Merk Obat C

Clofritis – Fungsi – Obat Apa – Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Clofritis termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.

Komposisi

  • Clofritis merupakan obat berbentuk tablet yang mengandung 10 mg klobazam sebagai senyawa aktifnya

Indikasi

  • Clofritis diindikasikan untuk penggunaan pada pasien epilepsi atau gangguan kecemasan / anxietas

Mekanisme Kerja Obat

  1. Di dalam sistem saraf kita, terdapat berbagai neurotansmitter, yaitu senyawa kimia yang ada di dalam sistem saraf, berfungsi sebagai pembawa pesan antar sel saraf.
  2. Saat neurotransmitter berikatan dengan reseptornya, maka akan terjadi berbagai respon, tergantung dari neurotransmitter yang berperan. Salah satu neurotransmitter yang kita miliki adalah GABA.
  3. Respon yang timbul saat GABA berikatan dengan reseptornya adalah penurunan aktivitas pada berbagai bagian tubuh, seperti penurunan kontraksi otot dan penurunan aktivitas otak sehingga kita merasa rileks dan santai.
  4. Klobazam adalah salah satu obat golongan benzodiazepine yang bekerja sebagai agonis GABA, yang dimaksud agonis adalah obat ini bekerja dengan cara meniru kerja GABA atau mendukung kerja GABA.
  5. Dengan demikian, penggunaan klobazam dapat mengatasi kejang-kejang yang terjadi pada pasien epilepsi dan dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pasien dengan gangguan kecemasan / anxietas.

Dosis dan Cara Penggunaan

  • Dosis Clofritis untuk gangguan kecemasan pada dewasa: 20-30 mg/hari
  • Dosis Clofritis untuk gangguan kecemasan pada lansia: 10-15 mg/hari
  • Dosis Clofritis untuk epilepsi pada dewasa dan usia >15 tahun: 5-15 mg/hari
  • Dosis Clofritis untuk epilepsi pada anak 3-15 tahun: 5 mg/hari
  • Dosis dapat ditingkatkan atau diturunkan sesuai dengan pertimbangan dokter terhadap kondisi pasien
  • Clofritis dapat diminum sebelum atau sesudah makan

Kontraindikasi

Pasien dengan kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan Clofritis:

  • Hipersensitif (alergi0 terhadap klobazam

Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui

  • Klobazam termasuk ke dalam kategori C, yaitu obat yang hanya boleh digunakan oleh ibu hamil jika manfaat yang akan diperoleh melebihi risiko efek samping yang mungkin timbul pada janin. Dilaporkan terjadi kesulitan bernapas dan makan serta hipotermia pada bayi yang dilahirkan dari ibu yang menggunakan obat golongan benzodiazepine, termasuk klobazam pada masa akhir kehamilan
  • Klobazam diekskresikan / dikeluarkan oleh tubuh melalui ASI, namun efeknya pada bayi yang disusui belum diketahui. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mendapatkan resep Clofritis atau obat lainnya yang mengandung klobazam saat masih dalam masa menyusui

Efek Samping

Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan Clofritis:

  1. Mengantuk
  2. Penurunan kesadaran
  3. Pireksia (peningkatan suhu tubuh)
  4. Infeksi saluran pernapasan atas
  5. Muntah
  6. Ataksia
  7. Konstipasi / sembelit
  8. Batuk
  9. Penglihatan kabur

Tidak semua pasien akan mengalami efek samping di atas setelah menggunakan Clofritis. Namun, jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah menggunakan Clofritis, segeralah konsultasikan hal tersebut kepada dokter atau apoteker agar bisa segera ditindaklanjuti.

Interaksi Obat

Berikut adalah obat-obat yang mungkin menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan Clofritis:

  1. Klobazam dapat menurunkan efek obat-obat berikut jika digunakan secara bersamaan: axitinib, cabozantinib, cobimetinib, irinotecan, neratinib, venetoclax
  2. Klobazam dapat meningkatkan efek obat-obat berikut jika digunakan secara bersamaan: amitriptilin, amoxapine, eliglustat, fluoksetin, fluvoksamin, klorokuin, tramadol
  3. Apalutamide dapat menurunkan efek klobazam jika digunakan secara bersamaan
  4. Obat-obat berikut dapat meningkatkan efek klobazam jika digunakan secraa bersamaan: efavirenz, flukonazole, isoniazid, ketokonazole, lansoprazole, nikardipin
  5. Obat-obat berikut memiliki efek menurunkan aktivitas sistem saraf pusat, sama seperti klobazam sehingga penggunaan keduanya secara bersamaan dapat meningkatkan rasa kantuk yang timbul atau dapat menyebabkan depresi sistem pernapasan: alfentanil, alprazolam, amobarbital, amoxapine, aripiprazole, butabarbital, desipramin, diazepam, karbamazepin, klorfeniramin, klorpromazin, klozapin, lorazepam, setirizin, tramadol
  6. Klobazam dapat menurunkan efektivitas kontrasepsi oral / hormonal (etinilestradiol, etonogestrel, mestranol, norgestrel), konsultasikan dengan dokter Anda untuk penggunaan kontrasepsi tambahan selagi Anda dalam masa pengobatan menggunakan Clofritis atau obat lain yang mengandung klobazam

Selalu konsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Clofritis tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda.

jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Clofritis, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara pemberian Clofritis dengan pemberian obat lainnya, mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif, atau penurunan dosis salah satu obat.

Hal-Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Clofritis:

  1. Jangan memulai atau mengulangi pengobatan dengan menggunakan Clofritis tanpa menggunakan resep dokter
  2. Jangan mengubah dosis Clofritis yang telah diresepkan oleh dokter
  3. Jangan menghentikan penggunaan Clofritis tanpa anjuran dari dokter
  4. Lakukanlah pemeriksaan secara rutin ke dokter selama Anda menggunakan Clofritis agar dokter bisa menilai kondisi Anda dan melakukan penyesuaian dosis jika diperlukan
  5. Penggunaan Clofritis dapat menimbulkan rasa kantuk dan penurunan kesadaran, oleh karena itu hindari mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin yang dapat menimbulkan bahaya jika dioperasikan dengan kurang benar, biasanya rasa kantuk ini hanya akan muncul pada bulan pertama pemakaian Clofritis
  6. Penghentian penggunaan klobazam perlu dilakukan dengan menurunkan dosis sedikit demi sedikit, penghentian secara sekaligus dapat menimbulkan gejala putus obat / withdrawal syndrome berupa tremor, halusinasi, kejang, munculnya kecemasan dan perubahan perilaku
  7. Minumlah Clofritis pada waktu yang sama setiap harinya untuk memaksimalkan efek obat dan membantu Anda mengingat untuk mengkonsumsi obat ini
  8. Sebelum mengkonsumsi Clofritis atau obat apapun, selalu perhatikan kondisi obatnya, jika Anda melihat ada perubahan warna (misalnya terdapat bercak-bercak warna pada tablet) atau perubahan bentuk obat, jangan gunakan obat tersebut dan segera tanyakan kepada apoteker mengenai apa yang harus Anda lakukan
  9. Selalu perhatikan tanggal kadaluwarsa Clofritis atau obat apapun yang akan Anda konsumsi, pastikan obat tersebut belum melewati tanggal kadaluwarsanya
  10. Simpanlah Clofritis pada suhu kamar di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-anak