Monosodium glutamate atau MSG pasti sudah bukan istilah yang asing lagi apalagi para wanita yang suka memasak pasti tahu dan kerap menggunakannya agar masakan menjadi lebih sedap dalam segi rasa. Senyawa MSG sendiri merupakan kombinasi antara natrium/sodium yang kita kenal dengan istilah garam dengan air dan juga asam amino glutamat.
Proses pembuatan MSG sendiri adalah lewat fermentasi tetes tebu dalam memroduksi asam glutamat oleh bakteri yang bernama Brevi-bacterium lactofermentum. Lalu kenapa MSG berbentuk kristal putih? Ini karena setelah proses fermentasi, masih ada proses di mana garam ditambahkan agar hasilnya bisa menjadi bentuk kristal.
Karena adanya beberapa kasus di mana mengonsumsi MSG bisa menimbulkan rasa pusing dan gangguan kesehatan, maka MSG kemudian dicap sebagai bahan penyedap masakan yang tak baik dan bahkan mengancam kesehatan. Jadi, amankah MSG untuk ibu hamil? Apa bahaya MSG bagi ibu hamil? Perlukah para ibu hamil harus menghindari MSG sampai setelah melahirkan agar janin tidak terpengaruh oleh efek dari MSG tersebut?
Aman tidak sih ibu hamil makan makanan ber-MSG?
Menurut hasil penelitian oleh para ahli dari Jepang maupun Amerika, kesehatan orang dewasa dapat terganggu karena mengonsumsi MSG karena memang tubuhnya sendiri mempunyai tingkat sensitivitas lebih tinggi pada MSG di mana hal ini dipicu oleh faktor genetik. Jadi reaksi alergi bisa terjadi apabila seseorang dengan tingkat sensitivitas tinggi tersebut mengonsumsi MSG sedikit saja.
Orang-orang yang tak memiliki sensitivitas tinggi terhadap MSG justru tidak akan ada masalah bahkan ketika makan makanan yang mengandung MSG tinggi. Lantas, apakah hal ini juga berlaku bagi para ibu hamil atau ibu hamil benar-benar dilarang untuk mengasup MSG sama sekali karena kesehatan janin?
MSG tergolong aman bagi para wanita hamil menurut FDA meski memang belum tersedia bukti secara klinisnya. Belum terdapat bukti bahwa bayi yang dilahirkan oleh seorang ibu yang mengonsumsi makanan ber-MSG selama hamil mengalami masalah kesehatan karena efek MSG tersebut. Namun, tentunya MSG tergolong aman apabila tidak dikonsumsi secara berlebihan dan tetap pada dosis normal. Apa kira-kira keluhan atau gejala umum akan sensitivitas tinggi terhadap MSG yang perlu diwaspadai?
Memang benar, ibu hamil wajib memilih mengonsumsi makanan-makanan yang menyehatkan selama masa kehamilan, namun makan makanan ber-MSG masih tergolong aman bagi sang ibu dan si calon bayi asalkan konsumsinya pada takaran yang tidak berlebihan. Jika pun bisa, Anda boleh memilih untuk membatasi makanan-makanan ber-MSG.
Hanya saja, pada para ibu hamil dengan kondisi penyakit atau kesehatan tertentu seperti halnya memiliki riwayat alergi sebaiknya menghindari makanan ber-MSG khususnya di kala hamil. Tentu saja pola makan yang paling baik adalah makanan rendah lemak jenuh, rendah garam, rendah gula, dan banyak mengonsumsi buah serta sayuran.
Tips Asupan MSG yang Tepat
Mungkin bagi para ibu hamil yang ingin lebih sehat dan suka memasak sendiri di rumah tak akan kesulitan dalam menghindari MSG. Karena setiap kali memasak, Anda dapat menakarinya dengan tepat atau bahkan memilih untuk tidak menggunakannya sama sekali. Tapi masalahnya, bagaimana cara membuat takaran yang tepat untuk asupan MSG supaya masakan tetap sedap?
Umumnya, 5 gram per hari adalah takaran untuk memberikan rasa gurih optimal pada masakan. Namun Anda pasti tahu betul bahwa rasa gurih tak hanya berasal dari MSG, melainkan juga dari kaldu sehingga Anda perlu menyeimbangkan agar makanan tetap enak di lidah tanpa berlebihan rasa gurihnya.
Sayangnya, walau pembatasan penggunaan MSG tertera dalam peraturan Menteri Kesehatan RI agar secukupnya saja dan tak dianjurkan untuk memakai berlebihan, detil berapa takaran terbaiknya belum ada dan bahkan peraturan dari WHO dan FAO (lembaga-lembaga pangan dan kesehatan dunia) juga belum ada tentang berapa banyak asupan MSG yang paling baik.
Jadi, apa bahaya penyedap rasa makanan dan MSG bagi ibu hamil? Amankah MSG untuk ibu hamil? Aman-aman saja asal tidak berlebihan dan Anda tetap bisa gunakan per harinya 5 gram untuk masakan apapun sehingga tak menjadi berlebih. Karena Anda bisa juga gunakan garam, kecap ikan, kaldu atau kecap asin sebagai pemberi rasa gurih, maka sebenarnya penambahan MSG tidak usah terlalu banyak supaya tak kemudian mengubah rasa masakan itu sendiri.