Dimedazol atau juga dikenal dengan nama Dimedazol infus merupakan obat yang biasanya digunakan dan diberikan kepada penderita beberapa jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob dan juga protozoa. Obat ini berbentuk cairan infus dan diproduksi oleh Dipa Pharmalab Intersains. Untuk bisa menggunakan Dimedazol, pengguna harus membelinya di apotik atau toko obat dengan menyertakan resep dari dokter.
Kandungan Dimedazol
Dimedazol mengandung zat aktif dengan nama Metronidazole sebanyak 500 mg atau setara dengan 100 ml infus.
Fungsi Dimedazol
Dimedazol dapat digunakan untuk mengobati dan meringankan beberapa jenis kondisi seperti:
- Membantu pengobatan infeksi trichomonal vaginitis
- Mampu mengatasi bacterial vaginosis atau infeksi gardnerella vaginalis
- Dapat digunakan untuk menyembuhkan infeksi karena bakteri anaerob kolon yang muncul pada pembedahan dan juga sepsis ginekologi
- Digunakan untuk menyembuhkan pseudomembran kolitis
- Dapat membantu mengatasi tetanus
- Digunakan untuk menyembuhkan disentri karena amuba invasive akut
- Digunakan untuk mengobati amoebasis intestinal dan hepar
- Dapat menyembuhkan acute necrotixing ulcerative gingivitis dan juga perikoronitis
Dosis Penggunaan Dimedazol
Untuk mengobati dan menangani penyakit diatas, Dimedazol harus disesuaikan berdasarkan kondisi yang dialami oleh penggunanya. Maka, berikut macam dosis yang bisa digunakan oleh pengguna Dimedazol:
- Untuk penderita usia anak dibawah 12 tahun, diberikan sebanyak 7.5 mg per kilogram berat badan atau sebanyak 1.5 ml secara infus per kilogram berat badan secara intravena setiap 8 jam
- Untuk penderita usia dewasa dan anak diatas 12 tahun, diberikan sebanyak 100 infus intravena setiap 8 jam.
Efek Samping Dimedazol
Dalam penggunaannya, Dimedazol dimungkinkan meninmbulkan beberapa efek samping yang mampu mengganggu penggunanya. Maka dari itu, sebelum digunakan, harus diketahui dulu macam efek samping Dimedazol dibawah ini:
- Pengguna dapat mengalami gangguan pengecapan
- Pengguna cenderung merasa mual dan muntah
- Pengguna akan merasa sakit perut
- Pengguna dimungkinkan mengalami diare
- Pengguna menjadi kurang nafsu makan
- Pengguna dapat mengalami penurunan berat badan
- Pengguna akan sering merasa pusing
- Pengguna mudah mengalami sakit kepala
- Pengguna cenderung merasa lemas
- Pengguna mudah merasa mengantuk
- Pengguna dapat mengalami glossitis
- Pengguna akan mengalami stomatitis
- Pengguna dimungkinkan mengalami parastesia
- Pengguna dapat memiliki urin berwarna gelap
Kontraindikasi Dimedazol
Seperti jenis obat lainnya, Dimedazol juga bisa memberikan salah satu atau beberapa efek sampingnya sekaligus pada penggunanya. Untuk dapat mengantisipasinya, berikut macam efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Dimedazol:
- Tidak boleh diberikan untuk penderita yang memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap penggunaan Dimedazol atau bahan penyusunnya
- Tidak ditujukan untuk pengguna yang sedang dalam keadaan hamil trimester pertama atau tiga bulan awal
Hal-hal Yang Harus Diperhatikan
Dalam menggunakan Dimedazol, terdapat beberapa macam hal yang harus diperhatikan dengan benar dan teliti. Berikut dinataranya hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan Dimedazol:
- Berikan Dimedazol secara hati-hati kepada penderita gangguan fungsi hati seperti sirosis hati
- Awasi pemberian Dimedazol untuk penderita gangguan ginjal
- Tidak boleh menggunakan alkohol selama pengobatan Dimedazol
- Simpan Dimedazol di tempat yang kering dan sejuk
- Jauhkan Dimedazol dari jangkauan anak kecil dan hewan peliharaan
- Tidak boleh membekukan Dimedazol
- Tidak disarankan menyimpan Dimedazol di kamar mandi
- Tidak boleh melakukan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi selama pengobatan Dimedazol
- Tidak disarankan untuk membuang Dimedazol di saluran drainase
Dimedazol Untuk Wanita Hamil
Terdapat pernyataan yang dengan tegas menyatakan bahwa pemberian Dimedazol pada penderita dalam kondisi kehamilan trimester awal dapat membahayakan. Sehingga, pemberian Dimedazol sebaiknya diberikan pada usia kehamilan lebih dari tri mester awal seperti pada bulan ke empat dan selanjutnya. Sedangkan pemberian Dimedazol untuk pengguna dalam kondisi menyusui tidak dijelaskan dengan detail mengenai boleh atau tidaknya.