeksi komplikasi dari saluran kemih. Cefpirome juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi pada pasien penderita neutropenia.
Dosis Givincef
Cara Penggunaan Givincef
Obat yang telah direkonstitusi akan diinjeksikan selama 3 – 5 menit atau diberikan dengan cara infus selama 20 – 30 menit. Klirens umumnya melalui ginjal sehingga dosis yang lebih rendah akan diberikan apabila klirens kreatinin berkurang. Waktu paruh dari Cefpirome yaitu 2 jam, namun cefpirome umumnya diberikan dua kali sehari.
Efek Samping Givincef
Efek samping mungkin terjadi pada 12% pasien selama uji klinis. Reaksinya bervariasi dari nyeri pada tempat injeksi hingga pseudomembran kolitis dan jaundice. Fungsi ginjal juga perlu dilakukan monitoring apabila cefpirome diberikan bersamaan dengan aminoglikosida atau diuretic loop.
Berbagai efek samping yang mungkin terjadi setelah penggunaan obat yaitu flebitis, kolitis, pruritus, urtikaria, nyeri perut, diare, vaginitis, muntah, sakit kepala, nefritis interstisial, gagal ginjal akut, eosinophilia, tromboflebitis, anemia, kejang, neutropenia, agranulositosis, dan dispnea. Selain itu dapat terjadi peningkatan kadar plasma LDH, ASAT, gamma GT, ALAT, bilirubin, alkali fosfatase, peningkatan fungsi enzim hepatic.
Perhatian
Kontraindikasi
Obat ini sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang mengalami hipersensitivitas pada sefalosporin atau penisilin. Konsultasikan terlebih dahulu apabila Anda sedang hamil dan ingin mengonsumsi obat ini, termasuk apabila Anda sedang menyusui dan memiliki gangguan ginjal. Selain itu, obat ini juga dikontraindikasikan pada penderita porfiria.