Categories: Merk Obat F

Frazon – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Frazon adalah salah satu jenis obat yang dapat diberikan kepada pengguna pasca kemoterapi, radioterapi maupun operasi agar tidak merasa mual dan mengalami muntah. Obat ini diproduksi oleh Ferron dalam bentuk cairan suntik. Untuk bisa mengonsumsi Frazon, pengguna bisa membelinya di apotik atau toko obat terdekat dengan menyertakan resep dari dokter.

Kandungan Frazon

Frazon memiliki kandungan zat bernama Ondansetron

Fungsi Frazon

Frazon berfungsi sebagai layaknya obat lainnya yaitu untuk membantu meringankan baik penyakit maupun gejala yang dialami pengguna, seperti:

  • Membantu mencegah rasa mual dan muntah sesudah tindakan bedah kemoterapi dan radioterapi.

Dosis Penggunaan Frazon

Agar dapat secara tepat mengobati dan memberikan efek yang baik dalam pengobatan penyakit diatas, Frazon perlu diterapkan dalam beberapa jenis dosis dan aturan penggunaan yang tepat. Dosis penggunaan Frazon, adalah sebagai berikut:

  • Untuk mencegah mual dan muntah pasca operasi, dapat diberikan Frazon sebanyak 8 mg pada 1 jam sebelum anestesi diikuti dengan 8 mg setiap 8 jam selanjutnya.
  • Untuk menangani mual dan muntah pasca kemoterapi pada pengguna dewasa, dapat diberikan Frazon sebanyak 8 mg per oral sebanyak 2 kali sehari selama kurang dari 5 hari sesudah kemoterapi
  • Untuk menangani mual dan muntah pasca kemoterapi pada pengguna anak, dapat diberikan Frazon sebanyak 8 mg per oral sebanyak 3 kali sehari selama kurang dari 5 hari sesudah kemoterapi

Efek Samping Frazon

Efek samping menjadi salah satu hal yang penting dan harus diperhatikan selama pengguna akan atau sedang menggunakan sebuah obat seperti Frazon. Berikut dibawah ini macam-macam efek samping yang mungkin muncul selama penggunaan Frazon:

  1. Pengguna akan merasa sakit kepala
  2. Pengguna cenderung mengalami gangguan pencernaan
  3. Pengguna dapat merasa pusing
  4. Pengguna dimungkinkan mengalami diare ringan
  5. Pengguna akan mengalami sensai panas pada area kepala
  6. Pengguna cenderung mengalami peningkatan temporer asimtomatik dari aminotransferase
  7. Pengguna dapat merasa pusing
  8. Pengguna dimungkinkan merasa demam
  9. Pengguna akan mengalami ruam merah di beberapa area kepala
  10. Pengguna cenderung merasa mudah lelah
  11. Pengguna dapat merasa mudah mengantuk
  12. Pengguna dimungkinkan mengalami badan lemas
  13. Pengguna akan merasa sulit tidur atau insomnia

Kontraindikasi Frazon

Kontraindikasi dikenal sebagai sebuah kondisi yang harus dihindari dalam penggunaan Frazon. Atau bisa dikatakan, dalam kondisi tertentu, pengguna tidak disarankan untuk menggunakan Frazon. Untuk menambah kewaspadaan, berikut macam-macam kondisi yang harus dihindari dalam kontraindikasi penggunaan Frazon:

  • Tidak disarankan untuk diberikan kepada pengguna yang memiliki reaksi alergi terhadap penggunaan Frazon atau bahan penyusun Frazon
  • Tidak boleh diresepkan kepada pendertia gangguan fungsi hati

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan

Untuk meningkatkan tingkat efektivitas dan khasiat penggunaan Frazon, pengguna perlu memperhatikan beberapa hal yang dinilai penting dan esensial. Diantaranya :

  1. Simpan Frazon di ruangan yang sejuk dan kering
  2. Tidak boleh mengosumsi alkohol selama pengobatan Frazon
  3. Jauhkan Frazon dari jangkauan anak kecil
  4. Tidak boleh membekukan Frazon
  5. Simpan Frazon jauh dari matahari
  6. Tidak boleh menyimpan Frazon di kamar mandi
  7. Jauhkan Frazon dari hewan peliharaan
  8. Tidak disarankan untuk melakukan perubahan dosis penggunaan Frazon tanpa ijin dokter.

Frazon Untuk Wanita Hamil

Saat ini belum ditemukan adanya pernyataan yang menyatakan bahwa Frazon tidak boleh dan tidak ditujukan untuk dikonsumsi oleh pengguna yang sedang dalam keadaan hamil atau menyusui. Dalam hal ini, penelitian yang mampu menunjukkan bahaya dari Frazon untuk pengguna dalam keadaan hamil atau menyusui juga belum ditemukan. Maka dari itu, penggunaan Frazon dinilai masih diperbolehkan asal sesuai dengan dosis dan aturan yang diberikan oleh dokter.