Colipha merupakan obat dengan cara kerja mengobati penyakit penurunan fungsi kongnitif pada usia lanjut atau bahasa medisnya disebut Alzheimer. Selain Alzheimer obat Colipha juga dapat mengatasi penyakit lainnya seperti stroke, hilang ingatan karena lanjut usia, glaucoma, Parkinson, attention deficit-hyperactive disorder (ADHD), dan luka dikepala.
Kandungan Colipha
Citicoline merupakan zat akitf yang terkandung dalam Colipha. Obat ini merupakan racikan Erlimpex. Colipha sendiri dipasarkan dengan dua macam varian, yaitu berupa suntikan (injeksi) dan dalam bentuk tablet.
Fungsi Colipha
Colipha memiliki fungsi dan khasiat, berikut informasinya, dianataranya :
- Mengobati alzheimer.
- Mengobati stroke.
- Mengobati hilang ingatan karena lanjut usia.
- Mengobati glaucoma.
- Mengobati parkinson.
- Mengobati attention deficit-hyperactive disorder (ADHD).
- Mengobati luka dikepala.
Dosisi Penggunaan Colipha
Infromasi yang disajikan dibawah ini bukanlah rujukan atau pengganti resep dokter, selalu libatkan dokter sebelum menggunakan Colipha untuk mengobati penyakit Anda :
Colipha tablet, dosis untuk dewasa
- Menurunnya kemampuan berpikir pada usia lanjut : 1000 (seribu) hingga 2000 (dua ribu) mg dalam sehari.
- Serebrovaskular kronis atau penyakit pembuluh darah yang menyerang otak : 600 (enam ratus) mg dalam sehari.
- Stroke iskemis : 500 (lima ratus) hingga 2000 (dua ribu) mg dalam sehari, dimulai dari 24 (dua puluh empat) jam setelah stroke.
Efek Samping Colipha
Efek samping berikut ini yang umumnya timbul saat menggunakan Colipha, yaitu :
- Munculnya gangguan pada tidur atau insomnia.
- Munculnya rasa mual.
- Munculnya rasa diare.
- Penglihatan buram.
- Mucunlnya rasa sakit kepala.
- Munculnya ruam kulit.
- Dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
- Munculnya rasa tidak enak badan.
- Dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
- Dapat menyebabkan dispnea.
- Munculnya sesak nafas.
Kontraindikasi Colipha
Bebrapa jenis obat untuk kasus tertentu tidak dapat digunakan bersamaan ataupun dapat digunaakan secara bersamaan. Dimikian juga dengan colipha, lakukan ini jika anda mempunyai kondisi tertentu diantaranya :
- Beritahu ahli medis atau dokter jika Anda memiliki alergi dengan obat atau makanan tertentu.
- Beritahu ahli medis atau dokter jika Anda sedang menggunakan suplemen diet atau obat herbal.
- Beritahu ahli medis atau dokter jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.
- Beritahu ahli medis atau dokter jika Anda mimiliki riwayat penyakit tertentu.
- Beritahu ahli medis bila atau dokter Anda sedang menggunakan atau mengkonsumsi obat lain dengan atau tanpa resep dokter.
Hal tersebut perlu dilakukan untuk membantu dokter dalam melakukan tindakan yang diperlukan terkait kondisi-kondisi Anda.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan
Hal-hal dibawah ini perlu diperhatikan, agar terhindar dari resiko yang timbul selama menggunakan obat
- Lakukan anjuran dokter.
- Penggunaan Colipha kemungkinan aman jika dikonsumsi dalam janga pendek atau samapai 90 (Sembilan puluh) hari. Namun begitu harus tetap konsultasi degan dokter.
- Bila muncul efek samping yang membuat kondisi semakin memburuk, dan timbul keadaan mengkhawatirkan segera hubungi dokter.
- Jangan lupa libatkan keluarga atau orang terdekat, untuk selalu memperhatikan aktifitas Anda agar selalu dalam pengawasan serta sigap dalam memberikan pertolongan jika timbul situasi darurat.
- Hubungi dokter apabila timbul efek samping berkepanjangan atau kondisi kesehatan membahayakan dan mengkhawatirkan.
- Hindari berbagi obat, kendati orang tersebut memiliki gejala serupa.
Colipha untuk Wanita Hamil
Hingga kini belum ditemukan adanya penelitian yang menunjang terkait risiko penggunaan Colipha pada wanita hamil. FDA (badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat) memasukkan obat ini kedalam obat katagori C (dibaca : mungkin berisiko). Namun hal tersbut bukanlah menjadi jaminan, untuk memastikan Colipha tidak menganggu kehamilan Anda jangan ragu konsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau ahli medis kepercayaan.