Clast merupakan inhibitor leukotrien. Makna dari leukorien itu sendiri adalah zat kimia yang dilepaskan ke dalam tubuh saat sedang menghirup alergen (seperti sebuk sari). Zat kimia tersebut mampu menyebabkan pembengkakan pada paru-paru dan pengencangan otot-otot di sekitar saluran napas yang dapat menyebabkan munculnya gejala asma.
Fungsi Clast
Perannya sebagai inhibitor leukotrien berarti Clast berfungsi sebagai penghambat terjadinya reaksi dari leukotrien yang ada di dalam tubuh. Dalam kata lain, Clast dapat mencegah serangan asma pada orang dewasa dan anak-anak usia 12 bulan atau lebih. Selain itu, Clast juga digunakan untuk mengobati gejala alergi sepanjang tahun (tahunan) pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia minimal 6 bulan, serta mengobati gejala alergi musiman pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia minimal 2 tahun.
Dosis Penggunaan Clast
Penggunaan Clast harus berdasarkan resep dokter. Jangan menggunakan Clast tanpa adanya anjuran atau resep pasti dari dokter.
Berikut adalah beberapa dosis umum Clast:
Tablet Kunyah 4 mg
- Untuk anak-anak usia 2 sampai 5 tahun, satu 4 mg tablet kunyah setiap hari di malam hari.
- Tablet kunyah 4 mg ini tidak boleh diminum bersamaan atau tepat setelah makan. Namun, harus dikonsumsi antara 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
- Anak-anak usia dibawah 2 tahun tidak dianjurkan mengkonsumsi Clast jenis tablet kunyah 4 mg.
Tablet Kunyah 5 mg
- Anak-anak usia 6 sampai 14 tahun, satu tablet kunyah 5 mg setiap hari di malam hari.
- Harus dikonsumsi setidaknya 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.
- Tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak berusia dibawah 6 tahun.
Film Coated Tablet 10 mg
- Dewasa dan Remaja usia lebih dari 15 tahun, satu tablet 10 mg setiap hati di malam hari.
- Untuk penggunaan oral ada dosis lebih terperinci yang akan diberikan oleh dokter.
Efek Samping Clast
Seperti pada obat-obat lainnya, penggunaan Clast juga akan memberikan efek samping. Berikut adalah beberapa efek samping yang dapat terjadi saat menggunakan Clast:
- Perubahan suasana hati atau perilaku yang tidak biasa
- Ruam pada kulit, memar, kesemutan, mati rasa, nyeri dan otot yang melemah
- Sakit pada telinga
- Sakit perut, diare
- Demam
- Gejala flu
- Hidung tersumbat, nyeri sinus, batuk, sakit tenggorokan
- Sakit kepala
Reaksi alergi yang dapat muncul akibat penggunaan Clast, diantaranya:
- Gatal-gatal
- Sulit bernafas
- Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah atau tenggorokan
Jika merasakan efek samping atau reaksi alergi seperti yang disebutkan diatas, segera hubungi dokter atau tenaga medis lainnya agar dapat segera ditangani dan diperiksa lebih lanjut.
Kontraindikasi Clast
- Pasien dengan hipersensitivitas terhadap Clast sodium atau salah satu eksipien Clast.
- Tidak boleh digunakan pada anak-anak usia kurang dari 15 tahun karena tingginya kandungan Clast. Namun diperbolehkan untuk bentuk sediaan lain dengan dosis yang sesuai untuk anak-anak dibawah usia 15 tahun.
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan
- Dapat menyebabkan ngantuk dan pusing. Jangan mengemudi atau melakukan hal berat lainnya jika sedang mengkonsumsi Clast.
- Clast tidak sepenuhnya menghentikan serangan asma, sehingga tetap perlu untuk membawa obat asma yang tepat seperti inhaler bronkodilator.
- Segera hubungi dokter jika penggunaan inhalasi short-acting meningkat atau penggunaan melebihi batas maksimum dalam 24 jam.
- Jangan mengurangi dosis atau berhenti menggunakan Clast atau obat asma lainnya jika belum mendapat persetujuan dari dokter.
- Jangan membuka bungkus obat jika belum siap untuk menggunakannya, agar tidak ada bakteri yang menempel pada obat.
- Untuk ibu hamil dan menyusui harap berkonsultasi dengan dokter tentang efek samping dari penggunaan Clast terhadap kandungan maupun ASI bagi ibu menyusui.