Categories: Merk Obat D

Dilmen – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dilmen adalah macam obat yang biasanya diresepkan oleh dokter untuk pengguna yang menderita angina pektoris, aritmia serta hipertensi ringan hingga sedang. Obat ini diproduksi oleh Sanbe dan juga Menarini dalam bentuk tablet. Untuk bisa mengonsumsi Dilmen, pengguna dapat membelinya di apotik terdekat dengan menyertakan resep dari dokter.

Kandungan Dilmen

Dilmen mengandung zat aktif dengan nama Diltiazem hydrochloride.

Fungsi Dilmen

Dilmen diketahui mampu membantu dalam proses penyembuhan beberapa jenis penyakit dibawah ini:

  1. Membantu terapi penyembuhan angina pektoris atau angin duduk.
  2. Digunakan untuk menyembuhkan hipertensi ringan dan juga sedang
  3. Mampu menyembuhkan aritmia
  4. Mampu mengatasi angina yang disebabkan oleh kejang arteri koroner.

Dosis Penggunaan Dilmen

Untuk mengobati dan menangani penyakit diatas, Dilmen harus disesuaikan berdasarkan kondisi yang dialami oleh penggunanya. Maka, berikut macam dosis yang bisa digunakan oleh pengguna Dilmen:

  • Dapat diberikan kepada penderita yang mengalami angina varian, diberikan 100 mg sebanyak 1 kali sehari
  • Dapat diberikan kepada penderita yang mengalami aritmia, berikan 60 mg sebanyak 3 kali sehari
  • Dapat diberikan kepada penderita yang mengalami hipertensi ringan, diberikan sebanyak 100 hingga 200 mg sebanyak 1 kali sehari.

Efek Samping Dilmen

Seperti jenis obat lainnya, Dilmen juga bisa memberikan salah satu atau beberapa efek sampingnya sekaligus pada penggunanya. Untuk dapat mengantisipasinya, berikut macam efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Dilmen:

  • Pengguna dimungkinkan mengalami jantung berdebar
  • Pengguna dapay mengalami edema perifer
  • Pengguna dimungkinkan mengalami impotensi
  • Pengguna cenderung mudah merasa mengantuk
  • Pengguna akan mudah merasa depresi
  • Pengguna dapat mengalami gangguan tidur atau insomnia
  • Pengguna dimungkinkan mengalami takikardia
  • Pengguna akan mengalami mual dan muntah
  • Pengguna dimungkinkan mengalami sakit kepala
  • Pengguna dapat merasa mudah lelah
  • Pengguna akan merasa pusing
  • Pengguna mudah mengalami ruam merah pda wajah
  • Pengguna dimungkinkan mengalami palpitasi
  • Pengguna dapat mengalami blockade sinoatrial

Kontraindikasi Dilmen

Meskipun mampu mengobati beberapa jenis penyakit, Dilmen harus dijauhkan dari beberapa jenis kondisi yang mampu menimbulkan kontraindikasi. Hal tersebut diantaranya:

  • Tidak boleh diberikan kepada pengguna yang memiliki alergi terhadap penggunaan Dilmen atau bahan pembuatnya.
  • Tidak disarankan diresepkan kepada oleh penderita yang mengalami gagal jantung kongestif
  • Tidak boleh menggunakan Dilbres bagi pengguna yang mengalami syok kardiogenis
  • Pengguna yang mengalami stenosis aorta tidak boleh mengonsumsi Dilbres
  • Tidak boleh dikonsumsi oleh penderita penyakit sinus baik sinus ares, sinus bradikardi ataupun sinus atrial
  • Tidak disarankan diberikan kepada penderita tekanan darah rendah atau hipotensi

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan

Terdapat kondisi khusus atau beberapa jenis kondisi yang harus dihindari dan tidak boleh dilakukan dalam menggunakan Dilmen dengan tujuan untuk menghindari kontraindiasi. Hal tersebut diantaranya:

  • Jauhkan Dilmen dari paparan sinar matahari
  • Tidak disarankan untuk disimpan di kamar mandi
  • Tidak boleh membuang Dilmen di saluran drainase karena mampu merusak lingkungan sekitar
  • Jauhkan Dilmen dari hewan peliharaan
  • Simpan jauh dari jangkauan anak kecil
  • Tidak boleh melakukan perubahan dosis dengan alasan apapun tanpa persetujuan dan saran dari dokter atau tenaga ahli medis yang berwenang
  • Tidak boleh mengonsumsi alkohol selama menggunakan Dilmen
  • Hati-hati dalam pemberian Dilmen kepada penderita usia lanjut, gangguan fungsi hati seperti sirosis hati dan juga penyakit ginjal seperti gagal ginjal.

Dilmen Untuk Wanita Hamil

Terdapat pernyataan yang dengan tegas melarang pemberian Dilmen kepada pengguna yang sedang dalam keadaan hamil atau menyusui. Hal ini dikuatkan dengan adanya penelitian bahwa penggunaan Dilmen untuk pengguna dalam kondisi hamil atau menyusui diketahui mampu membahayakan nyawa pengguna, janin dalam kandungan serta bayi yang sedang menyusui.