Merk Obat A

Anafen – Fungsi – Obat Apa – Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Anafen merupakan salah satu jenis obat yang biasa digunakan untuk penyembuhan perawatan penyakit demam, nyeri otot, nyeri sendi, sakit punggung, sakit kepala tegang, nyeri pada gigi, nyeri pada saraf dan beberapa kondisi lainnya yang biasa dialami oleh pasien.  Zat aktif yang terkandung di dalam obat ini adalah ibuparofen yang termasuk ke dalam jenis obat nonsteroidal anti inflammatory.  Obat ibuprofen biasa digunakan untuk pengobatan meringankan rasa nyeri, sakit sendi dan juga nyeri pada otot.

Sekilas mengenai zat aktif yang etrkandung di dalam obat anafen

Komposisi aktif yang terkandung di dalam obat anafen adalah ibuparofen,  obat ini termasuk ke dalam jenis obat antiinflamasi nonsteroid, obat ini juga merupakan jenis obat yang memiliki anti inflamasi paling ringan sehingga jarang sekali ditemukan efek samping tidak seperti NSAID lainnya,  ibuparofen biasa digunakan dalam pengobatan untuk meredakan rasa sakit ringan hingga menengah,  untuk mengurangi peradangan. Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan oleh ibuparofen antara lain sakit nyeri otot, sakit sendi, sakit migrain, obat sakit perut saat haid, dan rasa nyeri yang dirasakan setelah operasi, obat ini juga biasa digunakan untuk mengurangi demam hingga pegal-pegal yang diakibatkan oleh penyakit flu.

Obat ibuparofen umumnya hanya digunakan untuk mengurangi gejala saja dan tidak bisa menyembuhkan secara langsung penyakit tersebut.  Obat ibuparofen sendiri bekerja dengan  cara melakukan penghambatan terhadap enzim yang memproduksi prostaglandid yang digunakan untuk meringankan rasa sakit.

Kandungan yang  terdapat di dalam obat anafen

  • Obat ibuparofen mengandung 100mg dalam setiap 5 ml sirup
  • Obat Nfen forte mengandung ibuparofen sebanyak 200mg per 5 ml sirup
  • Obat ibuparofen mengandung 200mg per caplet
  • Obat ibuparofen mengandung 400mg per caplet
  • Obat ibuparofen mengandung 600 mg per kaplet

Kemasan yang dipasarkan

Dalam kemasan yang dipasarkan, anafen sendiri memiliki 2 kemasan yang terdiri dari:

  • Kemasan botol 60ml syrup (suspensi)
  • Kemasan box 10 x 10 sugar coated kaplet

Indikasi obat Anafen

Beberapa indikasi obat anafen biasanya digunakan untuk meredakan nyeri ringan seperti diantaranya:

  1. Penyakit demam yang biasanya timbul saat setelah dilakukan imunisasi.
  2. Obat saat nyeri haid
  3. Obat nyeri pasca operasi
  4. Obat nyeri yang di akibatkan oleh gejala batu ginjal
  5. Obat nyeri otot dan juga nyeri sendi yang diakibatkan oleh penyakit gejala rematik.
  6. Obat pereda sakit pada telinga
  7. Obat untuk meredakan sakit kepala dan juga gejala migrain
  8. Obat sakit gigi berlubang saat setelah melakukan cabut gigi

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengggunakan obat anafen

  1. Sebaiknya obat ini dikonsumsi setelah makan atau tidak boleh saat keadaan perut kosong.
  2. Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien yang memiliki penyakit gangguan fungsi hati dan juga penyakit ginjal.
  3. Obat ini sebaiknya jangan diberikan pada pasien yang sedang ataupun pernah mempunyai tanda penyakit jantung.
  4. Obat anafen dapat menyebabkan kantuk dan juga sakit kepala, untuk itu saat mengkonsumsi obat ini sebaiknya jangan dalam keadaan akan mengemudi atau mengoprasikan mesin yang membutuhkan konsentrasi khusus.
  5. Obat ini tidak bisa digunakan bersamaan dengan pasien yang mengkonsumsi alkohol karena akan menyebabkan efek samping yang merugikan bahkan kematian.
  6. Untuk dosis yang diberikan pada anak dibawah usia 18 tahun memang belum pernah dilakukan uji klinis, untuk itu sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter sebelum menggunakan obat ini
  7. Untuk pemberian dosis melalui intravena ada beberapa hal yang harus diperhatikan salah satunya mengenai retensi cairan, riwayat penyakit jantung.
  8. Keamanan dari obat anafen yang diberikan secara intravena belum dapat dipastikan untuk anak dengan usia kurang dari 18 tahun
  9. Sebaiknya apabila obat ini akan diberikan pada pasien lanjut usia harus melalui anjuran dari dokter dan diperlukan kehati-hatian, khususnya pada pasien lanjut usia yang memiliki riwayat penyakit gejala gagal ginjal dan juga pendarahan yang biasa terjadi pada perut.
  10. Obat anafen diketahui dapat keluar bersama ASI, untuk itu sebaiknya ketika menyusui jangan mengkonsumsi obat ini terlebih dahulu.
  11. Apabila setelah waktu 24 jam tidak ada kemajuan yang ditunjukan oleh pasien, sebaiknya segera hubungi dokter untuk memastikan penyakit dan gejala-gejala yang muncul
  12. Untuk pasien yang memiliki alergi terhadap NSAID sebaiknya jangan menggunakan obat ini

Interaksi Obat

Untuk beberapa jenis obat biasanya terdapat interaksi apabila penggunaannya diberikan bersamaan dengan obat lain ataupun pada kondisi kesehatan tertentu, untuk itu sebaiknya lakukan konsultasi sebelum menggunakan obat ini. Berikut jenis obat dan kondisi kesehatan yang dapat berinteraksi secara langsung pada obat anafen.

  • Antikoalugan, seperti yang terdapat pada obat warfarin atau juga obat kumarin, biasanya pada obat-obat jenis ini apabila diberikan secara bersamaan dengan anafen terdapat pendarahan pada lambung.
  • Obat enalapari atau siuretik seperti furosemide, Hydrochlorothiazide
  • Biasanya pada obat anafen dapat terjadi peningkatan efek antiplatelet aspirin yang memiliki dosis rendah, pada aspirin sendiri bila penggunaannya bersamaan dengan cardioprotection untuk mencegah penyakit stroke dan biasanya akan emningkatkan pendarahan pada lambung.

Dosis obat

  • Untuk dosis dismenore pada pasien dewasa dosis yang digunakan sebanyak 200 sampai dengan 400 mg diberikan setiap 4 sampai dengan 6 jam apabila obat tersebut diperlukan.
  • Untuk dosis osteoarthritis dan penyakit rheumatoid arthritis (rematik) dosis yang diberikan sebanyak 400 sampai dengan 800 mg diberikan sebanyak 6 sampai dengan 8 jam, kemudian dosis bisa dinaikan namun jangan sampai lebih dari 3,2 gram per hari.
  • Untuk dosis penyakit kejang demam dan juga nyeri, dosis yang diberikan sebanyak 200 sampai dengan 400 mg biasanya diberikan setiap 4 sampai dengan 6 jam apabila diperlukan
  • Untuk dosis penyakit pediatrik rheumatoid arthritis pada usia 6 bulan sampai dengan 12 tahun diberikan dosis sebnayak 20 sampai dengan 40 mg per kg berat badan per hari, dosis tersebut bisa dibagi menjadi 3 atau juga 4 kali dengan maksimal 2,4 gram/ hari
  • Untuk dosis lazim pediatric pada penyakit demam atau nyeri pada usia  6 bulan sampai dengan 11 tahun bisa diberikan dosis sebanyak 7,5mg per kg BB/dosis, diberikan sebanyak 6 sampai dengan 8 jam sekali atau sesuai dengan kebutuhan pasien tersebut. Dosis maksimal yang diberikan 30 mg per kg berat badan/ hari

Efek samping

Setiap jenis obat apapun pasti memiliki efek sampingnya masing-masing apabila penggunaannya tidak sesuai dengan anjuran maupun resep dari dokter, adapun efek samping lain yang biasanya terjadi karena pasien memiliki alergi terhadap jenis obat yang diberikan, untuk itu sebaiknya sebelum mengkonsumsi jenis obat apapun lakukan konsultasi pada dokter terlebih dahulu agar meminimalisir efek samping yang akan diberikan nantinya, berikut beberapa efek samping yang kemungkinan terjadi saat menggunakan obat anafen diantaranya:

  • Obat ini dapat menyebabkan efek smaping yang ringan seperti sakit kepala, merasa gugup dan juga muntah.
  • Efek samping seperti gejala diare, hematemesis (muntah darah) hematura, ruam pada kulit, rasa gatal dan juga bengkak
  • Biasanya obat yang masuk ke dalam golongan NSAID bisa menyebabkan hipertensi, infark miokardial (serangan jantung mendadak) penyakit gejala stroke biasanya terjadi pada dosis penggunaan jangka panjang
  • Efek samping lainnya yang biasa terjadi pada efek dermatologis seperti nekrolisis epidermal toksik, sindrom stevens johnson
  • Gangguan pada saluran gastrointestinal seperti penyakit lambung, ulserasi, peradangan, dan biasanya efek ini terjadi pada pasien yang menggunakan alkohol
  • Efek smaping pada gangguan fungsi hati, penyakit kuning, hepatitis, eosinofilia, ruam pada kulit

Kontraindikasi

  • Jangan memberikan obat ini pada pasien yang memiliki hipersensitivitas pada kandungan yang terdapat di dalam obat anafen seperti ibuparofen
  • Untuk pasien yang sudah pernah menjalani operasi bypass jantung tidak disarankan untuk menggunakan obat ini
  • Obat ini kontraindikasi pada pasien dengan riwayat penyakit ginjal, hati, asma (sesak nafas), urtikaria, penyakit radang/ tukak pada lambung dan juga usus
  • Obat ini tidak disarankan untuk diberikan pada pasien gejala demam berdarah karena akan menyebabkan gagal jantung.