Pada setiap bungkus rokok terdapat peringatan yang menyebutkan bahwa merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin. Meski begitu, masih banyak orang yang tidak mengindahkan peringatan tersebut dan tetap merokok. Katanya, hidup tanpa rokok bagai sayur tanpa garam, hambar. Padahal bahaya merokok sendiri memberikan banyak kerugian baik bagi finansial, kesehatan, maupun lingkungan sekitar (bisa dikatakan hampir tidak ada keuntungannya sama sekali).
Nikotin, Zat Adiktif Penyebab Candu Rokok
Dalam setiap batang rokok, terdapat zat adiktif bernama nikotin. Zat ini merupakan senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang umumnya dihasilkan oleh berbagai macam tumbuhan misalnya tembakau dan tomat. Pada tembakau, konsentrasi Nikotin biasanya sekitar 5% per 100 gram. Sebatang rokok biasanya mengandung 8-20 mg Nikotin (sangat bergantung pada merk rokok itu sendiri). Bagi seorang perokok, artinya Anda menghisap 1 miligram nikotin per batangnya. Zat inilah yang menyebabkan seseorang keterusan untuk menggunakan rokok karena dalam penggunaan dengan konsentrasi yang redah sekalipun, nikotin dapat menyebabkan candu.
Bagaimana Nikotin Masuk ke Dalam Tubuh ?
Nikotin dapat terserap ke dalam tubuh melalu kulit, paru-paru, membran mukus (penghasil lendir seperti mulut atau hidung). Nikotin yaeng terserap masuk kemudian menyatu dengan sistem peredaran darah dan kemudian ikut diedarkan ke seluruh bagian tubuh. Nikotin dengan cepat sampai ke otak dan bereaksi dengan sel-sel otak sehingga tercipta perasaan nyaman. Bagi seorang perokok, dibutuhkan 5-15 detik setelah hisapan pertama untuk nikotin bereaksi dengan tubuh. Dalam satu kali merokok, kira-kira 0,031 mg Nikotin akan tertinggal dalam tubuh manusia. Nikotin yang tertinggal dama tubuh memiliki daya karsinogenik yang menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, tapi tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker.
Pengaruh Nikotin Terhadap Tubuh Manusia
Nikotin menyebabkan tubuh melepaskan hormon epinefrin/adrenalin yang mengaktifkan sistem saraf simpatik sehingga, membuat napas menjadi lebih cepat dan dangkal, denyut jantung meningkat dan tekanan darah meningkat. Niktoin menyebabkan sensitivitas dan resistensi terhadap insulin, peningkatan risiko sindrom metambolik, Diabetes Tipe II, dan penyakit kardiovaskuler. Dalam hubungannya dengan resistensi insulin, nikotin mempengaruhi metabolisme glukosa tubuh, menyebabkan hiperglikemia (gula darah tinggi). Resistensi insulin tidak hanya meningkatkan risiko mengembangkan Diabeten Tipe II, tetapi juga penyakit jantung.
Pada kondisi keracunan Nikotin, muntah merupakan gejala yang paling umum, dirasakan sekitar 15 menit setelah konsumsi. Selain itu, nikotin juga dapat menyebabkan kejang dan kontraksi otot tak sadar, irama jantung yang tidak normal, detak jantung lambat, serta tekanan darah berfluktuasi. Sedangkan keracunan dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan kematian kurang dari 1 jam. Hal ini disebabkan oleh gagal jantung, kelumpuhan otot, dan penumpukan cairan di dalam saluran udara dan paru-paru.
Ketika Anda memutuskan untuk berhenti merokok, dengan kata lain Anda menghentikan asupan Nikotin dan racun lainnya ke dalam tubuh. Dengan begitu, tubuh akan berusaha menyesuaikan kembali seperti saat Anda tidak merokok. Dalam proses ini, akan muncul beberapa ketidaknyamana yang akan Anda rasakan saat memutuskan untuk berhenti merokok. Berikut adalah beberapa efek yang ditimbulkan akibat berhenti merokok:
1. Depresi
Ketika Anda memaksakan diri untuk mengubah kebiasaan, biasanya terdapat efek frustasi karena merasa itu adalah hal yang sulit. Oleh sebab merokok merupakan suatu kebiasaan sekaligus candu yang harus diberhentikan (secara paksa sekalipun), respon tubuh maupun mental yang belum terbiasa akan menyebabkan kondisi menjadi tidak karuan. Dalam kondisi yang demikian, menempatkan diri pada lingkungan positif (yang mendukung Anda untuk berhenti merokok) adalah pilihan terbaik.
2. Sulit Mengatur Emosi
Ketika memutuskan berhenti dan tubuh belum terbiasa, maka anda harus melawan diri sendiri untuk menguatkan tekad. Pada masa-masa demikian, tubuh akan sulit mengatur emosi dan cenderung sulit menahan amarah.
3. Tidak enak badan
Menghilangkan candu memang sulit, itulah akibat yang ditimbulkan oleh nikotin yang selama ini dikonsumsi melalui rokok. Tubuh sudah terbiasa menerima zat adiktif tersebut. Selama merokok, bahaya nikotin menghambat laju oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Ketika memutuskan untuk berhenti, sedikit demi sedikit tubuh akan kembali membiasakan diri seperti saat tidak ada nikotin. Dalam proses pembuangan yang dilakukan tubuh, akan menyebabkan rasa tidak nyaman pada tubuh itu sendiri.
4. Rasa lapar meningkat
Akibat dari hilangnya racun dalam tubuh, timbul efek berupa rasa lapar yang meningkat seiring dengan bertambahnya nafsu makan. Anda harus bisa mengontrol diri untuk tetap mengkonsumsi makanan sehat.
5. Gangguan usus
Efek yang timbul seperti penyebab kram perut, mual, dan perut kembung.
6. Masalah hidung dan tenggorokan
Gejala seperti batuk, tenggorokan kering, dan mulut kering mungkin akan muncul selama proses Anda berhenti merokok. Ini disebabkan oleh hidung dan tenggorolan yang berusaha menghilangkan lendir yang terbentuk semasa masih merokok.
7. Kaki dan tangan gemetar
Kejadian ini mirip dengan orang yang kecanduan/sakau narkoba. Anda juga akana merasakan tubuh berkeringat dingin dan muncul keinginan untuk merokok yang besar. Dalam kondisi demikian, Anda harus lebih menguatkan mental dan tekad agar tidak kalah dalam situasi seperti ini.
8. Kurang tidur
Tak jarang selama proses berhenti dari merokok, terdapat gangguan tidur yang bisa disebabkan oleh rasa depresi atau masalah tubuh lainnya.
9. Gangguan peredaran darah
Anda mungkin akan merasa kepala sering pusing, kaku, atau bahkan kesemutan di jari-jari kaki dan tangan.
10. Mengalami masalah kulit
Masalah jerawat, lidah, atau mulut merupakan masalah yang kemungkinan akan muncul selama proses transisi.
Menghentikan kebiasaan merokok memang tidak mudah. Butuh kemauan, kesadaran diri, dan tekat yang kuat untuk dapat melakukannya. Dalam hal ini, Anda bisa memulainya secara perlahan misalnya mengurangi jumlah batang rokok. Yang pasti, Anda harus melakukannya secara konsisten. Konsumsi makanan sehat dan perbanyak minum air putih akan membantu Anda. Ingat, tidak ada yang tidak mungkin selama Anda konsisten untuk mencoba dan selalu berusaha.