Dahulu orang-orang membersihkan gigi mereka dengan memanfaatkan serbuk batu bata atau dengan metode bersiwak. Namun karena adanya perkembangan zaman yang semakin modern, orang-orang telah beralih menggunakan sikat gigi dan juga pasta gigi untuk membersihkan gigi mereka. Segala macam produk pasta gigi yang beredar di pasaran digadang-gadang mengandung bahan aktif untuk mencegah perkembangan bakteri penyebab bau mulut, memutihkan gigi, mencegah gigi berlubang, dan juga mencegah bau mulut. Terlepas dari itu semua, sebenarnya menggunakan pasta gigi terlalu berlebih justru berakibat tidak baik bagi kesehatan. Sayangnya, justru banyak orang yang menggunakan pasta gigi secara berlebih dengan alasan agar hasilnya lebih maksimal.
(Baca juga: cara memutihkan gigi – bahaya menelan pasta gigi)
Tidak banyak yang tahu bahwa kandungan yang ada di dalam pasta gigi cukup membahayakan bagi kesehatan. Jadi bisa dikatakan, menggunakan pasta gigi berlebih bisa membahayakan kesehatan. Berikut beberapa bahan aktif dalam pasta gigi yang berbahaya bagi kesehatan.
1. Detergen
Hampir semua produk pasta gigi mengandung detergen. Manfaat detergen dalam pasta gigi ialah untuk menciptakan busa ketika menyikat gigi sehingga kebersihan gigi terasa lebih terjaga. Adapun jenis detergen yang biasa dipakai dalam pasta gigi adalah sodium luryl sulfate atau sering disingkat dengan SLS. Kandungan detergen dalam pasta diklaim mampu memberikan kebersihan maksimal dan juga memutihkan gigi. Namun kenyataannya, kandungan detergen dalam sikat gigi bisa membahayakan kesehatan.
Untuk panduan aman penggunaan pasta gigi, pilihlah pasta gigi yang bebas detergen atau hanya memiliki kandungan detergen kurang dari 0,5%.
2. Fluoride
Hampir setiap produk pasta gigi mengandung fluoride. Fluoride dianggap bisa melindungi email gigi dari bahaya zat asam dan juga mencegah gigi berlubang. Namun di balik itu semua, ternyata penggunaan fluoride bagi gigi juga bisa berbahaya.
Sebenarnya penggunaan fluoride tidak membahayakan selama tidak berlebihan. BPOM telah menyarankan kadar fluoride yang paling aman adalah antara 800 sampai 1500 ppm. Sedangkan untuk pasta gigi anak-anak berkisar pada angka 250 sampai 500 ppm.
3. Formaldehid
Hampir semua produk pasta gigi mengandung bahan kimia tersebut. Fomaldehid berguna sebagai pembunuh bakteri dan juga untuk mengawetkan pasta gigi. Sayangnya, jikapasta gigi yang mengandung bahan kimia tertelan, dalam jangka panjang bisa memicu kerusakan fungsi ginjal dan juga hati.
(Baca juga: cara menjaga kesehatan ginjal – cara menjaga kesehatan hati)
4. Minyak Peppermint
Apakah Anda sering merasakan sensasi segar atau rasa mint dalam pasta gigi? Bisa dipastikan hampir semua produk pasta gigi mengandung bahan ini agar pasta gigi memberikan efek segar di mulut ketika digunakan. Sayangnya, kandungan minyak pappermint di dalam pasta gigi bisa membahayakan kesehatan bila tertelan, seperti menyebabkan denyut nadi melemah, mulas, dan juga tremor.
5. Gliserol Glikol
Jika pasta gigi selama ini tidak mudah mengering ataupun mengeras maka hal tersebut karena adanya kandungan gliserol glikol pada pasta gigi. Namun kandungan zat tersebut diketahui memberikan efek mual pada penggunanya. Jadi, jika Anda sering merasakan mual dan ingin muntah ketika menyikat gigi maka bisa jadi hal tersebut karena adanya kandungan gliserol glikoldalam pasta gigi.
(Baca juga: sering mual setelah makan)
6. Sakarin
Kandungan sakarin yang sangat tinggi biasanya terdapat di dalam pasta gigi anak. Sakarin tersebut akan memberikan rasa manis dalam pasta gigi ketika digunakan. Karena itulah anak-anak akan menyukai rasa manis di dalam pasta gigi. Sayangnya, penggunaan jangka panjang pasta gigi yang mengandung sakarin bisa menyebabkan lidah menjadi terasa kebal.
Itulah beberapa bahaya pasta gigi bagi kesehatan. Untuk menghindari beberapa dampak bahaya dari bahan kimia yang ada di dalam pasta gigi tersebut, gunakanlah pasta gigi sesuai dengan aturan pemakaian. Penggunaan pasta gigi secara berlebihan nyatanya justru bisa memicu berbagai masalah kesehatan.