Vitamin

Vitamin P – Pengertian – Fungsi – Manfaat – Dosis Komsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Vitamin C merupakan istilah yang tak asing di telinga. Beberapa buah seperti jeruk, limau, anggur, buah ceri hingga kismis mengandung vitamin ini. Selain itu, ada juga Vitamin A, B, E, dan juga K yang juga sering didengar. Namun, bagaimana dengan Vitamin P? Pasti jarang atau bahkan tak pernah mendengarnya bukan?

Vitamin P juga dikenal dengan nama Bioflavonoid, sebuah vitamin yang larut dalam air. Bukan zat berbahaya, vitamin P yang terdiri dari sekelompok zat berwarna terang ini memiliki peran penting bagi tubuh. Bahkan dapat membantu banyak dalam penyerapan vitamin C. Lalu, seperti apa sih Vitamin P atau Bioflavonoid ini? Berikut uraian selengkapnya.

Pengertian Vitamin P dan Proses Pembentukannya

Vitamin P yang lebih dikenal sebagai bioflavonoid atau flavonoid bukan vitamin sejati meski memiliki sifat seperti vitamin. Vitamin P ini merupakan rangkaian senyawa yang banyak ditemukan di dalam tanaman dan diklasifikasi sebagai pigmen tumbuhan. Pigmen ini sudah lebih dari 4000 yang telah diidentifikasi pada buah dan bungan yang berwarna.

Bioflavonoid atau flavonoid yang juga dikenal dengan nama vitamin P merupakan tempat asam askorbat atau vitamin C pada makanan alami. Dua vitamin ini larut di air dan secara alami terdapat pada banyak jenis makanan seperti sayur dan buah-buahan. Vitamin ini ditemukan oleh seorang ilmuan dari Rusia bernama Dr. Albert Sznet Gyorgyi pada tahun 1936. Penemuan pertamanya bermula dari selaput putih di bagian dalam buah jeruk atau sitrus. Penamaan huruf P sendiri berasal dari kata permeability2 yang merupakan faktor unggulan flavanoid seperti vitamin C.

Vitamin P juga bisa diartikan sebagai kelas pigmen tanaman yang larut air dengan antioksidan, anti-inflamasi, antiallergenic, antivirus serta anti properti. Kandungan vitamin P yang terdapat pada banyak buah seperti jeruk ini mudah sekali diserap dari saluran usus. Setelah proses penyerapan, tubuh langsung mengambil seperlunya untuk dikonsumsi. Sementara sisanya akan dikeluarkan dalam bentuk urine atau keringat.

Bioflavanoid sebenarnya merupakan golongan metabolit sekunder tanaman yang diklasifikasi menjadi 3. Pertama, flavanoid yang berasal dari struktur 2-fenilkromen-4-satu (2-fenil-1,4 benzopia)) (contoh: quercetin, rutin). Kedua, isoflavonoid yang berasal dari struktur 3-fenilkromen-4-satu (3-fenil-1,4-benzopia). Dan neoflavonoid yang berasal dari struktur 4-fenilkilena (4-fenil-1,2-benzopia). Ketiganya merupakan senyawa yang mengandung ketone yaitu, flavonoid dan flavonol. Kelas ini adalah yang pertama disebut “bioflavonoid.” Istilah flavonoid dan bioflavonoid juga lebih longgar digunakan untuk menggambarkan senyawa polifenol polihidrat non-keton yang lebih spesifik disebut flavanoid, flavan-3-ols, atau “catechins”.

Fungsi Vitamin P

Buah yang termasuk dalam sumber vitamin P sangatlah banyak begitu pula dengan sayuran. Lalu apa fungsi sebenarnya dari vitamin P ini? Bukan hanya sekedar membantu penyerapan vitamin C, Vitamin P memiliki banyak fungsi bagi tubuh.

  • Pertama, zat ini dapat meningkatkan ketahanan pada selaput pembuluh darah rambut atau kapiler.
  • Kedua, vitamin P juga dapat meningkatkan ketahanan pembuluh yang menghubungkan pembuluh nadi dengan pembuluh darah kecil.
  • Tak hanya itu, Vitamin P yang juga terkandung di banyak sayur seperti brokoli dapat mengatur kemampuan daya serapnya, serta melindungi molekul-molekul vitamin C dari oksidasi.
  • Fungsi lain yang tak kalah penting adalah mencegah kesehatan kolagen, melindungi jaringan penyangga jaringan kulit serta membangun lapisan penyanggah terhadap infeksi, hingga mengatur daya permeabilitas.
  • Vitamin P ternyata juga dapat mencegah perkembangan katarak dengan mengonsumsinya bersama vitamin C. Keduanya dapat mencegah kerusakan hyaluronic tubuh manusia, sehingga sel-sel kulit diperkuat dan membuat struktur yang lebih halus serta muda.
  • Vitamin ini pula yang mendukung kekuatan asam hyluronic dari kapiler sehingga mengurangi permeabilitas dinding dan kemungkinan memar-memar. Masih banyak fungsi dari vitamin P yang sangat penting bagi tubuh setiap manusia.

Manfaat Vitamin P

Selain fungsi, manfaat dari vitamin P juga cukup banyak. Beberapa di antaranya seperti:

  • Dapat mengobati pendarahan, mengurangi darah tinggi atau hipertensi
  • Mengurangi resiko diabetes
  • Mengurangi gejala-gejala pendarahan jangka panjang, serum kalsium rendah, dan penyakit herpes rongga mulut (oral herpes), hingga memperkuat dinding pembuluh darah terhadap kemungkinan pecah hingga mencegah resiko seorang wanita hamil mengalami keguguran. Meski bisa mengurangi resiko keguguran, ibu hamil tidak diperkenankan untuk mengonsumsinya dalam dosis tinggi.
  • Selain itu, manfaatnya juga dapat mencegah terjadinya pembengkakan terutama akibat olahraga. Vitamin P sangat efektif untuk seseorang yang tengah menjalani perawatan cedera olahraga dengan kelurahan rasa nyeri. Zat ini pula yang dapat menghilangkan rasa nyeri dari kaki hingga punggung.
  • Selain cedera olahraga, vitamin ini juga dapat bermanfaat untuk pasien yang tengah menjalani pengobatan asma.
  • Bahkan ada juga yang sengaja mengonsumsi makanan bervitamin P untuk mencegah bahaya pengaruh sinar X.
  • Jangan salah, manfaat lain juga tak jauh beda dengan vitamin C. Yaitu dapat mencegah dan mengobati gusi berdarah, hemorrhage, dan pembengkakkan. Dua vitamin yaitu C dan P saling bekerja sama untuk membuat tubuh dalam kondisi sehat.

Secara garis besar Vitamin P memiliki manfaat sebagai antioksidan yang dapat mengurangi kerusakan sel dalam tubuh. Selain itu juga, mengurangi percepatan proses penuaan hingga berkembangnya suatu penyakit.

Sumber Makanan yang Mengandung Vitamin P

Kandungan Bioflavonoid atau Vitamin P banyak terdapat pada bahan putih tepat di bawah kulit buah citrus. Namun, masih banyak sumber yang memiliki kandungan ini seperti:

  • Buah apel, rasberry, cranberry, blacberry, pisang, blackcurrant, blueberry, ceri, cranberry, aprikot, jeruk, kenari, anggur, serta chokeberry.
  • Sementara sayuran dan rempah-rempah yang memiliki kandungan Vitamin P juga tak kalah banyak seperti paprika merah, soba hijau, kubis, tomat, salad hijau, dill, bawang, peterselo, daun ketumbar, teh hijau, kayu mani, kakao, lada, sorgum, kedelai, tomat, brokoli, dan lain-lain.
  • Selain itu, minyak sayur, kopi, dan kuning telur juga memiliki kandungan tersebut.

Menariknya, setiap sumber makanan memiliki kandungan yang berbeda. Seperti di buah apel memiliki delapan kali jumlah proantosianidin di dalam anggur. Salah satu yang paling banyak mengandung zat ini adalah kulit pohon pinus maritim dan biji anggur, atau pips.

Tidak mudah untuk mengetahui seberapa banyak vitamin P yang dikonsumsi setiap harinya. Namun, kamu tak perlu bingung menghitungnya. Coba saja seberapa banyak vitamin C yang kamu makan. Jika sudah terpenuhi makan vitamin P juga ikut terpenuhi, karena keduanya selalu bersama. Nah, kalau susah menemukan buah-buah dengan kandungan vitamin P, konsumsi saja buah jeruk. Ingat, jangan buang serat-serat putih yang menempel di permukaan juring jeruk. Karena, serat tersebut yang menyimpan kandungan vitamin P.

Dosis Konsumsi Vitamin P

Banyaknya dosis vitamin P menurut pandangan dokter tentu saja berbeda. Hingga saat ini rekomendasi dosis harian sekitar 25-70 mg dengan catatan setidaknya setenagh dosis vitamin C. Menurut para ahli yang dikutip dari beberapa sumber, vitamin P jarang menyebabkan hypervitaminosis secepat diekskresikan oleh ginjal.

Selain dari buah dari sayur, kandungan vitamin P juga bisa didapatkan dari suplemen. Namun, hak tersebut juga dapat berakibat vatal jika dosisnya tidak sesuai. Sebaiknya berkonsultasi kepada dokter dengan kondisi tubuh sendiri sebelum menggunakan suplemen tersebut. Pasalnya, jika dosis tidak sesuai bisa mengakibatkan berbagai resiko. Seperti kandungan vitamin P yang dapat berinteraksi dengan berbagai obat yang dikonsumsi.

Tak hanya itu, senyawa dari vitamin P berakibat buruk kepada ibu-ibu hamil. Vitamin P dari suplemen bisa saja menembus plasenta sehingga berdampak buruk bagi janin. Karena itu pula, cara mengatur dosis tersebut dengan mengonsumsi buah atau sayuran segar. Dan tentunya dengan porsi yang tak terlalu berlebihan.

Efek Kekurangan dan Kelebihan Vitamin P

Sebagaimana zat lain dalam tubuh, tubuh akan bereaksi sendiri ketika kekurangan vitamin P. Namun, Jika dibiarkan tentu saja dapat berakibat buruk. Salah satu efek yang dapat dialami setelah kekurangan vitamin P adalah menimbulkan rematik. Tak hanya itu, tubuh akan mengalami memar berlebihan, hidung berdarah, bengkak setelah cidera, hemorrhoids (bawasir), kelelahan tanpa melakukan aktivitas berlebihan, lesu, hingga ruam di kulit. Sementara itu, sistem imun juga akan melemah sehingga menimbulkan demam atau infeksi.

Bagi ibu hamil, kekurangan vitamin P dapat mengakibatkan mimisan, karena rapuhnya pembuluh darah.Selain itu, ada risiko keguguran pada setiap tahap, sehingga semua wanita hamil atau wanita yang merencanakan anak perlu mengonsumsi vitamin P. Tidak hanya kurang, kelebihan vitamin P ternyata juga bisa mengakibatkan keadaan buruk bagi seorang ibu hamil. Seperti yang diketahui seseorang akan mengalami keracunan vitamin P ketika terlalu banyak mengonsumsinya. Beberapa penelitian ketika level total asupan kalori ditingkatkan level 10 %, orang biasa tidak akan menunjukkan keracunan. Namun, hal tersebut dapat mengalami gangguan aneh terhadap ibu hamil.

Berbeda dari ibu hamil, efek kelebihan dari vitamin P sebenarnya hanya diekskresikan dalam urin. Namun, hal tersebut dapat memungkinkan seseorang akan mengalami diare karena terlalu banyak pengonsumsian vitamin P.

Faktor yang Dapat Mengurangi Vitamin P dalam Tubuh

Berbagai hal yang terjadi ketika vitamin P dalam tubuh kekurangan cukup berakibat fatal. Bukan hanya karena kekurangan mengonsumsi buah dan sayur, ternyata banyak faktor yang dapat mengurangi vitamin P dalam tubuh. Salah satunya adalah konsumsi asap rokok serta sering meminum alkohol. Tak hanya itu Stres, diuretik, obat-obatan seperti kontrasepsi oral, antiinflamasi, estrogen, dan aspirin, juga meningkatkan kebutuhan asupan untuk vitamin P.

Asupan buah dan sayuran yang kurang serta konsumsi buah dan sayuran yang telah banyak melalui pemrosesan menjadi faktor lain yang dapat membuat kekurangan vitamin P. Pengolahan dapat menyebabkan hilangnya kandungan bioflavonoid dalam makanan. Misalnya, jus yang tidak mengandung bagian berserat pulpy dari buah, atau warna alami sayuran yang hilang dalam pengalengan dan pemanasan ulang. Hal ini tidak lain karena asupan tersebut tidak utuh karena bagian berserat akan dibuang, terutama ketika di jus.

Bagaimana, tentu sudah paham betul apa sebenarnya vitamin P ini. Meski bukanlah vitamin sejati, tetap saja vitamin P memiliki banyak sekali manfaat bagi tubuh. Jadi, seberapa banyak vitamin P yang kamu konsumsi setiap harinya?