Usai kabar membaiknya kondisi Ria Irawan, beberapa waktu kemudian rupanya kondisi wanita berusia 50 tahun ini menurun lagi seperti yang telah disampaikan oleh Dewi Irawan selaku sang kakak. Kemoterapi kita tahu merupakan langkah pengobatan penderita kanker yang paling umum, namun pada kasus Ria Irawan, kini dirinya justru menjalani kemoterapi oral.
Kemoterapi sendiri ada beberapa metode penerapan bagi pasien kanker, ada yang melalui infus pemberiannya, namun ada pula yang ditempuh dengan metode injeksi/suntikan. Dan satu lagi, metode kemoterapi oral yang kini tengah dijalani oleh Ria Irawan, yakni meminum obat kemo, 2 kapsul di pagi hari dan 3 kapsul di sore hari menurut penjelasan Dewi dilansir dari detikcom.
Kemoterapi oral adalah metode kemoterapi yang paling banyak dipilih untuk dilakukan oleh banyak pasien kanker. Metode ini seperti minum obat pada umumnya, khususnya obat dalam bentuk cair atau pil. Berapa lama pasien kanker harus menjalani kemoterapi oral, tentunya hal ini ditentukan oleh jenis kanker dan tingkat keparahannya.
Hanya saja, para pasien kanker wajib mewaspadai efek samping kemoterapi, apapun metodenya. Sejumlah risiko, efek samping atau bahaya dari konsumsi obat kemoterapi antara lain adalah:
Pada beberapa kasus pengobatan dengan kemoterapi oral, ada pula beberapa tes atau perawatan lain yang kemungkinan besar akan dibutuhkan menurut dokter yang menangani. Untuk mengetahui apakah kemoterapi oral bekerja dengan baik, beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan MRI, tes darah, CT scan, tes urine, dan X-ray perlu dilakukan.
Selama kemoterapi oral dilakukan, penting untuk menjaga diri sendiri untuk tetap dalam kondisi yang baik sehingga pemulihan juga lebih maksimal seperti dengan beberapa hal ini:
Menurut Medical News Today, beda kemoterapi oral dengan metode kemoterapi lainnya adalah bahwa kemoterapi oral tak diterapkan untuk segala jenis kanker maupun segala stadium kanker. Hanya saja untuk cara kerjanya, kemoterapi oral terbilang mirip dengan kemoterapi injeksi/suntik. Selama penempuhan kemoterapi pasien tentu harus berada di bawah pengawasan dokter untuk mewaspadai adanya kondisi tertentu efek dari obat yang dikonsumsi.