Obat Anakonidin merupakan salah satu jenis obat batuk sirup yang dibuat tanpa mengandung alkohol, sehingga aman di konsumsi oleh anak-anak. Namun walaupun dibuat khusus untuk anak-anak, obat Anakonidin ini juga dapat di konsumsi oleh orang dewasa. Obat Anakonidin ini seringkali digunakan oleh orang tua untuk mengobati gejala batuk dan juga flu yang menyerang anak, seperti sakit kepala, demam, atau hidung tersumbat.
Obat Anakonidin sendiri oleh BPOM dimasukan ke dalam golongan obat bebas, yang dimana penggunaannya sendiri dapat dilakukan secara bebas tanpa sendiri menggunakan resep dari dokter. Sebagai informasi tambahan, obat Anakonidin ini diproduksi dan didistribusikan oleh PT. Konimex dalam bentuk obat sirup ukuran 30 ml dan 60 ml, yang juga diperjual-belikan secara bebas baik di warung ataupun di minimarket.
Setiap sendok takar obat Anakonidin ini, memiliki kandungan senyawa Dextromethorphan HBr sebanyak 5 mg, senyawa Guaifenesin sebanyak 25 mg, senyawa Pseudoephedrine HCI sebanyak 7,5 mg dan senyawa Chlorpheniramine Maleate sebanyak 0,5 mg.
Indikasi:
Berikut ini adalah merupakan beberapa indikasi yang didapat dari penggunaan obat Anakonidin ini yang perlu diketahui oleh orang tua sebelum memberikan obat ini kepada anaknya, yaitu sebagai berikut:
- Digunakan untuk mengobati batuk.
- Berfungsi untuk meredakan gejala flu.
- Mengatasi demam.
- Mengobati dan meredakan sakit kepala.
- Mengurangi bersin-bersin.
- Melegakan hidung tersumbat.
Dosis & Cara Penggunaan:
Berikut ini adalah merupakan dosis dan cara penggunaan obat Anakonidin ini berdasarkan tingkatan umur penggunanya yang perlu diperhatikan oleh orang tua sebelum memberikan obat ini kepada anaknya, yaitu sebagai berikut:
Dosis penggunaan obat Anakonidin pada usia 2-5 tahun:
- Dosis yang berikan sebanyak 1 sendok takar (5 ml) 3 kali sehari
- Penggunaan tidak boleh melebihi dari 3 hari pemakaian
Dosis penggunaan obat Anakonidin pada usia 5-12 tahun:
- Dosis yang berikan sebanyak 2 sendok takar (10 ml) 3 kali sehari
- Penggunaan tidak boleh melebihi dari 3 hari pemakaian
Dosis penggunaan obat Anakonidin pada usia diatas 12 tahun:
- Dosis yang berikan sebanyak 3 sendok takar (15 ml) 3 kali sehari
- Penggunaan tidak boleh melebihi dari 3 hari pemakaian
Obat Anakonidin ini dapat dikonsumsi sebelum maupun sesudah makan, sehingga dapat dikonsumsi kapan saja asalkan masih sesuai dengan dosis yang diperbolehkan oleh produsen ataupun oleh dokter.
Kontra Indikasi:
Berikut ini adalah merupakan kontra indikasi dari penggunaan obat Anakonidin yang perlu diketahui dan diperhatikan oleh orang tua sebelum memberikan obat ini kepada anaknya, yaitu sebagai berikut:
- Hindari penggunaan obat Anakonidin ini untuk anak maupun pengguna yang memiliki gejala penyakit diabetes melitus.
- Obat Anakonidin ini tidak diperbolehkan digunakan oleh anak atau pengguna yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap senyawa Dextromethorphan HBr, senyawa Guaifenesin, senyawa Pseudoephedrine HCI, ataupun senyawa Chlorpheniramine Maleate.
- Dilarang memberikan obat Anakonidin ini kepada anak ataupun pengguna yang memiliki riwayat penyakit gangguan fungsi hati berat ataupun penyakit gangguan jantung.
- Dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi obat Anakonidin ini pada saat anak atau pengguna yang memiliki masalah sensitifitas terhadap obat-obatan jenis simpatomimetik seperti obat efedrin ataupun obat fenilefrin.
- Pengguna yang menderita penyakit tekanan darah tinggi berat (hipertensi berat) tidak boleh mengkonsumsi obat Anakonidin ini.
- Anak atau pengguna yang menderita penyakit maag dilarang mengkonsumsi obat Anakonidin ini karena dapat melukai dinding lambung dan memperparah maag pengguna.
- Penggunaan obat Anakonidin pada anak atau pengguna yang sedang mendapatkan terapi obat anti-depresan yang masuk dalam kelompok penghambat Monoamin Oksidase (MAO), sangat dilarang keras karena sangat berbahaya.
Efek Samping:
Berikut ini adalah merupakan efek samping yang mungkin dapat timbul akibat dari penggunaan obat Anakonidin ini, sehingga perlu diketahui dan diperhatikan oleh orang tua sebelum memberikan obat ini kepada anaknya, yaitu sebagai berikut:
- Gangguan saluran pencernaan ringan.
- Sesak nafas
- Mual
- Muntah
- Diare
- Sakit kepala
- Mengantuk
- Nyeri perut
- Nyeri ulu ati
- Sembelit
- Demam
- Pembekakan pada lidah atau kulit
- Kulit kemerahan
- Kulit gatal
- Takikardia
- Aritmia
- Insomnia
- Mulut kering
- Kesulitan buang air
- tremor
- Palpitasi.
Interaksi dengan Obat Lain:
Berikut ini adalah merupakan efek interaksi obat Anakonidin ini dengan obat lainnya yang mungkin dapat timbul, sehingga perlu diketahui dan diperhatikan oleh orang tua sebelum memberikan obat ini kepada anaknya, yaitu sebagai berikut:
- Pemberian obat Anakonidin ini bersamaan dengan obat-obatan jenis kortikosteroid dapat meningkatkan manfaat dari obat-obatan tersebut dalam melakuan pengobatan dan penyembuhan penyakit batuk dan pilek.
- Penggunaan obat Anakonidin yang di kombinasikan dengan obat-obatan jenis bronkhospasmolitik dapat digunakan untuk mengobati penyakit batuk dan pilek yang disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri seperti virus influenza, bakteri pneumonia, ataupun bakteri streptococcal faringitis
- Dilarang menggunakan obat Anakonidin ini bersamaan dengan obat-obatan yang berfungsi untuk menekan reflek batuk, karena hal tersebut dapat membuat lebih parah penyakit batuk dan pilek yang sedang dialami oleh pengguna.
- Mengkonsumsi obat-obatan yang masuk kedalam golongan obat yang menekan susunan saraf pusat bersamaan dengan obat Anakonidin ini dapat menyebabkan terjadinya depresi pernapasan atau gagal pernafasan, yang dapat berakibat fatal bagi yang mengalaminya.
- Tidak diperbolehkan mengkonsumsi obat-obatan jenis diuretik pada saat pengguna sedang mengkonsumsi obat Anakonidin ini karena hal tersebut dapat mengakibatkan hilangnya manfaat dan kemampuan dari kedua obat tersebut.
Peringatan dan Perhatian:
Berikut ini adalah merupakan peringatan dalam menggunakan obat Anakonidin ini yang perlu diketahui dan diperhatikan oleh orang tua sebelum memberikan obat ini kepada anaknya, yaitu sebagai berikut:
- Obat Anakonidin ini masuk kedalam golongan obat kategori B bagi ibu hamil, namun meskipun demikian penggunaannya harus dilakukan secara hati-hati, terutama pada ibu hamil yang baru memasukki trimester pertama.
- Jangan sembarangan dalam memberikan obat Anakonidin ini pada pengguna yang memiliki riwayat penyakit ginjal, glaukoma, hipertiroid dan hipertropi prostat.
- Mengkonsumsi obat Anakonidin pada masa menyusui diperbolehkan, namun harus tetap dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter untuk mencegah terjadinya kondisi yang tidak diharapkan.
- Sangat tidak dianjurkan oleh produsen apabila obat Anakonidin ini digunakan untuk anak yang berusia dibawah 2 tahun, kecuali berdasarkan resep dan rujukan dari dokter.
- Hentikan penggunaan obat Anakonidin ini apabila sudah dikonsumsi selama 3 hari, dan apabila gejala batuk dan flu tidak kunjung sembuh segera hubungi dokter kesehatan.
- Pada pengguna mempunyai memiliki potensi besar untuk mengalami tekanan darah tinggi ataupun stroke seperti kegemukan, pemberian obat Anakonidin harus diberikan secara hati-hati
- Jangan mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya selama sedang mengonsumsi obat Anakonidin ini, karena dapat menyebabkan kantuk.
- Selalu berhati-hati dalam memberikan obat Anakonidin ini untuk penderita penyakit hipoksia atau penyakit yang menyebabkan tubuh kekurangan oksigen.
- Segera hentikan penggunaan obat Anakonidin ini apabila pengguna mulai mengalami kesulitan tidur dan jantung berdebar-debar.
- Tidak diperkenankan mengkonsumsi obat Anakonidin dalam dosis yang tinggi, karena dapat mengakibatkan gangguan fungsi pernapasan seperti asma dan emfisema.
- Waspadai efek samping dari penggunaan obat Anakonidin ini pada saat memberikan obat ini kepada manula.
- Selalu simpan obat Anakonidin ini pada ruangan kering yang bersuhu ≤30° C dan tidak terkena sinar matahari langsung