Bahan dasar melamin terbuat dari beberapa senyawa kimia organik yang mempunyai rumus ilmiah kimia C3H6N6 yang artinya mempunyai sifat mengendap atau tidak bisa larut dalam air.
Inilah dampak buruk jika memakai piring terbuat dari melamin:
- Sesak nafas dan mengalami kesulitan bernafas melalui hidung
- Kesulitan buang air besar (baca : Cara melancarkan buang air besar)
- Menyebabkan kencing darah
- Menyebabkan alergi gatl gatal dan ruam merah pada kulit
- Mengakibatkan sering demam tinggi
- Menyebabkan penyakit asma
- Menyebabkan penyakit bronkitis
- Dapat merusak kinerja reproduksi
- Pencernaan iritasi hingga mengakibatkan nyeri, mual dan muntah darah
- Menyebabkan peradangan yang diikuti kerusakan pada jaringan otak
- Menyebabkan menurunnya ketajaman pendengaran karena gendang telinga iritasi
- Menyebabkan organ penting pada mata terganggu misalnya kornea
- Mengacaukan sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan mudah jatuh sakit
- Penyebab gagal ginjal
- Menyebakan endapan batu ginjal
- Menyebabkan peradangan pada fungsi hati
- Memicu munculnya sel kanker
- Menyebabkan kematian mendadak jika zat fomalin dan fenol masuk dalam tubuh dalam jumlah 30 mg
Menurut FDA (food and drug Administration) yaitu badan pengawas makanan dan obat berasal dari Amerika Serikat piring banyak negara yang memakai senyawa kimia melamin sampai melebihi 2,5 pm pada peralatan memasak dan menimbulkan keluhan pada organ tubuh.
Inilah zat kimia yang ada pada piring melamin:
- Melamin mengandung zat berbahaya bernama Resin Melamin Formaldehida yang dapat dengan mudahnya mengalami perpindahan reaksi kimia pada makanan, jika makanan yang diletakkan pada piring bermelamin dalam keadaan panas. Penjelasannya: Suhu panas pada makanan menyebabkan zat resin melamin formaldehida pada piring memuai dan menyebar pada seluruh makan dan racunnya mengendap mengikat masuk meresap dengan cepat kedalam makanan.
- Melamin adalah senyawa polimer gabungan dari formalin dan fenol. Bila kedua unsur ini digabung dalam pembuatan piring yang bermelamin dengan jumlah berlebihan maka piring yang terbuat dari melamin itu berbahaya bagi kesehatana tubuh. Penjelasannya: Piring melamin dinyatakan aman jika kandungan formalin dan fenol tidak berlebihan yaitu hanya 0,63 mg /kg berat badan. Pemakaian harus disesuaikan dengan berat badan seseorang. Semakin sedikit kandungan formalin dan fenol semakin aman piring digunakan.
- Piring melamin mempunyai kandungan nitrogen cukup tinggi yaitu 67 persen. Senyawa pada nitrogen bisa mengendap pada organ tubuh tertentu melalui makanan yang telah terkontiminasi. Penjelasannya: Kandungan Nitrogen sangat sensitif jika mengenai jaringan kulit. Sel kulit akan rusak dan mempengaruhi kolagen yang ada dibawah kulit. Jika kerusakan pada jaringan kulit parah akan menyebabkan peradangan yang tidak mudah untuk disembuhkan karena nitrogen mengakibatkan sistem kekebalan tubuh seseorang terus menurun seiring berjalannya waktu. Perlu segera mendapatkan penanganan serius oleh dokter ahli.
BPOM dan Menteri kesehatan telah melarang pemakaian piring melamin untuk meletakkan makanan yang bersuhu panas, misalnya meletakkan makanan yang baru saja diangkat dari wajan atau panci. Larangan ini tidak bisa mengikat kuat pada masyarakat sehubungan meningkatnya ketertarikan mereka terhadap piring melamin yang mempunyai motif sangat cantik dan bervariasi.
Kode yang terdapat pada piring melamin banyak yang berlabel (ML) yang artinya dibuat diluar negeri, bukan berasal dari dalam negeri yang seharusnya berkode dagang (MD). Piring melamin kebanyakan berasal dari Cina dan Taiwan tetapi sedikit yang berasal dari Jepang serta Korea.
Inilah Cara bijak memperlakukan piring melamin agar tubuh terhindar dari zat kimianya
- Tidak meletakkan makanan bersuhu hangat atau panas pada piring melamin
- Tidak meletakkan makanan yang bersifat asam seperti asam cuka atau ragi
- Percuma menggunakan gelas beling tetapi penutupnya melamin karena zat formalin dan fenol akan mengurai lalu mengeluarkan racun yang akan kembali pada isi gelas jika isi gelas dalam keadaan panas
- Membersihkan piring dengan spon atau busa yang berstruktur halus agar Formaldehida dan fenol yang ada pada piring tidak mengelupas atau terangkat
- Letakkan piring piring melamin dengan rapih ditempat yang terjangkau oleh angin atau cukup mendapat ventilasi udara.
- Hindari dari paparan sinar matahari langsung (baca : bahaya sinar matahari langsung)
- Tidak membersihkan piring dengan air hangat
- Tidak membersihkan piring dengan detergent bubuk karena mempunyai bahan kimia yang sifatnya panas. Bisa mengikis sedikit demi sedikit zat formalin dan fenol yang melekat pada permukaan piring (baca : bahaya formalin)
- Jangan membiarkan piring menumpuk tergenang detergent, segeralah dicuci
- Jangan di letakkan dalam microwave dengan alasan apapun
- Sesekali simpan pada suhu yang sejuk seperti didalam lemari es agar zat kimianya menjadi netral dan tidak aktif.
- Pisahkan piring melamin dengan piring yang terbuat dari pastik biasa, terbuat dari keramik dan beling
- Jauhkan piring dari tempat yang bersuhu panas misalnya kompor dan teko listrik
- Jauhkan balita bermain dengan piring melamin untuk menghindari agar tidak menggigit atau menjilat piring.
- Sebaiknya untuk bayi dan balita tidak menggunakan alat makan dari melamin, agar aman pakailah piring plastik biasa
Baca : Zat aditif pada makanan – Bahaya zat fenilalanin – Bahaya merkuri – Bahaya Kafein
Bahan dasar kimia Melamin bukan hanya dibuat untuk piring dan alat alat memasak saja, tetapi juga dibuat untuk keperluan pembuatan pupuk urea, pembuatan barang barang yang terbuat dari plastik dan pembuatan berbagai macam produk lem (lem kayu, lem besi, lem kertas dan lain lain).
Formalin yang ada pada piring melanin sama seperti bahan dasar pembuatan untuk pengawet mayat. Tak heran jika piring melamin tahan pecah dan tidak mudah retak. Ini akibat dari proses zat kimia formalin yang berhasil melindungi, melapisi dan mengikat permukaan piring dengan kepadatan senyawa Resinmelamin formaldehida dan fenol dengan merata. Walaupun melamin tahan pecah tetapi senyawanya tak mampu menahan suhu panas bahkan pada suhu hangat sekalipun.