Merk Obat B

Betalitik – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Obat Betalitik sendiri adalah merupakan sejenis obat yang masuk kedalam kelompok obat-obatan preparat batuk dan pilek, yang berbentuk tablet. Obat Betalitik ini biasanya digunakan untuk mengatasi berbagai macam penyakit gangguan saluran pernafasan yang disebabkan oleh karena penyumbatan lendir disaluran pernafasan seperti penyakit bronkitis kronis dan akut, penyakit Pneumokoniosis bronkitis, penyakita Emfisema, penyakit bronkitis asmatik, dan penyakit asma bronkial.

Obat Betalitik sendiri diproduksi dan juga didistribusikan di Indonesia dalam bentuk tablet berukuran 30 mg oleh PT. Mahakam Beta Farma. Obat Betalitik ini sendiri telah didaftarkan ke BPOM, dan oleh BPOM dimasukkan kedalam kelompok golongan obat keras, dan diberi logo lingkaran berwarna merah dengan huruf K besar ditengahnya. Oleh karena obat Betalitik ini digolongkan sebagai obat keras, maka oleh sebab itu untuk dapat menggunakannya, diperlukan resep dan juga anjuran dari dokter dalam penggunaannya.

Setiap tablet obat Betalitik ini, diketahui mengandung senyawa Ambroxol HCl sebanyak 30 mg. Senyawa Ambroxol HCl sendiri bekerja dengan cara menghancurkan ikatan asam mukopolisakarida yang terdapat pada lendir ataupun dahak penderita dan kemudian akan mengurangi kemampuan adhesi lendir di tenggorokan. Dengan hancurnya ikatan asam mukopolisakarida tersebut maka lendir ataupun dahak tersebut menjadi lebih encer sehingga akan lebih mudah untuk dikeluarkan pada saat pengguna batuk karena kemampuan adhesi lendir atau dahak tersebut sudah berkurang.

Indikasi:

Dibawah ini adalah merupakan beberapa list indikasi dari penggunaa obat Betalitik yang perlu diketahui dan juga diperhatikan dengan baik oleh pengguna sebelum mengkonsumsi obat Betalitik ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Sebagai obat untuk penyakit Bronkitis kronis dan juga akut. Penyakit Bronkitis sendiri adalah merupakan penyakit gangguan pernafasan, yang terjadi akibat terjadinya peradangan di bagian bronkus, sehingga menyebabkan penderitanya mengalami sesak nafas serta nyeri dada.
  2. Mengobati penyakit Pneumokoniosis bronkitis. Penyakit Pneumokoniosis bronkitis sendiri adalah merupakan penyakit gangguan paru-paru, yang disebabkan akibat adanya penimbunan debu mineral di dalam jaringan paru-paru.
  3. Mengobati penyakit Emfisema. Penyakit Emfisema sendiri adalah merupakan penyakit gangguan paru-paru, yang terjadi akibat adanya infeksi yang terjadi di kantong paru-paru.
  4. Mengurangi rasa sakit ditenggorokan akibat alergi ataupun peradangan
  5. Mengatasi rasa sakit dan juga pembengkakan tenggorokan akibat penyakit radang rinofaringeal
  6. Digunakan untuk mengatasi penyakit radang paru kronis.
  7. Mengatasi penyakit asma Bronkial yang disertai kesulita pengeluaran dahak. Penyakit asma Bronkial sendiri adalah merupakan penyakit gangguan pernafasan, yang terjadi akibat bagian saluran pernafasan mengalami peningkatan reaksi hipersensitifitas akibat rangsangan. Reaksi hipersensitifitas inilah yang kemudian menyebabkan penyempitan saluran pernafasan sehingga dapat menyebabkan kematian karena kegagalan pernafasan.
  8. Digunakan untuk terapi penyakit Bronkiolitis asmatik. Penyakit Bronkiolitis asmatik sendiri adalah merupakan penyakit gangguan paru-paru, yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri di saluran pernafasan utama paru-paru.

Dosis & Cara Penggunaan:

Dibawah ini adalah merupakan beberapa list dosis dan juga cara penggunaan obat Betalitik yang perlu diketahui dan juga diperhatikan oleh pengguna sebelum mengkonsumsi obat Betalitik ini, yaitu sebagai berikut:

  • Pemberian dosis usia dewasa → berikan obat Betalitik ini 3 kali per hari, masing-masing sebanyak 1 tablet (30 mg).
  • Pemberian dosis usia 5-12 tahun → berikan obat Betalitik ini 3 kali per hari, masing-masing sebanyak ½ tablet (15 mg).
  • Pemberian dosis usia 2-5 tahun → berikan obat Betalitik ini 3 kali per hari, masing-masing sebanyak ¼ tablet (7.5 mg).
  • Pemberian dosis untuk usia 2 tahun → berikan obat Betalitik ini 2 kali per hari, masing-masing sebanyak ¼ tablet (7.5 mg).
  • Apabila pengobatan dengan obat Betalitik ini digunakan untuk pengobatan jangka panjang, maka dosisnya kurangi ½ dari dosis sebelumnya.

Kontra Indikasi:

Dibawah ini adalah merupakan beberapa list kontra indikasi dari penggunaa obat Betalitik yang perlu diketahui dan juga diperhatikan dengan baik oleh pengguna sebelum mengkonsumsi obat Betalitik ini, yaitu sebagai berikut:

  • Hindari mengkonsumsi obat Betalitik ini untuk para pengguna yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap senyawa yang terkandung dalam obat Betalitik ini, yaitu senyawa ambroxol Hcl.
  • Pemberian obat Betalitik kepada para pengguna yang sudah memiliki riwayat penyakit asma ataupun yang sedang mengalami kesulitan dalam bernafas, dilarang mengkonsumsi obat Betalitik ini karena dikhawatirkan dapat menyebabkan permasalahan yang serius pada sistem pernafasan pengguna.
  • Dilarang mengkonsumsi obat Betalitik ini apabila pengguna sedang menderita penyakit maag, karena dengan mengkonsumsi obat Betalitik ini, dinding lambung penderita maag dapat mengalami luka serta dapat mengalami kerusakan yang cukup parah.

Efek Samping:

Dibawah ini adalah merupakan beberapa list efek samping dari penggunaa obat Betalitik yang perlu diketahui dan juga diperhatikan dengan cermat oleh pengguna sebelum mengkonsumsi obat Betalitik ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Gangguan pada saluran pencernaan
  2. Pusing
  3. Sakit Kepala.
  4. Mual
  5. Muntah
  6. Diare
  7. Nyeri pada ulu hati.
  8. Kemerahan pada kulit
  9. Bengkak pada wajah
  10. Sesak nafas
  11. Sembelit
  12. Pembengkakan pada mulut dan lidah
  13. Gatal-gatal.
  14. Demam

Interaksi dengan Obat Lain:

Dibawah ini adalah merupakan beberapa list efek dari interaksi obat Betalitik ini dengan obat-obatan lainnya yang perlu diketahui dan juga diperhatikan dengan cermat oleh pengguna sebelum mengkonsumsi obat Betalitik ini, yaitu sebagai berikut:

  • Hindari mengkonsumsi obat Betalitik ini bersamaan dengan obat-obatan antibiotik seperti obat amoxicillin, erythromycin, cefuroxim, ataupun obat doxycycline, karena interaksi dari kedua obat-obatan tersebut dapat menyebabkan meningkatnya konsentrasi antiobiotik di dalam jaringan paru.
  • Dilarang mengkonsumsi obat Betalitik ini pada saat sedang mengkonsumsi alkohol, karena interaksi keduanya dapat meningkatkan efek sedasi pada pengguna.
  • Tidak diperbolehkan menggunakan obat Betalitik ini bersamaan dengan obat-obatan diuretik, karena telah diketahui bahwa obat diuretik ini dapat menyebabkan terhambatnya penyerapan natrium, kalsium, hidrogen, dan fosfat, oleh sebab itu interaksinya dengan obat Betalitik dapat mempengaruhi secara drastis peredaran darah pengguna.
  • Kombinasi obat Betalitik dengan obat-obatan dari golongan kortikosteroid seperti obat anti inflamasi (obat untuk meredakan peradangan), dapat digunakan untuk mengobati penyakit batuk berdahak disertai peradangan yang terjadi di tenggorokan.
  • Pengguna obat Betalitik ini dapat dikombinasikan dengan obat-obatan jenis bronkhospasmolitik yang biasanya dipakai untuk mengatasi penyakit bronkhospasmolitik. Kombinasi kedua obat-obatan tersebut dapat meningkatkan manfaat dan juga keefektifn dari kedua obat tersebut.
  • Hindari penggunaan obat Betalitik ini bersamaan dengan obat-obatan penekan refleks batuk, karena interaksi kedua obat tersebut dapat menyebabkan hilangnya manfaat dari penggunaan obat Betalitik tersebut.

Peringatan dan Perhatian:

Dibawah ini adalah merupakan beberapa list peringatan dari penggunaan obat Betalitik yang perlu diketahui dan juga diperhatikan dengan cermat oleh pengguna sebelum mengkonsumsi obat Betalitik ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk para pengguna yang pada saat mengkonsumsi obat Betalitik ini sedang mengalami penyakit tukak lambung, pemberian obat Betalitik tersebut harus dilakukan secara berhati-hati
  2. Hindari mengkonsumsi obat Betalitik ini melebihi dari dosis yang telah ditetapkan oleh produsen, karena dikhawatirkan hal tersebut dapat menyebabkan overdosis bagi penggunanya. Namun pengecualian apabila pemberian dosis tersebut dilakukan atas resep dari dokter, maka hal tersebut diperbolehkan.
  3. Pergunakan secara hati-hati, penggunaan obat Betalitik ini untuk para pengguna yang memiliki riwayat penyakit ginjal dan juga penyakit gangguan fungsi hati.
  4. Hindari mengkonsumsi obat Betalitik ini pada saat pengguna belum makan, karena hal tersebut dapat menyebabkan meningkatnya resiko pengguna akan terkena efek samping dari penggunaan obat Betalitik tersebut.
  5. Harus diperhatikan oleh para pengguna, bahwa obat Betalitik yang telah kedaluwarsa harus dibuang ketempat sampah. Jangan sampai mengkonsumsi obat Betalitik yang telah kedaluwarsa, karena hal tersebut akan dapat menyebabkan terjadinya sindrom berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal pengguna.
  6. Hindari penggunaan obat Betalitik ini bersamaan dengan orang lain, walaupun orang lain tersebut terdapat gejala-gejala penyakit yang sama persis dengan pengguna obat Betalitik tersebut.
  7. Berhati-hati dalam mengkonsumsi obat Betalitik ini untuk pengguna yang sedang menyusui, karena telah diketahui secara klinis bahwa obat Betalitik ini dapat terlarut dalam ASI, sehingga kemungkinan besar dapat terserap oleh bayi yang menyusu. Sementara itu keamanan dari obat Betalitik ini terhadap bayi masih belum diketahui secara pasti, oleh sebab itulah selalu berhati-hati menggunakannya.
  8. Keamanan obat Betalitik ini terhadap pengguna ibu hamil masih belum diketahui secara pasti, oleh sebab itulah penggunaannya harus dilakukan secara berhati-hati agar tidak menyebabkan efek negatif bagi janin yang dikandung oleh ibu hamil tersebut.
  9. Simpan dan letakkan obat Betalitik ini pada tempat yang sejuk dan terhindah dari lembab dan juga panas. Satu hal lagi terpenting, yaitu hindari obat Betalitik ini dari cahaya sinar matahari langsung, karena dapat menyebabkan rusaknya komponen dan juga senyawa dalam obat Betalitik tersebut.