Halo pembaca setiap halosehat.com, bagaimana kabar kamu semua? semoga dalam keadaan baik-baik saja ya. Pada artikel kali ini kita akan membahas sebuah obat yang memiliki kandungan Spironolactone, dan dijual dengan merk dagang Aldazide. Apasih sebenarnya Spironolactone atau Aldazide itu dan bagaimana cara penggunaannya? yuk, simak penjelasannya dibawah ini.
Obat Apa
Aldazide merupakan merk dagang sebuah obat yang masuk kedalam golongan obat yang harus dibeli dengan menggunakan resep dokter, karena fungsi, kegunaan serta efeksamping dan kontra indikasi dari obat ini cukup berbahaya jika digunakan dengan dosis yang sembarangan. Seperti yang sudah kami jelaskan pada awal artikel, Aldazide memiliki kandungan Spironolactone yang dipadukan dengan senyawa atau zat aktif Isobutyl-hydrochlorothiazide (Thiabulazide). Dengan perpaduan kedua senyawa ini maka obat ini masuk kedalam keluarga obat antagonis aldosterone diuretik dengan nama lain potassium-sparing diuretik yang berguna untuk mengatasi kadar potasium rendah dan membuat tubuh tidak membuang potasium secara berlebihan.
Fungsi Obat
Aldazide memiliki fungsi atau kegunaan yang hampir sama dengan merk obat lain seperti Aldapres dan Aldactone, yaitu untuk memberikan dan melakukan pengobatan kepada seseorang yang mengalami penyakit seperti :
- Hipertensi esensial
- Kondisi edema dan edema idiopatik
- Gagal Jantung Kongestif
- Sirosis hati baik dengan atau tanpa Asites
- Sindrom nefrotik
- Pengobatan hipokalemia akibat diuretik
Interaksi obat
Untuk menghindari interaksi Aldazide yang berlebihan dan berdampak negatif bagi tubuh, maka selalu perhatikan penggunaan obat ini ketika digunakan secara bersamaan dengan beberapa obat lainnya. Seperti :
- Ketika digunakan dengan obat ACE inhibitor akan meningkatkan risiko Hiperkalemia
- Mengurangi sensitivitas pembuluh daran kepada noradrenalin serta menghambat keluarnya digoksin
- Dapat mempengaruhi efek antihipertensi
- Dapat memberikan interaksi yang merugikan bila digukanan secara bersamaan dengan beberapa obat seperti :
- Eplerenone, Triamterene, Alacepril, Arginine, Potassium, Quinapril, Ramipril, Sotalol, Spirapril, Arsenic, Trioxide, Benazepril
- Captopril, Cilazapril, Delapril, Digoxin, Droperidol, Enalaprilat, Enalapril Maleate, Fosinopril, Imidapril, Moexipril, Pentopril
- Perindopril, Levomethadyl, Lisinopril, Lithium, Tacrolimus, Temocapril, Trandolapril, Trimethoprim, Zofenopril
- Dapat meningkatkan efek samping tertentu menjadi lebih buruk ketika digunakan secara bersamaan dengan beberapa jenis obat seperti :
- Aceclofenac, Acemetacin, Amtolmetin Guacil, Aspirin
- Bromfenac, Bufexamac, Celecoxib, Choline Salicylate, Clonixin, Dexibuprofen, Dexketoprofen
- Diclofenac, Diflunisal, Digitoxin, Dipyrone, Etodolac, Etofenamate, Etoricoxib
- Felbinac, Fenoprofen, Fepradinol, Feprazone, Floctafenine, Flufenamic Acid, Flurbiprofen
- Gossypol, Ibuprofen, Ibuprofen Lysine, Indomethacin, Ketoprofen, Ketorolac, Licorice, Lornoxicam
- Loxoprofen, Lumiracoxib, Meclofenamate, Mefenamic Acid, Meloxicam, Morniflumate
- Nabumetone, Naproxen, Nepafenac, Niflumic Acid, Nimesulide
- Oxaprozin, Oxyphenbutazone, Parecoxib, Phenylbutazone, Piketoprofen, Piroxicam, Pranoprofen, Proglumetacin, Propyphenazone
- Proquazone, Rofecoxib, Salicylic Acid, Salsalate, Sodium Salicylate, Sulindac
- Tenoxicam, Tiaprofenic Acid, Tolfenamic Acid, Tolmetin, Valdecoxib
Beberapa interaksi diatas, tidaklah dapat dijadikan acuan untuk tidak menggunakan obat Aldazide. Karena pada beberapa kasus, dokter juga menyarankan melalui resepnya untuk mengombinasikan Aldazide dengan jenis obat-obatan lain. Tetapi, waspada dan selalu berhati-hati ketika menggunakannya dan apabila ada gejala yang timbul dan mencurigakan, maka segera hentikan pemakaian dan konsultasikan dengan dokter.
Kontraindikasi & Perhatian
Karena fungsi dan kegunaannya yang hampir sama dengan Aldapres dan Aldactone, maka kontraindikasi dari Aldazide juga hampir sama. Adapun beberapa kontraindikasi dari Aldazide yaitu ;
- Insufisiensi ginjal akut
- Gejala Infeksi Ginjal
- Anuria
- Hiperkalemia
- Kepekaan terhadap Spironolakton, diuretik thiazide atau obat dari sulfonamida
Dengan adanya kontra indikasi penggunaan terhadap seseorang yang mengalami penyakit seperti Hiperkalemia, maka sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsi Aldazide jika kamu memiliki penyakit Hiperkalemia. Selain itu, perhatikan juga pemberian obat ini kepada orang-orang yang :
- Memiliki riwayat Gejala Lupus eritematosus sistemik karena ada bukti penelitian yang mengatakan bahwa senyawa sulfonamida dan tiazida dapat memperburuk keadaan.
- Selalu pertimbangkan pemberian obat Aldazide kepada orang yang memiliki Gejala Gagal Ginjal tahap awal maupun akut.
- Pertimbangkan untuk memberikan Aldazide kepada seseorang yang memiliki penyakit gagal hati akut terlebih jika volume plasma efektif pasien tersebut rendah, karena kemungkinan besar dapat menybabkan koma dan kematian.
- Berhati-hati ketika menggunakan dan memberikan obat ini kepada seseorang yang sedang atau baru saja menjalani anestesi umum ataupun regional, karena Spironolakton dan Hidroklorotiazida dapat mengurangi respon adrenalin maupun vaskular.
- Hindari menggunakan obat Aldazide secara bersamaan dengan obat yang mengandung senyawa carbenoxolone, karena menyebabkan terjadinya retensi natrium dan manfaat dari Aldazide juga akan berkurang.
- Perhatikan pemberian obat ini kepada pasien yang memiliki gangguan sirosis hati dekompensasi dan telah mengalami penurunan konsentrasi serum bikarbonat (Asidosis metabolik hyperchloraemic reversibel).
- Kandungan Aldazide berupa Spironolakton dapat membuat kadar digoksin serum dan toksisitas digitasi mengalami peningkatan.
- Perhatikan dosis penggunaan, usahakan menggunakan dosis yang tepat sesuai dengan anjuran dokter untuk menghindari overdosis, terlebih pada saat melakukan perawatan digitalisasi.
- Menurut beberapa sumber, senyawa Spironolakton juga terbukti dapat mengganggu kelangsungan radio-immunoassay digoxin, oleh sebab itu lakukan uji klinis terlebih dahulu ketika ragu.
- Pertimbangkan untuk memberikan obat ini kepada wanita hamil, karena dapat mengganggu kesehatan dan proses pertumbuhan janin.
- Pertimbangkan memberikan obat Aldazide kepada ibu menyusui, karena diketahui dapat masuk kedalam ASI. Jika memang harus, maka bayi jangan diberikan ASI terlebih dahulu.
- Dalam beberapa kasus penggunaan Aldazide oleh pria, dapat menyebabkan Payudara Membesar.
- Sebelum mengonsumsi obat Aldazide, sebaiknya berkonsultasi dan beritahu dokter jika kamu memiliki beberapa penyakit seperti :
- Penyakit Addison
- Anuria
- Hiperkalemia
- Penyakit ginjal parah
- Elektrolit yang tidak seimbang
- Ketidakseimbangan cairan
- Penyakit hati parah
Efek samping
Jika digunakan dalam dosis yang baik dan benar sesuai dengan arahan dan petunjuk dokter, kemungkinan untuk terkena efek samping sangatlah kecil. Jikapun ada, mungkin hanya efek samping ringan seperti kram, diare, mengantuk, lesu, sakit kepala dan susah tidur. Namun beberapa efek samping yang cukup parah pernah terjadi karena beberapa penyebab seperti penyakit lain yang diderita ataupun pengguna mengalami Hipersensitivitas terhadap senyawa Spironolakton yang terkandung didalam Aldazide mungkin saja terjadi. Beberapa efek samping tersebut adalah :
- Gejala gastrointestinal berat seperti Erupsi karsinogen, Eritematosa eritematosa, Urtikaria, Kebingungan mental, Demam obat,Ataksia, Purpura, Trombositopenia, Leukopenia, serta Agranulositosis
- Ketidakmampuan mencapai klimaks atau ereksi
- Menstruasi menjadi tidak teratur atau mengalami Amenore
- Terjadinya pendarahan pasca Menopause
- Gejala dermatologis seperti Erupsi kulit, Pruritus, Eritema multiforme
- Parestesi, Pankreatitis akut, Sakit kuning, Pusing, Vertigo, Xantopsia, Fotosensitifitas, serta Nekrosis angitis
- Anemia aplastik, Hipotensi ortostatik, Kejang otot, Penyebab Tubuh Lemah Letih Lesu, serta menjadi gelisah.
- Mengurangi toleransi glukosa dan menginduksi hiperurisemia.
Karena begitu banyaknya efeksamping yang ditimbulkan oleh obat Aldazide ini, maka selalu berhati-hati ketika menggunakannya. Apabila terjadi efek samping yang cukup parah, segera hentikan penggunaan dan berkonsultasilah dengan dokter.
Dosis
Berikut ini adalah dosis yang biasa digunakan untuk beberapa penyakit, namun dosis dibawah ini tidak bisa dijadikan acuan penggunaan resmi. Selalu konsultasikan penggunaan Aldazide terlebih dahulu dengan dokter, agar kamu dapat menggunakan dan mengetahui dosis yang tepat untuk kondisi tubuh kamu. Beberapa dosis tersebut adalah :
- Ukuran Tablet : 25 mg, 50 mg, 100 mg
- Dosis dewasa
- Hipertensi esensial 25 mg – 200 mg setiap hari selama 2 minggu atau lebih.
- Kondisi oedematous 4 tablet setiap hari selama 2 minggu atau lebih.
- Edema 25 mg – 200 mg setiap hari
- Hypokalemia 25 mg – 200 mg per hari
- Hyperaldosteronism 100 mg – 400 mg per hari
- Hirsutism 50 mg – 200 mg per hari
- Gagal jantung kongestif 25 mg per hari
- Dosis anak-anak
- Edema 1.65 mg – 3.3 mg per kilogram berat badan anak
- Hipertensi Neonatal 1 mg – 3 mg per kilogram berat badan per hari setiap 12 hingga 24 jam sekali
- Diagnosis primer hiperaldosteronisme 100 mg – 400 mg per kilogram berat badan per hari
Demikianlah penjelasan kami mengenai Aldazide, semoga penjelasan ini dapat bermanfaat bagi kamu dan kesehatan kamu. Sampai ketemu pada penjelasan kami yang berikutnya. Salam sehat.