Categories: Kehamilan

Rahim Turun Saat Hamil Muda Berbahayakah? Intip Penjelasannya!

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada beberapa kasus kehamilan usia muda, ada wanita yang dapat mengalami rahim turun. Istilah rahim turun ini juga dikenal sebagai peranakan turun di mana dalam istilah medis sendiri ada 2 yang kita perlu kita tahu, yaitu prolaps uteri dan hernia labialis. Hernia labialis sendiri dikenal sebagai suatu kondisi di mana terjadi penurunan organ pencernaan ke dalam labia mayora.

Sementara itu, prolaps uteri merupakan kondisi jaringan pendukung rahim yang melemah sehingga terjadilah penurunan organ rahim keluar lewat vagina dan akan menonjol juga. Namun pada umumnya, prolaps uteri ini lebih kerap terjadi pada para wanita yang usianya sudah lanjut, mengalami gejala obesitas, begitu juga dengan wanita yang mempunyai riwayat persalinan lewat vagina 5 kali lebih.

Penyebab Turunnya Rahim saat Hamil Muda

Turunnya rahim atau peranakan terjadi secara abnormal dan dibalik kondisi ini tentunya ada beberapa faktor penyebab yang patut Anda kenali agar mampu mengatasi sesuai dengan pemicunya.

  • Ligamen yang lemah.
  • Otot rahim yang lemah.
  • Persalinan yang berkali-kali atau lebih dari 5 kali.
  • Riwayat proses persalinan yang sulit dan lama.
  • Untuk kasus rahim turun pada waktu hamil, ini bisa disebabkan oleh leher rahim yang lemah.

Jika Anda tahu bahwa rahim turun di kala hamil usia muda, jangan abaikan dan segera konsultasikan dengan dokter apa yang harus dilakukan sebagai perawatan yang tepat. Ini karena rahim turun mampu meningkatkan risiko bayi lahir prematur, jadi konsultasi dengan dokter perlu dilalukan serutin mungkin.

Gejala Rahim Turun pada Usia Kehamilan Awal

Rahim turun yang dialami ketika hamil perlu segera mendapatkan penanganan karena ada kemungkinan bahwa hal ini memicu infeksi dan kerusakan pada leher rahim. Anda dapat mengetahui bahwa Anda berisiko mengembangkan kondisi ini ketika beberapa gejala di bawah ini Anda sering keluhkan.

  • Perdarahan di vagina.
  • Sering anyang-anyangan.
  • Sulit untuk buang air kecil.
  • Sakit punggung.
  • Saat batuk, bersin ataupun tertawa, Anda mengeluarkan cairan seperti urine.
  • Terasa nyeri setiap kali buang air kecil.
  • Terasa mengganjal ketika Anda duduk.
  • Gangguan pada usus.
  • Sulit berjalan.
  • Inkontinensia
  • Terasa nyeri saat berhubungan intim.

Saat beberapa tanda keluhan tersebut Anda alami, segeralah melakukan konsultasi dengan dokter supaya diagnosa bisa segera didapat dan dokter mampu memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi yang dikeluhkan. Meski memang kondisi rahim turun lebih umum terjadi pada wanita-wanita lanjut usia, tak menutup kemungkinan wanita usia produktif dan yang sedang hamil muda pun mengalaminya sehingga secepatnya hindari bahaya prolapsus uteri ini.

Perawatan

Apabila gejala-gejala seperti yang sudah disebutkan memang benar-benar terjadi pada Anda, jangan tunggu terlalu lama untuk ke dokter dan memeriksakan diri. Dokter perlu mengetahui apa sebab dari rahim turun yang Anda alami saat sedang hamil muda melalui pemeriksaan medis yang teliti dan menyeluruh.

Dokter baru bisa memberikan solusi perawatan yang paling sesuai apabila sudah benar-benar tahu apa penyebabnya dan bagaimana diagnosisnya. Akan ada tindakan khusus yang dokter dapat ambil supaya janin dapat diselamatkan dan tetap bisa berkembang secara sempurna sampai hari kelahirannya.

Ada sejumlah langkah penting yang para ibu hamil muda ketahui dan bahkan praktekkan selama menderita rahim turun di usia kehamilan awal, yakni seperti:

  • Menghindari mengangkat benda-benda yang bobotnya berat.
  • Menjaga berat badan tetap stabil dan kalaupun bertambah pun harus dicegah untuk tidak sampai terlalu banyak kenaikan berat badannya selama hamil.
  • Pastikan bahwa berat badan tidak terlalu berlebihan dari indeks massa tubuh.
  • Makanlah makanan yang bernutrisi tinggi dan seimbang.
  • Melakukan olahraga rutin, khususnya yang aman bagi para ibu hamil muda; jangan sampai kurang olahraga walau sedang hamil.
  • Menghindari iritasi pada vagina dengan tidak sering-sering membersihkannya menggunakan sabun.
  • Melakukan senam kegel; cari tahu cara melakukan senam kegel yang benar dengan tujuan otot panggul bisa jadi lebih kuat, namun konsultasikan hal ini lebih dulu dengan dokter kandungan Anda.
  • Rutin ke dokter untuk mengecek kesehatan kehamilan secara lebih detil.
  • Dokter biasanya akan membantu melakukan penjahitan pada leher rahim untuk membuatnya lebih kuat; proses menjahitnya akan dilakukan memakai benang khusus.
  • Proses menjahit leher rahim oleh dokter pada umumnya perlu dilakukan ketika sudah sampai 16 minggu usia kehamilan.

Sebelum menempuh metode atau tindakan medis apapun sebagai langkah perawatan rahim turun saat hamil muda, pastikan Anda sudah ke dokter berkonsultasi berulang kali supaya Anda pun memahami kondisi diri sendiri secara lebih jelas. Sambil menunggu atau menjalani proses perawatan dari dokter, pastikan untuk tetap melakukan gaya hidup sehat.

Pola hidup sehat bukan hanya dapat diandalkan sebagai cara menjaga kesehatan alat reproduksi wanita baik sebelum maupun sesudah masuk usia kehamilan. Bahkan berpola hidup sehat adalah cara untuk mendukung supaya hormon reproduksi dan juga setiap organ dapat terjaga baik di mana hal ini juga menjadi langkah pencegahan rahim turun kembali.