Ada beberapa ciri-ciri cerebral palsy spina bifida yang sering kali tidak dipahami dengan baik oleh banyak orang. Oleh sebab itu tentunya informasi akan hal ini sangat penting untuk diketahui. Terutama untuk memastikan kondisi gejala penyakit ini diketahui sejak awal.
Dengan mengetahui apa saja yang memicu penyakit tersebut melalui ciri-ciri yang terjadi, maka akan lebih mudah melakukan pengobatan dan pemulihan. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya simak berikut ini beberapa ciri-ciri cerebral palsy spina bifida yang ada di bawah ini.
Penyakit ini memberikan beberapa ciri fisik yang bisa diamati sejak bayi lahir. Sebagai salah satu macam-macam penyakit saraf, maka cerebral palsy spina bifida ini menunjukkan kelainan tabung saraf terutama pada bagian ruas tulang belakang. Oleh karena itu umumnya bayi yang terlahir dengan kondisi tersebut mudah diidentifikasi dengan ciri fisik berikut ini:
1. Hidrosefalus
Hal yang mudah terlihat pada penderita penyakit ini yaitu cacat pada otak dan bagian kepala berupa kepala yang membesar. Oleh sebab itu untuk melihat apakah seseorang mengalami kondisi ini bisa dilihat dari kondisi kepalanya sesudah lahir.
Apabila ada kecenderungan mengalami penyebab hidrosefalus pada bayi, maka besar kemungkinan bahwa dia menderita kondisi cerebral palsy spina bifida. Sehingga sebaiknya segera konsultasikan pada dokter supaya memperoleh penanganan dan pengobatan yang sesuai.
2. Ortopedi Tidak Normal
Ciri lain yang dapat dilihat yaitu struktur ortopedi yang tidak normal sejak lahir. Terutama adanya kelainan pada bagian tulang belakang bayi dari sejak dilahirkan. Jika hal ini terjadi maka bisa saja anak menderita penyakit yang berbahaya tersebut. Sehingga dibutuhkan perawatan intensif yang tepat untuk mengatasi kemungkinan terjadi komplikasi yang tidak diinginkan.
3. Pinggul Tidak Rata
Beberapa ciri yang sering kali terlewatkan yaitu bentuk fisik pinggul anak. Umumnya penderita cerebral palsy spina bifida memiliki ciri berupa pinggul yang tidak rata. Tidak seperti pinggul orang normal pada umumnya, maka lekuk pinggul penderita akan berbeda dan lebih melengkung.
4. Gangguan Pencernaan
Sangat umum jika penderita cerebral palsy spina bifida mengalami gangguan pada sistem pencernaannya. Hal ini karena adanya kondisi fisik yang membuat usus bayi tidak bekerja maksimal. Oleh sebab itu sebaiknya perhatikan bila bayi baru lahir mudah mengalami diare dan bahkan tidak buang air besar sama sekali. Maka bisa jadi gangguan tersebut diakibatkan oleh kondisi penyakit yang cukup langka ini. [AdSense-B]
5. Mudah Kejang
Anak dengan gangguan cerebral palsy spina bifida umumnya juga mudah mengalami gangguan pada otak dan menimbulkan macam-macam kejang. Oleh karena itu sebaiknya perhatikan apabila bayi yang dilahirkan mudah mengalami kejang atau tidak. Perhatikan juga apakah kejang disertai demam atau tidak. Karena kecenderungan ciri-ciri cerebral palsy spina bifida yaitu terjadinya penyebab kejang tanpa demam.
6. Rongga Pada Tulang Belakang
Hal lain yang tidak kalah jelas terlihat apabila diraba bisa jadi ada rongga pada susunan tulang belakang bayi. Hal ini menunjukkan perkembangan tulang belakang bayi yang tidak sempurna. Akibatnya ada rongga dan timbul celah pada susunan tulang belakang anak sejak lahir. Hal ini menandakan kemungkinan penyakit kelainan tersebut terjadi sejak dalam kandungan.
7. Timbul Kantung Saraf di Punggung
Beberapa kasus yang paling sering terjadi yaitu adanya kantung saraf di punggung bagian bawah bayi sejak lahir. Hal ini karena tulang belakang di bagian bawah tidak tertutup sempurna. Sehingga serabut saraf ada di luar susunan tulang dan membentuk kantung pada bagian ekor tulang belakang.
Selain ciri fisik ada pula ciri pada neuro atau saraf anak yang ditunjukkan. Oleh sebab itu penyakit yang satu ini tidak hanya menyerang kondisi badan anak saja, tetapi secara tumbuh kembang juga mengakibatkan beberapa efek yang mengganggu. Adapun ciri neurologis ini antara lain yaitu sebagai berikut: [AdSense-A]
1. Gangguan Pada Motorik
Salah satu kondisi yang paling mudah terlihat pada bayi baru lahir yaitu kondisi perkembangan motorik yang tidak normal. Oleh sebab itu sangat wajar jika penderita cerebral palsy spina bifida akan mengalami gangguan pada motoriknya dan kurang memberikan respon motorik seperti pada anak normal lainnya.
2. Gangguan Tumbuh Kembang
Ciri lainnya yaitu adanya gangguan pada tumbuh kembang anak. Hal ini karena secara fisik anak mengalami kekurangan. Sehingga terjadi perkembangan yang juga lebih lambat atau bahkan tidak terjadi. Misalnya seperti lambat berdiri atau berjalan. Terutama yang berhubungan dengan kondisi tulang belakang anak. Sehingga ada kalanya anak dengan cacat lahir yang demikian membutuhkan alat bantu untuk perkembangan fisiknya.
3. Meningitis
Tidak banyak orang yang menyadari bahwa salah satu ciri yang mungkin timbul yaitu adanya penyakit gejala meningitis pada bayi. Hal ini karena kerusakan saraf bisa berakibat gangguan pada saraf otak juga. Oleh sebab itu perhatikan benar penyebab meningitis yang dialami oleh bayi baru lahir. Apakah karena virus atau karena adanya cacat dan kelainan pada saraf tulang belakang anak.
4. Kelainan Otak
Kelainan neurologis yang juga mudah terlihat yaitu adanya kelainan pada otak bayi sejak lahir. Hal ini menyebabkan gangguan otak yang bisa menimbulkan keterlambatan perkembangan anak termasuk perkembangan berbicara dan kemampuan fisik lainnya. Hal ini tentunya membutuhkan kesabaran untuk mengobati serta memberikan terapi yang berkaitan dengan pertumbuhan bayi akibat serangan penyakit cerebral palsy spina bifida.
5. Dislokasi Neuron
Selain gangguan pada otak bisa juga terjadi gangguan pada sistem saraf atau neuron bayi. Yang paling sering yaitu dislokasi pada neuron yang mudah terjadi akibat susunan saraf tulang belakang yang tidak sempurna. Akibatnya susunan saraf lainnya menjadi terganggu dan bisa jadi tidak pada tempatnya. Oleh sebab itu sebaiknya lakukan pemeriksaan berkala selama masa kehamilan untuk menghindari resiko terjadinya hal tersebut.
6. Kelumpuhan
Ciri paling berat yang ditunjukkan oleh penderita cerebral palsy spina bifida sejak lahir yaitu apabila menderita kelumpuhan dan tidak dapat menggerakkan bagian kaki. Hal ini artinya penyakit sudah cukup parah sejak janin di dalam kandungan sehingga fungsi saraf tulang belakang telah menghilang.
Akibatnya bayi mengalami kelumpuhan sejak lahir secara permanen dan tidak dapat berdiri maupun berjalan. Hal ini tentunya membutuhkan bantuan dan terapi fisik yang membantu memudahkan aktivitas bayi sehari-harinya. Sehingga walau perkembangannya lambat tetapi masih bisa mengikuti aktivitas sehari-hari.
Itulah beberapa ciri-ciri cerebral palsy spina bifida yang memang tidak banyak diketahui orang biasa. Oleh sebab itu melalui informasi yang diberikan di atas, diharapkan lebih banyak masyarakat yang paham dan mengerti akan bahaya maupun gejala yang ditunjukkan dari penyakit tersebut.
Sehingga resiko mengalami komplikasi dan bahaya penyakit yang lebih parah dapat dihindarkan sejak dini. Dengan memberikan pengobatan yang tepat, serta sebisa mungkin melakukan tindakan pencegahan yang efektif, maka faktor resiko dan angka penderita penyakit ini dapat ditekan semaksimal mungkin.