Ginjal merupakan sebuah organ didalam tubuh yang disebut sebagai organ ekskresi dalam verbrata yang memiliki bentuknya seperti kacang dengan ukuran yang cukup kecil, ginjal bekerja untuk mengatur sistem urine didalam tubuh. Selain itu, ginjal juga akan menyaring berabgai jenis kotoran seperti Urea dari dalam darah dan membuangnya dalam bentuk urine.
Ketika ginjal mengalami gangguan, maka urine tidak akan dapat dikeluarkan dengan sempurna. Gangguan inilah yang sering kita dengar sebagai fungsi ginjal tidak bekerja, gagal ginjal, infeksi ginjal, batu ginjal, dan lain sebagainya. Adapun Ciri Ciri Ginjal Tidak Sehat atau Tanda Awal Gagal Ginjal Akut adalah :
Ketika seseorang terserang gejala tersebut dan sudah dipastikan melalui diagnosa dokter bahwa orang tersebut terkena gangguan ginjal, maka harus dilakukan penanganan secepat mungkin. Pengangannya berupa tindakan tradisional ataupun medis. Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas sebuah obat medis bernama Aminoral yang digunakan sebagai salah satu Cara Mengatasi Ginjal Bermasalah, misalnya gangguan pada ginjal. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mencoba untuk membahas saudara dari Aminoral. Obat apakah yang menjadi saudara dari Aminoral? yuk simak langsung penjelasan berikut ini.
Obat Apa
Saudara Aminoral yang kami maksud adalah Aminefron. Aminefron adalah sebuah merk dagang dari obat yang diproduksi oleh PT. Dexa Medica. Obat ini dibuat dengan menggunakan berbagai jenis Asam Amino, kalsium dan Keto atau asam hasil hidroksi secara enzimatik yang ditransmisikan. Bentuk dari Aminefron adalah tablet salut selaput dan dikemas kedalam kemasan strips yang masing – masing stripsnya terdapat 4 tablet. Dibawah ini adalah komposisi lengkap dari Aminefron.
1. Komposisi
2. Produsen
3. Kemasan
4. Klasifikasi
Fungsi
Fungsi dari Aminefron adalah untuk melakukan pengobatan terhadap kelainan yang terjadi pada fungsi ginjak kronik, dimana obat ini biasanya diberikan ketika penderita sedang melakukan diet rendah protein tapi tinggi kalori dengan retensi yang dekopensasi atau terkompensasi.
Dosis
Dibawah ini kamu cantumkan dosis penggunaan, namun bukan berarti dosis ini dapat digunakan sebelum berkonsultasi dengan dokter. Dosisnya adalah :
Untuk pemberian dosis terhadap Influensi kronis, maka pastikan laju filtrasi Glomerulusnya berada pada angka 5 – 50 Ml per menit. Sedangkan untuk Retensi dekompensasi, pemberian dilakukan secara bersamaan dengan makanan yang mengandung nutrisi protein rendah 0.3 – 0.4 gram per Kg berat badan per harinya dengan kadar kalori sekitar 20 – 30 gram atau 150 – 170 Kj (35-10Kcal) per Kg berat badan per hari.
Untuk pemberian Aminefron bagi pengidap retensi terkompensasi harus diberikan bersamaan dengan makanan yang mengandung nutrisi protein sekitar 0.5 – 0.6 gram dengan kadar kalori 35 – 45 gram dan 150 – 170 Kj (35 – 10 Kcal) per Kg berat badan per hari.
Selain dosis umum diatas, tentunya masih banyak sekali dosis lainnya untuk penggunaan Aminefron. Oleh sebab itu untuk mendapatkan dosis penggunaan yang tepat dan sesuai dengan kondisi tubuh, konsultasikanlah dengan dokter.
Kontraindikasi
Aminefron termasuk kedalam golongan obat keras, sehingga dapat memberikan kontraindikasi yang berbahaya terutama ketika digunakan oleh orang orang yang memiliki Hipersensitifitas terhadap senyawa asam amino atau senyawa lain yang terkandung didalamnya. Selain itu, Aminefron juga dapat berkontraindikasi ketika :
Karena dapat berkontraindikasi dengan berbagai kondisi tubuh, maka sebelum memberikan Aminefron kepada seseorang, maka pastikanlah dan monitorlah kondisi asupan kalorinya terlebih dahulu. Jika asupan kalori dibawaj 35-40 kCal per Kg berat badan, maka sebaiknya jangan berikan obat ini.
Interaksi
Aminefron diketahui dapat berinteraksi ketika digunakan oleh obat – obatan lain secara bersamaan. Adapun beberapa interaksinya adalah :
Selain kedua jenis obat diatas, diperkirakan masih banyak obat lain yang dapat berinteraksi dengan obat Aminefron. Untuk itu sebelum menggunakan Aminefron, beritahukan segala jenis obat-obatan yang masih digunakan.
Efek Samping
Efek samping dari Aminefron belum diketahui terlalu banyak, hanya saja efek samping yang sudah jelas diketahui adalah dapat menimbulkan Hiperkalemia bagi penggunanya. Namun jika melihat kepada efek samping yang bisa ditimbulkan oleh senyawa aktif pembuat Aminefron, maka efek samping yang dapat ditimbulkan adalah :
Karena efek sampingnya belum terlalu diketahui, maka pastikanlah dosis yang digunakan sudah tepat sebelum menggunakannya. Selain itu, selalu ikuti petunjuk dokter.
Perhatian
Perhatikanlah beberapa hal dibawah ini sebelum, saat dan setelah mengonsumsi obat Aminefron.
Dari penjelasan diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa Aminefron baik digunakan untuk mengobati gangguan fungsi ginjal serta mengurangi berbagai gejala yang ditimbulkannya. Meskipun begitu, selalu perhatikan interaksi obat, kontraindikasi hingga efek sampingnya. Usahakan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter ketika ada gejala lain yang muncul. Tujuannya adalah untuk meminimalisir bahaya sedini mungkin. Gunakan juga dosis yang dianjurkan oleh dokter dan jangan pernah berikan obat ini kepada orang lain tanpa persetujuan dokter.
Demikianlah penjelasan kami mengenai Aminefron pada tulisan kali ini, kami berharap tulisan ini dapat membantu kamu dalam menentukan dan memilih obat yang akan kamu gunakan. Tapi, kami tegaskan bahwa tulisan ini hanya sebagai pembanding saja dan tidak dapat dijadikan sebagai acuan utama pemilihan obat. Pemilihan obat hanya dapat dilakukan oleh dokter dan dengan berkonsultasi kepada dokter. Sampai jumpa pada artikel berikutnya.