Menonton anime berlebihan apalagi mengebut sampai ber season-season tentu kurang afdol kalau tidak sambil mengemil bukan? Hampir sama seperti akibat menonton TV terlalu lama atau bahaya kecanduan televisi, obesitas bisa terjadi karena menonton anime sambil terus-terusan mengemil walau efek seperti ini mungkin cukup jarang juga terjadi.
Selain obesitas karena mengemil terus-menerus sambil menonton anime, rupanya ada kemungkinan bahaya yang lain, yaitu kurang gizi dan terjadi penurunan berat badan drastis. Episode-episode anime yang terlalu seru dan tak ingin dilewatkan terkadang dapat membuat seseorang lupa makan atau bahkan malas hanya untuk sekadar mengemil.
Sejumlah orang penggemar tontonan anime yang sudah pada tahap berlebihan dapat menghabiskan hari dengan aktivitas menonton saja. Inilah yang menjadikan seseorang tersebut kurang mengurus diri, seperti misalnya malas makan atau malah kebanyakan makan, malas untuk mandi dan enggan melakukan aktivitas lainnya.
Menonton anime berlebihan saja dapat menjadikan tubuh atau fisik kita melemah sehingga untuk melakukan kegiatan lainnya pun akan terasa malas karena bergerak atau beraktivitas sedikit saja bisa menyebabkan cepat lelah. Jadi bagi Anda yang suka nonton anime secara estafet sehari penuh, hati-hati terhadap kondisi tubuh yang bisa saja justru makin menurun.
Saat sudah berada di depan tontonan anime favorit atau anime baru yang belum pernah ditonton, mungkin beberapa orang akan lupa diri, bahkan lebih memilih untuk menarik diri dari pergaulan di kehidupan nyata. Menonton anime dapat menjadi prioritas sehingga kehidupan sosial pun kurang diperhatikan dan bisa saja berujung pada anti sosial.
Kita tahu betul bahwa cerita anime adalah fiktif dan beberapa orang saat menonton apalagi ketika terlalu berlebihan bisa saja terbawa ke dalam cerita fiktif yang disuguhkan. Beberapa orang yang kita kerap sebut otaku karena sudah saking cintanya dengan anime dapat lebih sering berimajinasi semu dengan khayalan-khayalan seperti cerita yang ditonton di mana anime kemudian dianggap sebagai salah satu penyebab halusinasi para fans fanatiknya. Contoh imajinasi atau halusinasi yang dimaksud di sini adalah beraksi seperti pahlawan berkekuatan super.
Pikiran seseorang yang terlalu ketagihan dengan anime biasanya kurang bijaksana dan bahkan dianggap kurang dewasa. Tak semua penggemar tontonan anime demikian, namun hal ini dialami oleh beberapa fans berat anime, di mana contohnya saja lebih gampang mengalami stres dan kurang dapat mengatasi masalah yang dihadapi.
Hobi menonton anime apalagi sudah sampai tahap berlebihan sampai lupa waktu dan dalam jangka lama rupanya adalah tanda bahwa seseorang sudah mengalami ketergantungan terhadap anime. Sayangnya, hal ini bukan lagi soal malas beraktivitas dan mengurus diri, namun juga mulai mengutamakan dan memuji-muji produk Jepang ketimbang produk lokal.
Menonton drama Korea jelas kita akan disuguhi dengan pengetahuan-pengetahuan budaya mereka, begitu juga saat menonton anime, kita pun akan secara tak sadar sedang belajar tentang budaya Jepang. Budaya tak selalu baik bukan? Selalu ada sisi yang negatif dan sebagai penonton ‘akut’ kita bisa terpengaruh yang buruk.
Apabila kurang waspada, budaya yang buruk akibat menonton anime pun bisa juga tak hanya kita dapat tapi justru menjadi doktrin dalam pikiran. Tak hanya dalam manga, anime pun adalah tontonan yang juga dapat menyuguhkan adegan semi porno sehingga hal ini berisiko menjadi pengaruh yang buruk.
Anime memang dapat menjadi hiburan yang menyenangkan karena tontonan dengan berbagai genre ini sangat mengasyikkan dan membuat lupa waktu. Hanya saja, waspadalah terhadap bahaya menonton anime berlebihan dan terlalu sering hingga Anda malas makan atau malah makan terlalu banyak, malas bergerak, malas beraktivitas, dan bahkan sampai terlalu sering berkhayal dan menutup diri.