Adrenalin Bitartat yang dikenal juga sebagai Epinefrin Bitartat, L-Epinefrin Bitartat, L-Adrenalin Bitartat, 1- (3,4-dihydroxyphenyl), 2- (metilamino) etanol merupakan obat yang digunakan untuk bronkodilator simpatomimetik. Obat ini biasa diresepkan untuk pengobatan asma akut, glaukoma, syok anafilaksis dan sebagai pendukung kinerja jantung.
Adrenaline Bitartras merupakan hormon simpatomimetik yang aktif dari adrenal medula. Obat ini dapat menstimulasi sistem adrenergik alfa maupun beta, yang akan menimbulkan vasokontriksi sistemik dan relaksasi pada sistem pencernaan, menstimulasi hati dan melebarkan bronkus serta pembuluh darah otak. Dapat pula digunakan untuk gagal jantung kongestif dan menunda penyerapan anestetik lokal.
Dalam istilah kimia, Adrenalin Bitartras merupakan salah satu kelompok monoamina bernama katekolamin. Biasanya digunakan untuk mengobati sejumlah kondisi yang mencakup serangan jantung, anafilaksis, asma dan perdarahan superfisial.
Sifat Fisikokimia pada Adrenalin Bitartras
Penyimpanan obat Adrenalin Bitartras sebaiknya disimpan pada suhu kamar dan tidak terkena sinar matahari langsung. Obat ini dapat perlahan-lahan menjadi gelap dikarenakan adanya pengaruh udara atau cahaya. Jika perubahan warna sudah terjadi maka obat sudah tidak boleh lagi digunakan lagi.
Untuk Adrenalin Bitartras dalam bentuk sediaan injeksi perlu kehati-hatian jika menambahkan zat tambahan pada Adrenalin Bitartras yang dapat mengubah pH normal pada obat ini menjadi 6, hal ini dikarenakan Adrenalin Bitartras memiliki sifat stabil pada keadaan alkali. Yang termasuk zat-zat tersebut adalah Natrium Bikarbonat, senyawa Barbiturat, Antibiotik yang dibuffer alkali, Lidokain HCl dan Aminofilin. Sediaan campuran tersebut sebaiknya diberikan dengan segera setelah dicampur dengan Adrenalin Bitartras. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan agar menjamin potensi Adrenalin Bitartras tidak berkurang atau sebaiknya dapat juga dilakukan dengan pemberian yang dipisah. Untuk menguji kompatibilitas sediaan yang dicampur secara visual tidak menjamin keadekuatan hasil.
Farmakodinamik Adrenalin Bitartras
Kerja obat Adrenalin Bitartras adalah dengan merangsang reseptor adrenergik (alpha dan beta) yang menyebabkan relaksasi pada otot polos dan jantung dengan fungsinya melebarkan otot rangka. Obat ini juga dapat menurunkan sekresi pada humor aqueous dan merangsang keluar. Adrenalin Bitartras juga bisa melebarkan pupil oleh kontraksi otot-otot dilator.
Fungsi Adrenalin Bitartras
Beberapa kegunaan dari Adrenalin Bitartras yaitu :
Yakni sebagai agen yang menyebabkan peningkatan perluasan bronkus atau saluran bronkial
Agen yang melebarkan pupil baik pada simpatomimetik maupun parasympatholics.
Merupakan obat-obatan yang meniru efek merangsang saraf simpatik postganglionik adrenergik. Yang termasuk dalam tipe obat ini adalah obat yang dapat memberikan rangsangan langsung pada reseptor adrenergik. Mekanisme kerja obat ini tidak secara langsung namun dengan memprovokasi pelepasan pemancar adrenergik.
Vasokontriktor merupakan obat yang memiliki fungsi untuk melebarkan pembuluh darah
Obat yang selektif mengikat dan mengaktifkan reseptor beta-adrenergik
Obat yang selektif mengikat dan mengaktifkan reseptor alfa adrenergik
Dosis Penggunaan Adrnalin Bitartras
Untuk dosis penggunaan dibagi menjadi beberapa kriteria sebagai berikut :
Efek Samping Adrenalin Bitartras
Pada penggunaan Adrenalin Bitartras dengan bentuk sediaan injeksi memiliki beberapa efek samping yang mungkin terjadi seperti sakit kepala, kecemasan, aritmia, bradikardi, menunjukkan gejala sesak nafas, kerusakan pada iskemik atau perdarahan.
Kontraindikasi Penggunaan Adrenalin Bitartras
Dalam penggunaan Adrenalin Bitartras dikonsumsi dengan obat lain pada saat yang sama, maka akan menimbulkan efek yang berbeda atau bias juga mengubah efek obat. Penggunaan obat secara bersamaan dapat meningkatkan risiko maupun efeks samping yang mungkin dialami dna mengakibatkan obat tidak berfungsi dengan benar. Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter tentang semua obat, vitamin dan suplemen herbal yang sedang digunakan, sehingga dokter dapat membantu mencegah ataupun mengelola interaksi obat Adrenalin Bitartras.
Ada beberapa hal yang perlu diwaspadai dalam penggunaan obat Adrenalin Bitartras yang termasuk dalam kontraindikasi penggunaan obat ini. Berikut ini beberapa kontraindikasi pada penggunaan Adrenalin Bitartras :
Ada beberapa tambahan untuk kontraindikasi pada penggunaan Adrenalin Bitartras dalam sediaan injeksi yakni sebagai berikut :
Interaksi Obat Adrenalin Bitartras
Obat Adrenalin Bitartras dapat merinteraksi dengan beberapa macam obat seperti Alkaloid Ergot, Beta Blocker-Adrenergik, Methylphenidate, Anti histamin, Alpha-Adrenergik Blockers, Glikosida untuk jantung, obat anestesi umum, TCA, hormone tiroid, diuretic, L-dopa dan Geanethidine.
Untuk interaksi dengan selain obat belum didapatkan laporan mengenai hal ini.
Informasi Penting Lainnya mengenai Adrenalin Bitartras
Beberapa info penting mengenai penggunaan Adrenalin Bitartras sebagai berikut :
Untuk menghindari potensi tekanan darah yang terlalu tinggi, dianjurkan untuk memantau tekanan darah selama pemberian Adrenalin Bitartras. Sakit kepala kemungkinan bisa muncul karena adanya overdosis obat.
Terapi pressor (dengan meningkatkan tekanan darah dengan menstimulasi pelebaran pada pembuluh darah) bukan menjadi pengganti untuk menggantikan kehilangan darah, cairan dan atau elektrolit. Lakukan pengecekan volume darah dengan tepat sebelum pemberian.
Dapat digunakan dalam keadaan darurat sebagai tambahan pada penggantian volume cairan atau sebagai tindakan suportif sementara untuk mempertahankan perfusi atau coroner dan serebral sampai terapi penggantian volume selesai. Namun pemberian Adrenalin Bitartras tidak boleh digunakan sebagai terapi tunggal pada pasien hipovolemik.
Perlu digunakan dengan sangat hati-hati pada pasien yang menerima inhibitor MAO atau antidepresan tipe triptil atau imipramine karena kemungkinan hipertensi berat dan berkepanjangan dapat terjadi.
Kemungkinan dapat terjadi pada penggunaan Adrenalin Bitartras bentuk sediaan injeksi dikarenakan adanya efek samping lokal (seperti nekrosis jaringan, atau lokasi penyuntikan yang tidak pas).
Periksa set infus secara berkala untuk membebaskan aliran jika tidak lancar serta lakukan monitoring infus pada vena untuk blansing.