Pada artikel kali ini kita akan membahas salah satu jenis obat yang memiliki kandungan Indapamide hemihydrate dengan merk dagang Aldapres, mulai dari jenis obat, fungsi obat, dosis, efek samping hingga hal-hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan obat ini. Oleh sebab itu bagi kamu yang ingin mengetahui penjelasan singkat namun lengkap mengenai Aldapres, maka baca dan simak penjelasan ini sampai habis.
Pengertian Aldapres
Aldapres merupakan sebuah merk obat yang diproduksi oleh produsen obat ternama di Indonesia, yakni Pharos/Actavis. Didalam obat ini terdapat kandungan senyawa atau zat aktif Indapamide hemihydrate yang merupakan sebuah obat diuretik yang berguna untuk memperlancar produksi urin dengan tujuan memperlancar aliran darah.
Dengan kata lain, Aldapres juga berguna untuk memperlancar produksi urin dengan tujuan memperlancar aliran darah.Cara Menurunkan Darah Tinggi yang dilakukan dan dibantu oleh Aldapres ini terbukti manjur dan ampuh, sehingga obat ini semakin populer untuk pergunakan.
Fungsi Aldapres
Obat Aldapres secara tidak langsung memiliki fungsi ataupun kegunaan yang sama dengan berbagai jenis obat-obatan dengan merk lain yang juga memiliki kandungan Indapamide hemihydrate. Karena kandungan senyawa aktif inilah, Aldapres kerap kali diberikan kepada seseorang yang melakukan perawatan dan pengontrolan kesehatan maupun untuk melakukan pencegahan dan melakukan proses penyembuhan penyakit seperti tekanan darah tinggi (Hipertensi) ataupun gagal jantung.
Ketika seseorang mengonsumsi Aldapres, maka senyawa aktif Indapamide hemihydrate akan bekerja dan berusaha meningkatkan produksi urin dari ginjal dan mengalirkannya kepembuluh darah agar tekanan darah semakin berkurang sehingga proses mengalirnya darah didalam setiap pembuluh darah semakin lancar dan terhindar dari penyumbatan.
Efek samping
Selain berguna, tentunya setiap obat memiliki beragam efek samping. Oleh sebab itu ketika menggunakan Aldapres, selalu perhatikan dosis yang dianjurkan oleh dokter dan selalu pergunakan obat dengan baik dan benar untuk menghindari timbulnya efek samping. Adapun beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Aldapres adalah :
- Bintik Merah Pada Kulit disertai Gatal, kulit kering, kulit mengelupas
- Kelelahan, letih, lesu dan seperti tidak bertenaga
- Rasa pusing, sakit kepala hingga sulit tidur
- Mual, muntah, hingga Penyebab Diare yang berkepanjangan
- Mulut kering, tenggorokan sakit dan terasa sulit untuk menelan makanan.
- Muntah
Apabila kamu mengalami beberapa gejala efek samping diatas, dalam waktu yang cukup lama bahkan ketika kamu tidak mengonsumsi Aldapres efek samping tersebut masih ada, maka segera hubungi dokter terdekat. Selain itu ketika kamu mengalami efek samping yang lain daripada yang kami tuliskan diatas, maka hentikan pemakaian obat dan konsultasikanlah secepatnya dengan dokter.
Interaksi
Bagi kamu yang akan menggunakan obat ini untuk berbagai keperluan medis sesuai dengan kebutuhan tubuh dan kesehatan kamu, maka sebaiknya konsultasikan dan informasikan terlebih dahulu obat-obatan lain yang masih kamu gunakan karena Aldapres dapat berinteraksi ketika digunakan secara bersamaan ataupun dengan jenis obat lain. Adapun beberapa interaksi tersebut dapat terjadi ketika Aldapress digunakan secara bersamaan dengan jenis obat lain seperti :
- Lithium
- Baclofen atau Lioresal
- Steroidatau Prednisone
- Insulin atau obat diabetes lain
- Obat yang memiliki Fungsi Asam Salisilat seperti aspirin, Disalcid, Pills Doan, Dolobid, Salflex, TRICOSAL, dan lain sebagainya
- ACE inhibitor seperti Benazepril atau Lotensin
- Captopril atau Capoten, Enalapril atau Vasotec, Lisinopril atau Prinivil, Zestril, Ramipril atau Altace, dan lain sebagainya
- NSAID atau Non-Steroid Anti-Inflammatory seperti Ibuprofen (Motrin atau Advil)
- Diklofenak atau Voltaren, indometasin, naproxen atau Aleve dan Naprosyn, Piroksikam atau Felden
- Amiodarone seperi Cordarone atau Pacerone, Chloroquine atau Arelan,Cisapride atau Propulsid, Klaritromisin atau Biaxin, Disopiramid atau Norpace, Dofetilide atau Tikosyn
- Droperidol atau Inapsine, Eritromisin atau Erythrocin dan EES, Haloperidol (Haldol)
- Pentamidin (NebuPent atau Pentam), Pimozide atau Orap
- Procainamide atau Procan), Quinidine (Cardioquin atau Quinaglute), Sotalol atau Betapace, Thioridazine atau Mellaril.
- Obat Non Aritmia yang dapat membuat seseorang terkena Wave Burst Arrhythmia seperti jenis obat Astemizol, Bepidril, Eritomisin IV, Halofantrin, Pentamidin, Sulfoprid, Terfenadin, Vinkamin.
- Amiodarone, Cisapride, Dolasetron, Dronedarone, Sodium phosphate
Kontra Indikasi
Aldapres dapat menimbulkan kontraindikasi ketika digunakan oleh orang – orang yang memiliki beberapa penyakit seperti :
- Sakit Pinggang Belakang atau encok
- Gagal ginjal ataupun gangguan pada fungsi ginjal
- Menderita penyakit Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2
- Menderita gagal hati ataupun gangguan pada fungsi hati
- Memiliki alergi terhadap obat yang mengandung Indapamide hemihydrate
- Memiliki Intoleransi terhadap beberapa zat gula
- Mengalami Hiperurisemia dan penyakit autoimun
- Hipersensitif terhadap sulfonamid
- Ensefalopati hepatik, hipokalemia, stroke ringan yang baru terjadi
- Perhatian Monitor kadar K & asam urat serum dalam kondisi predisposisi hipokalemia atau gout.
Selain beberapa penyakit diatas yang membuat kamu harus menghindari penggunaan Aldapres, maka dibawah ini terdapat beberapa hal yang harus kamu perhatikan ketika menggunakan Aldapres. Beberapa hal tersebut adalah :
- Selalu perhatikan pemberian obat ini kepada wanita yang tengah hamil dan ibu menyusui
- Dilarang menggunakan tabir surya saat keluar rumah ketika menggunakan atau mengonsumsi Aldapres
- Dilarang memberikan obat ini kepada orang-orang yang memiliki gangguan elektrolit
- Selalu perhatikan petunjuk penggunaan dan anjuran dosis yang diberikan oleh dokter.
Dosis Penggunaan
Untuk dosis yang dibutuhkan ketika menggunakan Aldapres sebenarnya bergantung kepada kondisi kesehatan dan keperluan dari kesehatan pengguna itun sendiri. Oleh sebab itu, biasakan untuk selalu bertanya dan berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui dosis pemakaian yang tepat. Biasanya ukuran obat Aldapres yang diberikan adalah ukuran 1.25mg dan 2.5 mg. Adapun beberapa dosis yang berhasil kami dapatkan adalah :
- Dewasa pengidap penyakit Edema, maka dosisnya adalah 2.5mg diminum satu kali sehari
- Dewasa pengidap penyakit Hipertensi, maka dosisnya adalah 1.5mg diminum satu kali sehari
Pemberian dosis diatas dapat diberikan baik secara bersamaan dengan makanan maupun tanpa makanan melalui oral.
Perlu Diketahui
Aldapres memiliki kandungan Indapamide hemihydrate, oleh sebab itu, perhatikan dan ketahuilah beberapa hal dibawah ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
- Obat ini dapat menyebabkan Ngantuk Terus menerus, Badan Lemas Kepala Pusing hingga hipotensi setelah mengonsumsinya. Oleh sebab itu, jangan melakukan kegiatan berat dalam waktu yang cukup lama serta jangan mengemudikan kendaraan bermotor untuk menghindari terjadinya kecelakaan yang dapat berakibat fatal.
- Ketika mengonsumsi obat ini, usahakan untuk menghentikan aktivitas mengonsumsi Alkohol, kopi, teh ataupun rokok. Konsumsilah makanan sehat dan bergizi sesuai dengan anjuran dokter serta jangan lupa untuk terus menggerakkan tubuh dengan cara berolahraga.
- Selalu gunakan dosis yang tepat dan sesuai dengan anjuran dokter, untuk menghindari terjadinya overdosis penggunaan obat.
- Ketika dalam menggunakan obat ini kamu melewatkan satu jadwal penggunaan Aldapres, maka biarkan dosis yang terlewat tersebut dan tetap mengikuti dosis yang berikutnya atau konsultasikan kepada dokter.
- Jangan memberikan obat ini kepada siapapun, dimanapun dan kapanpun meskipun kamu mengidap penyakit yang sama dengan orang tersebut. Selain itu, jangan gunakan alasan apapun untuk memberikan obat ini kepada orang lain sebelum berkonsultasi dengan dokter.
- Simpanlah obat Aldapres pada tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan.
Itulah tadi beberapa penjelasan singkat kami mengenai obat Indapamide hemihydrate dengan merk dagang Aldapres. Semoga penjelasan diatas dapat memberikan kamu pemahaman yang baik dan benar tentang cara penggunaan dan dosis penggunaan. Selayaknya manusia menjadi manusia terutama dalam menggunakan obat-obatan. Hiduplah menjadi manusia yang sehat dengan minimal melakukan medical check-up setiap 4 bulan sekali atau maksimal 1 tahun sekali untuk mengontrol kesehatan kamu. Semakin sering kamu mengontrol kesehatan, maka semakin terhindar pula tubuh dari risiko penyakit berbahaya. Sekian dulu perjumpaan kita pada artikel kali ini, sampai jumpa.