Keputihan pada dasarnya merupakan kondisi kesehatan wanita yang wajar karena justru dengan keluarnya cairan bening ini, area kewanitaan jadi terjaga bersih senantiasa dan lembab secara alami. Bahkan dengan adanya keputihan, justru miss V terlindung dari infeksi sekaligus kotoran. Namun ketika setelah berhubungan intim dengan pasangan mengalami keputihan, apakah ini normal?
Usai lakukan hubungan intim lalu keputihan itu adalah hal wajar karena memang keputihan dapat terjadi kapan pun pada wanita, tak terkecuali sehabis berhubungan seksual. Cairan keputihan pun berpotensi besar adalah sisa cairan miss V yang tadinya berperan sebagai pelumas saat bercinta. Yang dianggap normal adalah keputihan yang terjadi segera tepat seusai bercinta sampai sehari sesudahnya.
Keputihan dengan ciri seperti inilah yang dianggap tak berbahaya serta wajar:
Kadar cairan yang keluar saat keputihan tergantung dari kondisi tubuh dan biasanya keputihan yang lebih banyak terjadi pada waktu penggunaan alat kontrasepsi, masa ovulasi, aktif secara seksual, serta pada masa kehamilan. Jadi kalau ciri-ciri keputihan usai berhubungan intim adalah seperti itu, para wanita bisa tenang ya; tapi juga tetap waspadai akibat keputihan berlebihan pada wanita yang sampai berkepanjangan.
Namun bila usai berhubungan badan lalu keputihan di luar ciri-ciri yang telah diuraikan tersebut, itulah kondisi keputihan yang patut diwaspadai. Keputihan yang tak wajar merupakan suatu tanda bahwa kesehatan alat reproduksi seorang wanita sedang mengalami masalah. Bagaimana tanda keputihan yang tak wajar itu?
Jika keputihan terjadi selama beberapa hari dan bahkan terus berlanjut dari waktu terakhir berhubungan intim, cobalah periksakan segera ke dokter karena hal ini bisa saja tanda faktor penyebab lainnya. Berbagai cara menjaga kesehatan alat reproduksi wanita pun perlu diketahui, mulai dari menjaga kebersihan miss V, selalu mengenakan celana dalam yang nyaman dan berbahan katun, menghindari penggunaan bahan kimia tertentu langsung ke miss V, serta cebok dengan arah depan ke belakang setiap usai BAB atau buang air kecil.