Merk Obat A

Amdixal – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Obat Amdixal atau yang memiliki nama generik Amlodipine adalah merupakan salah satu jenis obat penurun tekanan darah tinggi (hipertensi) yang masuk kedalam golongan obat calcium channel blockers. Obat Amdixal sendiri dipasarkan ke masyarakat dalam bentuk tablet, dengan kemasaan 5 mg dan juga kemasan 10 mg. Pada obat Amdixal ini terdapat kandungan senyawa Amlodipine maleate, yaitu sebuah senyawa yang dapat meregangkan pembuluh darah pada tubuh sehingga membuat aliran darah dapat mengalir lebih lancar.

Senyawa Amlodipine maleate juga dapat berfungsi sebagai arteri perifer vasodilator, sehingga dapat menurunkan resistensi pembuluh darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah dalam tubuh. Dengan tekanan darah bisa dapat dikontrol, maka penyakit stroke, penyakit ginjal bahkan serangan jantung mendadak dapat dicegah kejadiannya.

Selain sebagai penurun tekanan darah tinggi, obat Amdixal ini juga dapat digunakan untuk memperkecil frekuensi serangan nyeri dada (angina pektoris), namun obat Amdixal ini tidak boleh dikonsumsi ketika serangan nyeri dada tersebut sedang menyerang.

Obat Amdixal sendiri merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras dengan kode obat K lingkaran merah, yang dimana penggunaan obat golongan obat ini harus dengan resep serta anjuran dari dokter. Obat Amdixal ini sebagai informasi tambahan diproduksi dan dipasarkan oleh PT. Sandoz Indonesia, dan obat Amdixal ini tidak dapat menyembuhkan penyakit tekanan darah tinggi dan angina secara permanen.

Indikasi:

Berikut ini adalah merupakan indikasi dari penggunaan obat Amdixal yang perlu diketahui oleh para penggunaan, yaitu diantaranya sebagai berikut:

  1. Terapi Profilaksis Angina Pektoris – Angina Pektoris (nyeri dada) sendiri adalah merupakan sebuah kondisi medis yang dimana dada penderita mengalami rasa nyeri yang menusuk. Perasaan nyeri di bagian dada ini, biasanya disebabkan oleh karena berkurangnya pasokan darah dan oksigen di jantung.
  2. Pengobatan Hipertensi Arterial – Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) sendiri adalah merupakan sebuah kondisi medis yang dimana tekanan darah yang ada didalam tubuh penderita berada diatas tekanan darah normal (140/90 mmHg). Hipertensi sendiri biasanya terjadi akibat adanya penyempitan arteri oleh lemak ataupun karena sebab yang lain.
  3. Pengobatan Iskema Miokardia – Iskema Miokardia sendiri adalah merupakan sebuah kondisi medis yang dimana sel-sel jantung mengalami kekurangan pasokan darah yang diakibatkan berhentinya aliran darah yang mengalir menuju jantung. Apabila kondisi ini dibiarkan dalam waktu lama, maka akan dapat menyebabkan kerusakan jantung permanen.
  4. Pengobatan Arteri Koroner – Arteri Koroner sendiri adalah merupakan sebuah kondisi medis yang berupa kerusakan pada pembuluh darah utama yang menuju jantung. Kerusakan pembuluh darah ini dikarenakan oleh adanya penyempitan arteri koroner yang diakibatkan oleh penggumpalan darah di arteri. Dengan menyempitnya arteri koroner, maka menyebabkan berkurangnya pasokan darah yang menuju jantung, yang kemudian dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung.
  5. Mencegah Infark Miokard – Infark Miokard (serangan jantung) sendiri adalah merupakan sebuah kondisi medis penyumbatan aliran darah yang mengalir ke dalam otot jantung, sehingga menyebabkan jantung menjadi kekurangan oksigen, yang pada akhirnya kemudian membuat sel-sel jantung menjadi mati.
  6. Mencegah Penyakit Stoke – Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area di otak. Stroke adalah kondisi kesehatan yang serius yang membutuhkan penanganan cepat. Ketika pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak terputus, maka sel-sel otak akan mulai mati. Karena itu semakin cepat penderita ditangani, kerusakan yang terjadi pun semakin kecil bahkan kematian bisa dihindari. Jika Anda merasakan serangan stroke atau melihat orang lain terserang stroke, segera hubungi rumah sakit untuk meminta ambulans.

Dosis & Cara Penggunaan:

Berikut ini merupakan dosis penggunaan obat Amdixal yang disarankan oleh produsen sesuai dengan tingkatan umur penggunanya, yaitu sebagai berikut:

Dosis untuk Terapi Profilaksis Angina Pektoris

  • Dosis penggunaan Amdixal untuk usia > 60 tahun: Dosisnya adalah 2.5 mg / hari
  • Dosis penggunaan Amdixal untuk usia 17-60 tahun: Dosis awal 5 mg / hari, namun apabila diperlukan dosis dapat dinaikkan menjadi 10 mg / hari atau sesuai dengan anjuran dokter.

Dosis untuk Pengobatan Hipertensi Arterial

  • Dosis penggunaan Amdixal untuk usia > 60 tahun: Dosisnya adalah 2.5 mg / hari
  • Dosis penggunaan Amdixal untuk usia 17-60 tahun: Dosis awal 5 mg / hari, namun apabila diperlukan dosis dapat dinaikkan menjadi 10 mg / hari atau sesuai dengan anjuran dokter.
  • Dosis penggunaan Amdixal untuk usia 6-17 tahun: Dosis awal 2.5 mg / hari, namun apabila diperlukan dosis dapat dinaikkan menjadi 5 mg / hari atau sesuai dengan anjuran dokter.

Dosis untuk Pengobatan Iskema Miokardia

  • Dosis penggunaan Amdixal untuk usia > 60 tahun: Dosisnya adalah 2.5 mg / hari.
  • Dosis penggunaan Amdixal untuk usia < 60 tahun: Dosis awal 5 mg / hari, namun dapat naikkan menjadi 10 mg / hari atau sesuai dengan anjuran dokter.

Dosis untuk Pengobatan Arteri Koroner

  • Dosis penggunaan Amdixal untuk usia 17-60 tahun: Dosis awal 5 mg / hari, namun apabila diperlukan dosis dapat dinaikkan menjadi 10 mg / hari atau sesuai dengan anjuran dokter.
  • Dosis penggunaan Amdixal untuk penderita insufisiensi hati: Dosis awal 5 mg / hari, lalu pemberiannya disesuaikan dengan anjuran dari dokter.

Sebagai informasi, obat Amdixal ini dapat dikonsumsi pada saat sebelum makan ataupun setelah makan.

Kontraindikasi:

Berikut ini merupakan kontraindikasi yang perlu diperhatikan oleh pengguna apabila akan menggunakan obat Amdixal ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Jangan menggunakan obat Amcor ini untuk penderita angina yang tidak stabil (nyeri dada yang terjadi akibat tersendatnya aliran darah dan oksigen yang menuju jantung)
  2. Sangat tidak disarankan memberikan obat Amcor ini pada pengguna yang sedang mengalami gangguan jantung tidak stabil setelah mengalami miokard infark akut (terhentinya aliran darah secara mendadak)
  3. Pengguna yang sedang mengalami angina yang tidak stabil (nyeri dada karena tersumbatnya aliran darah yang ke jantung), dilarang diberikan obat Amdixal ini.
  4. Jangan sembarangan dalam memberikan obat Amdixal ini untuk penderita gagal jantung hemodinamik tidak stabil
  5. Selalu berhati-hati dalam memberikan obat Amdixal ini untuk pengguna yang sedang mengalami syok pada jantung yang diakibatkan oleh karena ventrikel jantung tidak dapat berfungsi secara normal (syok kardiogenik)
  6. Extra hati-hati apabila memberikan obat Amdixal ini pada pengguna yang memiliki hipersensitif terhadap senyawa Amlodipine
  7. Waspadai efek samping yang akan terjadi pada saat memberikan obat Amdixal ini pada penderita insufisiensi ginjal dengan dialisis
  8. Penderita dengan kondisi Stenosis Aorta Berat (kelainan pada saluran keluar jantung yang mengakibatkan terjadinya penyempitan pada ventrikel kiri jantung), dilarang mengkonsumsi obat Amdixal ini
  9. Pengguna yang sedang melakukan pengobatan untuk gagal jantung kongestif dilarang menggunakan obat Amdixal ini
  10. Pemberian obat Amdixal ini, harus dilakukan secara hati-hati untuk penderita gangguan hati berat.Dilarang menggunakan obat Amdixal ini untuk pengguna yang mengalami Hipotensi berat, yaitu tekanan darah berada dibawah 90/60 mmHg.

Efek Samping:

Berikut ini merupakan efek samping yang dapat dialami oleh sebagian pengguna obat Amdixal pada saat menggunakan obat ini untuk pengobatan, yaitu sebagai berikut:

  1. Insomnia
  2. Takikardia
  3. Mengantuk
  4. Pusing
  5. Sakit kepala
  6. Mudah kelelahan
  7. Gangguan saluran kemih kelamin
  8. Somnilen
  9. Nyeri dan sakit perut
  10. Rasa panas di area wajah,
  11. Pembengkakan pada pergelangan kaki
  12. Kelainan kulit (eksantema)
  13. Keringat berlebihan
  14. Edema (pembengkakkan akibat penumpukan cairan tubuh di bagian tertentu)
  15. Bingung
  16. Depresi
  17. Jantung berdebar
  18. Peningkatan enzim hati
  19. Ikterus
  20. Palpitasi
  21. Astenia
  22. Kram otot
  23. Mialgia
  24. Artralgia
  25. Ruam kulit
  26. Hiperplasia Gingival (bengkak pada gusi)
  27. Kram otot
  28. Dyspnoea (sesak nafas)
  29. Ginekomastia,
  30. Disfungsi seksual
  31. Diplopia
  32. Konjungtivitis
  33. Tinitus

Harap diingat bahwa efek samping ini tidak selalu dapat terjadi, bahkan ada juga pengguna yang tidak mengalami efek samping sama sekali pada saat mengkonsumsi obat Amdixal ini. Namun apabila pengguna mengalami efek samping yang semakin memburuk, maka segera hentikan mengkonsumsi obat Amdixal ini dan dan segeralah berkonsultasi dengan Dokter.

Interaksi dengan Obat Lain:

Berikut ini merupakan hasil reaksi yang dapat ditimbulkan akibat interaksi obat Amdixal ini dengan beberapa jenis obat-obatan, yaitu sebagai berikut:

  1. Penggunaan obat jenis digoxin bersamaan dengan penggunaan obat Amdixal tidak akan mengubah kadar kandungan obat digoxin pada pasien normal.
  2. Pemberian bersama dengan obat jenis simetidin atau obat antasida tidak akan mengubah farmakokinetik obat Amdixal di dalam tubuh pengguna.
  3. Mengkonsumsi alkohol pada saat menggunakan obat Amdixal dapat menurunkan tekanan darah secara drastis sehingga dapat meningkatkan risiko efek samping obat Amdixal.
  4. Interaksi Obat Amdixal dengan obat jenis antihipertensi lainnya dapat memperkuat dan mempercepat efek antidepresan trisiklik.
  5. Obat-obat penghambat enzim protease seperti obat ritonavir, apabila digunakan bersamaan dengan obat Amdixal dapat meningkatkan efek farmakologi Amdixal.
  6. Konsentrasi plasma Amdixal didalam tubuh dapat meningkat apabila berinteraksi dengan obat anti jamur dari golongan azole seperti ketoconazole.
  7. Obat Amdixal sendiri dapat digunakan bersama dengan penggunaan obat diuretik golongan alfa-bloker, beta-bloker, tiazida, nitrogliserin sublingual, ACE inhibitor, serta obat antiinflamasi non-steroid.
  8. Obat-obatan sejenis phenytoin, warfarin ataupun indomethacin dapat digunakan bersamaan dengan obat Amdixal, karena senyawa Amlodipine yang terkandung dalam obat Amdixal tidak menimbuljan efek terhadap ikatan protein yang dimiliki obat-obatan tersebut.

Peringatan dan Perhatian:

Berikut ini merupakan peringatan yang perlu di perhatian oleh pengguna selama menggunakan obat Amdixal ini, yaitu sebagai berikut:

  • FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) memberikan label kepada obat Amdixal ini kedalam Kategori Kehamilan C, yaitu studi pada subject percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun tidak ada studi yang akurat mengenai ada tidaknya efek samping terhadap janin ibu hamil. Oleh sebab itu hati-hati memberikan obat Amdixal ini kepada ibu hamil, terutama yang baru memasuki trimester pertama kehamilan.
  • Hati-hati dalam memberikan obat Amdixal ini kepada pengguna yang memiliki riwayat gangguan fungsi hati, fungsi ginjal terutama gagal ginjal, dan gagal jantung kongestif.
  • Jangan menggunakan obat Amdixal ini pada saat sedang mengendarai kendaraan, karena dapat menyebabkan kantuk serta pusing sehingga membahayakan pengguna apabila sedang berkendara.
  • Hentikan penggunaan obat Amdixal secara bertahap, karena apabila dilakukan secara mendadak maka akan dapat menambah frekuensi nyeri dada pada penggunanya.
  • Jangan sembarangan menggunakan obat Amdixal ini tanpa menggunakan resep dokter karena beberapa penyakit seperti penyakit infark miokardial akut dan penyakit angina dapat memburuk secara cepat apabila pengguna mengkonsumsi obat ini secara sembarangan.