Merk Obat A

Abbotic – Obat Apa – Fungsi Obat – Dosis – Efek Samping Dan Kontraindikasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Abbotic atau Clarithromycin merupakan obat yang memiliki fungsi mengobati berbagai macam bakteri. Abbotic bisa digunakan bersamaan dengan obat anti-ulkus untuk mengobati penyakit tukak lambung. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah, infeksi jaringan kulit dan jaringan lunak hingga eradikasi Helicobacter pylori. Abbotic atau Clarithromycin disebut juga antibiotic macrolide, yang mempunyai spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram postif maupun negatif.

Obat ini dapat menghentikan pertumbuhan bakteri. Karena hanya bisa menghentikan infeksi bakteri, sudah tentu obat ini tidak bisa menghentikan perkembangan virus flu atau pilek. Oleh karena itu, Anda harus hati-hati mengkonsumsinya. Karena, penggunaan antibiotik yang tidak tepat bisa menyebabkan penurunan efektivitas tubuh. Di pasaran, Abbotic dapat ditemui dalam bentuk tablet dan sirup.

Dosis

Dosis mengkonsumsi Abbotic berbeda-beda sesuai usia dan jenis penyakitnya. Namun, Selalu konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan batuk dan flu.

Dosis yang diberikan untuk pengobatan Pneumonia

  • Pada usia dewasa sebaiknya mengkonsumsi sebanyak 250 mg dengan interval 2x sehari selama 7 hari
  • Pada anak-anak di atas 6 bulan sebaiknya mengkonsumsi sebanyak 7,5mg dengan interval 2x sehari selama 10 hari

Dosis yang diberikan untuk pengobatan Pneumonia mycoplasma

  • Pada usia dewasa sebaiknya mengkonsumsi sebanyak 250 mg dengan interval 2x sehari selama 7-14 hari
  • Pada anak-anak usia di atas 6 bulan sebaiknya mengkonsumsi sebanak 7,5 mg dengan interval 2x sehari selama 10 hari

Dosis yang diberikan untuk pengobatan Tonsilitis / Faringitis

  • Pada usia dewasa sebaiknya mengkonsumsi 250 mg dengan interval 2x sehari selama 10 hari
  • Pada anak-anak usia di atas 6 bulan sebaiknya mengkonsumsi sebanak 7,5 mg dengan interval 2x sehari selama 10 hari

Dosis yang diberikan untuk pengobatan sinusitis

  • Pada usia dewasa sebaiknya mengkonsumsi 500 mg dengan interval 2x sehari selama 14 hari
  • Pada anak-anak usia di atas 6 bulan sebaiknya mengkonsumsi sebanak 7,5 mg dengan interval 2x sehari selama 10 hari

Dosis yang diberikan untuk pengobatan infeksi kulit dan structure

  • Pada usia dewasa sebaiknya mengkonsumsi 250 mg dengan interval 2x sehari selama 7-14 hari
  • Pada anak-anak usia di atas 6 bulan sebaiknya mengkonsumsi sebanak 7,5 mg dengan interval 2x sehari selama 10 hari

Kontraindikasi

  • Antibiotik ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh pasien dengan masalah jantung atau sedang mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan masalah otot jantung bocor. Hal ini karena dapat menyebabkan masalah tertentu, seperti perpanjangan QT atau bradyacardia, hingga terjadinya ketidakseimbangan elektrolit.
  • Abbotic tidak boleh diberikan kepada pasien yang memiliki riwayat hipersensitifitas pada Clarithromycin atau antibiotik macrolide lainnya.
  • Tidak boleh diberikan pada pasien yang sedang mengkonsumsi obat-obatan lain seperti terfenadine, astemizole, pimozide, ergotamine, dan cisapride.
  • Obat ini juga dikontraindikasikan bagi pasein dengan fungsi hati dan ginjal yang rusak.

Efek samping

  • Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi berikut: gatal, sulit bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah dan tenggorokan.
  • Efek samping serius: Sakit kepala, diare atau demam berdarah, bingung, muntah, berat badan naik cepat, demam, nyeri badan, flu, ruam kulit, kesemutan berat, nyeri, lemah otot, gangguan pendengaran,
  • Efek samping ringan: sakit perut, rasa di mulut yang tidak enak, gigi berubah warna, gatal pada vagina dan keluar cairan.
  • Efek samping lainnya: kembung, flatulensi, palpitesi, dispesia, gangguan indera penciuman, stomatitis, glositis, perubahan warna lidah, arthralgia, mialgia, hipoglikemia, leukopenia, trombositospenia, nefritis interstitial, lemah otot, agranulositosis, kekeruhan kornea, halusinasi delirium, hingga pankreatitis.

Cara penyimpanan

Obat ini paling baik disimpan dalam suhu ruangan. Jauhkan dari cahaya langsung dan tempat lembab. jangan disimpan di kamar mandi, dapur dan jangan dibekukan. Perhatikan intruksi penyimpanan yang berada di kemasan produk atau bisa ditanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan membuang obat ini ke dalam toilet atau saluran pembuangan lainnya kecuali bila diintruksikan. Segera buang produk jika masa berlakunya telah habis atau sudah tidak diperlukan lagi.

Cara penggunaan

  • Pertama, kocok botol terlebih dahulu sebelum meminum obat. Ukur dosis yang akan diminum dengan menggunakan alat pengukur dosis. Jangan menggunakan sendok makan karena dosisnya tidak sesuai dengan yang diintruksikan.
  • Anda dapat meminum obat ini sebelum atau sesudah makan sesuai anjuran dokter. Biasanya, obat ini diminum cukup 2 x sehari. Jika Anda mengalami sakit perut setelah meminum obat ini, segeralah makan atau minum susu.
  • Untuk dosis dan lama waktu mengkonsumsi obat disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan respon tubuh Anda. Pada anak, dosisnya dihitung berdasarkan berat badan.
  • Antibiotik ini dapat bekerja dengan baik jika jumlah obat dalam tubuh Anda dalam keadaan yang konstan.
  • Menghentikan penggunaan obat terlalu cepat dapat membuat bakteri kembali berkembang hingga akhirnya infeksi.
  • Jika Anda mengkonsumsi obat ini untuk mengobati infeksi, teruskan penggunaan obat hingga habs walaupun gejala penyakit sudah menghilang beberapa hari.
  • Beri tahu dokter jika kondisi Anda tidak ada perubahan atau malah memburuk seperti demam atau keringat malam.
  • Ikuti petunjuk yang disarankan oleh dokter atau apoteker. Jika Anda memiliki pertanyaan, jangan sungkan konsultasi pada dokter atau apoteker.

Hal penting lainnya

  • Sejauh ini belum ada penelitian yang memadai terkait resiko penggunaan obat ini bagi ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan pada dokter Anda apa manfaat dan resiko penggunaan obat ini. Obat ini termasuk dalam kategori C (mungkin beresiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).
  • Belum ada penelitian yang menunjukkan masalah lansia yang spesifik. Sehingga, manfaatnya masih terbatas pada lansia. Meski begitu, pasien lansia lebih rentan mengalami gangguan hati, ginjal atau jantung akibat usia, sehingga membutuhkan penyesuaian dosis pada pasien yang menerima Abbotic ini.
  • Pada kasus gawat darurat atau overdosis, segera hubungi rumah sakit terdekat. Gejala overdosis dapat berupa: nyeri perut, mual, muntah, dan diare.
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien dengan riwayat penyakit arteri coroner, insufisiensi jantung berat, hipomagnesemia, bradiardia.
  • Penggunaan obat ini mungkin memperburuk gejala myasthenia gravis
  • Hentikan penggunaan jika terjadi superinfeksi
  • Hati-hati terhadap kemungkinan resistensi silang dengan obat macrolide lainnya serta Lincomycin dan Clindamycin
  • Abbotic (Clarithromycin) menghambat klirens carbamazepine sehingga meningkatkan konsentrasinya dalam plasma darah nyaris dua kali lipat. Sehingga hal ini memicu gejala toksisitas dari carbamazepine, termasuk diplopia dan mual serta hiponatermia.
  • Abbotic tidak aman dikonsumsi bagi pengendara atau sedang mengoperasikan alat berat dan karena menyebabkan kantuk, pusing dan hipotensi. Dokter juga menyarankan untuk tidak mengkonsumsi alkohol dengan obat karena alkohol meningkatkan kantuk.
  • Jika Anda terlanjur mengkonsumsi satu dosis Abbotic tablet yang kadaluwarsa, tidak akan berefek apa-apa pada tubuh Anda. Tapi, mohon diskusikan dengan apoteker jika Anda merasa sakit. Obat kadaluwarsa dapat menjadi tidak efektif dalam merawat kondisi yang diresepkan. Jika Anda memiliki penyakit yang mengharuskan mengkonsumsi obat terus menerus, Anda lebih aman jika berhubungan dengan penyedia kesehatan utama Anda sehingga Anda dapat memiliki pasokan obat segar yang tidak kadaluwarsa.

Abbotic Tablet Interaksi Obat

Efek dari Abbotic Tablet dapat berubah jka Anda mengonsumsi obat lain atau produk toko pada waktu bersamaan. Resikonya, obat Anda tidak bekerja dengan baik. Katakan pada dokter Anda tentang semua obat, vitamin, dan suplemen herbal yang Anda gunakan, sehingga dokter Anda dapat membantu Anda mencegah atau mengatur interaksi obat. Abbotic Tablet dapat berinteraksi dengan obat dan produk berikut ini: Amiodarone, Amlodipine, Atazanavir, Benzodiazepine, Boceprevir, Carbamazepine.