Kabar duka sekaligus tragedi menimpa sebuah keluarga di Beijing, China dilansir dari Sin Chew Daily. Beberapa waktu lalu, tepatnya pada 12 Juli 2019 gara-gara seorang kakek meminumkan seteguk minuman alkohol ke cucunya yang baru berusia satu bulan, bayi ini kemudian meninggal dunia.
Awalnya, tengah diadakan acara syukuran tradisional di keluarga ini atas kelahiran bayi tersebut. Tamu yang terdiri dari kerabat keluarga dan teman pun datang menghadiri acara syukuran ini. Dengan posisi sang kakek yang tengah menggendong cucunya tersebut, menurut laporan dari The Asian Parent sang kakek mengajak bersulang para tamu yang datang.
Salah seorang tamu kemudian bercanda dengan mengatakan bahwa sang kakek tak bisa minum kalau cucu yang digendongnya tak ikut minum. Hanya dengan ledekan tersebut, kakeknya langsung mengambil segelas minuman beralkohol dan meminumkannya ke bayi yang digendongnya. Cucunya tak lama langsung mengalami sesak nafas yang pada akhirnya segera dilarikan ke rumah sakit oleh sang ibu.
Nyawa sang bayi tetap tak dapat diselamatkan walau dokter telah berupaya mengambil tindakan untuk menyelamatkannya. Ibu bayi ini ketika tahu bahwa anaknya meninggal keracunan alkohol melampiaskan amarah pada ayah mertuanya berulang kali. Namun, benarkah efek alkohol begitu cepat ketika berada di dalam tubuh seorang bayi?
Menurut sebuah laporan dari jurnal Pediatrics tahun 2013, alkohol tingkat bahayanya lebih tinggi ketika masuk ke dalam tubuh bayi karena tubuh bayi proses metabolismenya lebih cepat ketimbang orang dewasa. Oleh sebab itu, alkohol walau seteguk masuk ke dalam tubuh bayi maka akan termetabolisme dengan cepat sehingga kemudian menimbulkan gejala keracunan alkohol seperti:
Menurut Dr Taylor McCormick dari Department of Emergency Medicine juga turut memastikan bahwa dampak alkohol terasa lebih cepat pada bayi di mana sistem saraf pusatlah yang terpengaruh. Ketika sulit bernapas, itu tandanya bayi mengalami kekurangan oksigen sehingga hal ini berakibat pada otak yang rusak.